Mau Nonton Drama Pendek? Ini 5 Aplikasi Alternatif Selain LK21 dan IndoXXI

Pernahkah kamu menikmati serial drama pendek di internet? Jika ya, mungkin kamu tertarik mencoba beberapa aplikasi yang menyajikan hiburan seru dengan durasi singkat. Saat ini, banyak platform yang menawarkan film tidak hanya dalam format landscape, tetapi juga portrait, dengan durasi yang lebih pendek, antara satu hingga tiga menit.

Agar lebih menarik, adegan dalam film-film ini dirancang untuk langsung memikat perhatian penonton, membuat mereka terus menontonnya tanpa henti. Serial drama pendek biasanya dapat ditemukan di platform seperti TikTok, Instagram Reels, atau Facebook, meskipun itu bukanlah platform resmi.

Ada beberapa aplikasi yang khusus menyediakan film dengan durasi singkat dan format portrait. Penasaran ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak penjelasan tentang lima aplikasi seru untuk menonton drama pendek ini.

ReelShort
ReelShort merupakan aplikasi pertama yang bisa kamu coba untuk menikmati drama pendek. Seperti platform streaming lainnya, aplikasi ini menawarkan berbagai film, meskipun durasinya lebih singkat. Namun, tidak semua konten tersedia secara gratis. Pengguna hanya dapat mengakses beberapa episode tanpa biaya, sementara untuk menonton episode selanjutnya, mereka perlu berlangganan atau membeli akses menggunakan koin.

Harga per episode sekitar 15 koin, dan koin tersebut bisa dibeli mulai dari Rp 48 ribu hingga Rp 479 ribu. Untuk langganan, tersedia paket seharga Rp 159 ribu per minggu atau Rp 3.190.000 untuk akses selama setahun penuh.

DramaBox
DramaBox juga menyediakan sistem langganan serupa. Beberapa serial di aplikasi ini tidak dapat diakses secara gratis, sehingga untuk menonton seluruh episode, pengguna perlu membeli koin atau memilih paket langganan yang berlaku dari seminggu hingga setahun.

Di aplikasi ini, kamu bisa menikmati berbagai genre seperti romantis, fantasi, atau bahkan film orisinal dari DramaBox. Bagi pengguna baru, ada kesempatan untuk mendapatkan koin gratis hanya dengan log in setiap hari.

GoodShort
Selanjutnya, ada GoodShort, aplikasi yang juga menawarkan film pendek dengan sistem pembayaran untuk mengakses episode lengkap. Namun, GoodShort memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk mengumpulkan koin secara gratis setiap hari. Selain itu, ada juga misi yang bisa diselesaikan untuk mendapatkan koin emas yang dapat digunakan untuk menonton film.

ShortMax
ShortMax menawarkan beragam kategori drama pendek, mulai dari cinta modern, keluarga elit, hingga fantasi tinggi. Pengguna dapat menonton film yang sedang tren di menu “most trending”, namun perlu diingat bahwa tidak semua episode bisa diakses gratis. Koin yang dibutuhkan untuk menonton episode lebih sedikit dibandingkan aplikasi lainnya, dan harganya dimulai dari Rp 18 ribu untuk 100 koin.

FlickReels
FlickReels adalah aplikasi terakhir yang bisa kamu coba. Aplikasi ini memiliki koleksi film dari Barat hingga Asia. Menariknya, kamu bisa menonton 15 episode pertama secara gratis. Untuk episode selanjutnya, pengguna harus berlangganan atau membayar dengan koin. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari lima juta kali di Google Play Store dan mendapatkan rating yang cukup baik.

Rebel Moon: Nemesis – Komik Prekuel yang Mengungkap Masa Lalu Sang Pembunuh Cyborg

Waralaba Rebel Moon yang diciptakan oleh Zack Snyder telah menarik perhatian banyak penggemar dengan dunia luas dan cerita epiknya. Meskipun masa depan film-film lanjutannya masih belum jelas, kabar baik bagi para penggemar adalah bahwa cerita tambahan akan segera hadir dalam bentuk buku komik. Serial komik prekuel yang berjudul Rebel Moon: Nemesis ini diproduksi oleh Titan Comics dan akan menggali lebih dalam kisah karakter Nemesis, yang dalam film diperankan oleh Doona Bae. Dalam film, Nemesis dikenal sebagai pembunuh yang tangguh dengan pedang cyborg yang besar dan mencolok.

Komik ini akan membawa kita kembali ke masa sebelum Nemesis menjadi pembunuh mekanis legendaris yang kita kenal. Ceritanya akan mengungkapkan kisah seorang wanita tak bersalah yang harus menghadapi tentara Imperium yang menghancurkan keluarganya. Dengan gaya balas dendam ala film barat, Rebel Moon: Nemesis menjanjikan aksi yang intens dan penuh ketegangan. Diciptakan oleh penulis Gail Simone dan ilustrator Federico Bertoni, komik ini dipastikan akan menggali karakter Nemesis secara lebih dalam.

Komik Rebel Moon: Nemesis dijadwalkan rilis pada 16 Juli, dan ini akan menjadi komik kedua dalam waralaba Rebel Moon, setelah House of the Bloodaxe yang ditulis oleh Zack Snyder. Bagi penggemar yang telah jatuh cinta dengan film Rebel Moon, komik ini menjadi kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia yang diciptakan oleh Snyder.

Film Animasi Seru di Prime Video: Teman Santai di Akhir Pekan

Akhir pekan ini, jika kamu ingin bersantai di rumah sambil menonton film animasi, Prime Video memiliki banyak pilihan yang seru dan cocok untuk menemani waktu luangmu. Mulai dari yang lucu hingga penuh petualangan, berikut adalah beberapa rekomendasi film animasi yang bisa kamu tonton.

Pertama, ada The Croods, yang mengisahkan keluarga prasejarah dalam petualangan lucu dan mengharukan. Grug, sang ayah, melarang anak-anaknya untuk keluar dari gua, tetapi Eep, sang anak perempuan, justru penasaran dengan dunia luar. Petualangan mereka pun berubah saat bertemu dengan Guy, seorang manusia modern yang membawa ide-ide cemerlang.

Kemudian, ada Mr. Peabody & Sherman, yang bercerita tentang anjing jenius, Mr. Peabody, dan anak angkatnya, Sherman, yang menggunakan mesin waktu untuk menjelajahi masa lalu. Petualangan mereka menjadi kacau ketika mereka tidak sengaja mengubah sejarah.

Home juga bisa jadi pilihan seru, menceritakan tentang alien Boov yang melarikan diri ke Bumi dan bertemu dengan seorang gadis bernama Tip. Mereka bekerja sama untuk menghindari ancaman dari bangsa Gork yang menyerang Bumi.

Turbo bercerita tentang siput biasa yang memiliki impian untuk menjadi pebalap profesional setelah memperoleh kekuatan super cepat. Sedangkan Hotel Transylvania 4: Transformania menghadirkan kekacauan di hotel para monster setelah sebuah eksperimen mengubah semua orang menjadi monster.

Film-film animasi ini akan membuat akhir pekanmu lebih seru dan menyenangkan!

Turang: Menghidupkan Kembali Film Perjuangan yang Hilang

Film Turang menawarkan perspektif berbeda tentang sejarah revolusi Indonesia dengan fokus pada heroisme yang diperlihatkan oleh keluarga biasa. Film ini diputar kembali dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika, dan karya sutradara Bachtiar Siagian yang diproduksi pada 1957 ini mengisahkan perjuangan warga dan sekelompok tentara Indonesia yang melawan agresi Belanda di tanah Karo, Sumatra Utara, pada masa Revolusi.

Lokasi pengambilan gambar berada di Desa Seberaya dan beberapa desa di Kabanjahe, Kabupaten Karo, di mana sebagian besar pemainnya adalah aktor lokal, dengan 95% pemain merupakan warga setempat, seperti yang dikatakan oleh Bunga Siagian, putri Bachtiar Siagian. Film ini mengusung gaya neorealisme, yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat biasa dengan pendekatan yang realistis dan naturalistik.

Film Turang pertama kali diputar di Istana Negara di depan Presiden Sukarno, dan pada 1960, film ini meraih predikat film terbaik di Pekan Apresiasi Film Nasional. Pada 1958, Turang juga mencuri perhatian di Festival Film Asia Afrika pertama di Tashkent, Uzbekistan, dan bahkan mendapatkan tawaran hak distribusi dari delegasi Soviet dan Korea Utara. Namun, film ini kemudian menghilang, sebagian besar akibat terjadinya Peristiwa 1965 yang menandai era Orde Baru dan penyingkiran karya-karya yang terkait dengan ideologi komunis.

Nasib Turang yang hilang berhubungan dengan pengaruh dari Orde Baru yang melarang karya-karya yang dianggap terhubung dengan komunisme. Banyak film dari masa itu, terutama yang diproduksi oleh sutradara ‘kiri’ seperti Bachtiar Siagian, mengalami nasib yang sama. Sistem pendokumentasian film di Indonesia yang buruk juga berperan dalam menghilangnya banyak film dari era tersebut.

Pada 2022, setelah lebih dari satu dekade mencari, Bunga Siagian menemukan film Turang di pusat arsip film Rusia, Gosfilmofond, di Moskow. Setelah lebih dari satu tahun, film ini akhirnya dapat diputar kembali, pertama di Festival Film Internasional Rotterdam pada Februari 2025, dan kini kembali hidup dalam rangka peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika.

Film ini memiliki makna penting karena menonjolkan peran warga biasa dalam perjuangan kemerdekaan. Tidak ada glorifikasi pada militer, melainkan lebih kepada kehidupan sehari-hari masyarakat desa yang turut berjuang dalam situasi yang penuh tekanan. Turang memberikan gambaran bagaimana individu-individu biasa berperan dalam sejarah besar negara, tanpa harus menjadi bagian dari pasukan yang lebih besar atau tentara.

Film Turang kembali diputar sebagai bentuk penghargaan terhadap sejarah yang telah terlupakan, dan Bunga Siagian mengajak berbagai komunitas di seluruh Indonesia untuk merayakan film ini dengan pemutaran terbuka dari tanggal 19 hingga 30 April, seiring dengan peringatan Konferensi Asia Afrika.

Ryan Gosling Pimpin “Star Wars: Starfighter”, Proyek Baru yang Siap Menggebrak 2027

Lucasfilm resmi mengumumkan bahwa Ryan Gosling akan menjadi pemeran utama dalam film terbaru mereka bertajuk “Star Wars: Starfighter”. Film ini akan disutradarai oleh Shawn Levy dan dijadwalkan mulai produksi pada musim gugur, dengan penayangan perdana di bioskop ditetapkan pada 28 Mei 2027. Pengumuman besar ini disampaikan langsung oleh Presiden Lucasfilm, Kathleen Kennedy, dan Kepala Kreatif Dave Filoni dalam acara Star Wars Celebration di Tokyo. Proyek ini menjadi salah satu film “Star Wars” yang paling dinanti, terutama karena melibatkan Gosling yang dikenal jarang terlibat dalam waralaba besar.

Naskah film ini ditulis oleh Jonathan Tropper, yang sebelumnya juga menulis beberapa karya Levy seperti “The Adam Project” dan merupakan pencipta serial “Your Friends & Neighbors” di Apple TV+. Gosling dan Levy bahkan hadir dalam acara perayaan tersebut, menyapa para penggemar dan menunjukkan semangat mereka untuk proyek ini. Dengan mengenakan topi bertuliskan “Jangan pernah beri tahu saya peluangnya”, Gosling menyatakan bahwa atmosfer positif dan kecintaan para penggemar menjadi inspirasi tersendiri untuk film ini.

“Starfighter” akan menghadirkan karakter-karakter baru dan mengambil latar waktu lima tahun setelah peristiwa “The Rise of Skywalker.” Film ini menjadi bagian dari perluasan semesta “Star Wars” pasca era Skywalker, dan akan menyusul film layar lebar “The Mandalorian & Grogu” yang dirilis pada 2026. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai pemain lainnya, namun film ini menjanjikan pengalaman baru yang penuh aksi dan emosi dalam jagat galaksi yang jauh, jauh sekali.

“Sah! Katanya”: Film yang Membuat Nadya Arina Renungkan Makna Keluarga

Aktris Nadya Arina mengungkapkan bahwa perannya sebagai Marni dalam film “Sah! Katanya” memberinya pelajaran berharga mengenai arti penting keluarga. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu (16/4), Nadya menyampaikan bahwa pengalaman memerankan karakter tersebut membuatnya merenungkan kembali sikapnya terhadap orang-orang terdekat, seperti saudara dan orang tua. Ia menyadari bahwa hal-hal kecil yang dianggap sepele ternyata dapat memberikan dampak besar bagi anggota keluarga.

Tak hanya itu, Nadya juga merasakan kehangatan yang menyerupai keluarga baru selama proses syuting film tersebut. Ia menyebutkan bahwa bertemu dengan para pemain dan kru menciptakan ikatan emosional yang kuat, menjadikannya pengalaman yang sangat berkesan.

Film “Sah! Katanya” sendiri mengisahkan tentang Marni, anak bungsu dari empat bersaudara, yang harus menghadapi wasiat sang ayah untuk menikah dengan anak dari sahabat ayahnya. Perjalanan tersebut membawa Marni ke dalam konflik antara cinta dan tanggung jawab keluarga.

Disutradarai oleh Loeloe Hendra dan ditulis oleh Sidharta Tata bersama Dirmawan Hatta, film ini menjadi tantangan baru bagi mereka yang biasanya berkecimpung di genre festival dan laga. Loeloe mengatakan bahwa drama komedi ini dibuat dengan sentuhan segar agar bisa memberikan hiburan menyenangkan bagi penonton.

Film ini dibintangi oleh Dimas Anggara, Nadya Arina, Calvin Jeremy, dan sejumlah aktor lainnya, dan akan mulai tayang di bioskop Indonesia pada 24 April 2025.

Runtuhnya Kepercayaan: 6 Sosok Kuat yang Mungkin Membelot dari Pemerintah Dunia

Pemerintah Dunia dalam semesta One Piece selama ini menampilkan diri sebagai lembaga pelindung rakyat. Namun, di balik citra tersebut tersembunyi banyak kejahatan dan kebusukan yang perlahan mulai terungkap. Tidak sedikit karakter kuat dalam cerita yang telah menyadari sisi gelap dari institusi ini. Beberapa di antaranya bahkan diyakini akan segera membelot demi memperjuangkan keadilan yang sesungguhnya.

Monkey D. Garp, sang legenda Angkatan Laut, telah lama menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kaum Naga Langit. Meski belum terbuka menyatakan perlawanan, arah keberpihakannya mulai terlihat. Begitu pula dengan Sengoku, mantan Fleet Admiral, yang menyimpan pengetahuan akan semua rahasia kelam pemerintah. Situasi yang memanas, terutama di Pulau Egghead, dapat mendorongnya mengambil langkah yang lebih tegas.

Koby, anggota SWORD, juga menjadi sosok penuh potensi pengkhianatan. Dikhianati oleh institusinya sendiri saat ditangkap Blackbeard, membuatnya makin yakin akan perlunya perubahan. Fujitora, sang Admiral berhati mulia, telah secara terang-terangan menentang tindakan tidak manusiawi Pemerintah Dunia, bahkan mendukung gerakan pembebasan budak. Sementara Smoker, yang dikenal idealis, lambat laun memahami bahwa sistem yang ia bela menyembunyikan banyak kebohongan.

Kizaru pun tak luput dari konflik batin. Setelah dipaksa melawan sahabat dekatnya di Egghead, dan menyaksikan kekejaman Gorosei, kesetiaannya mulai tergoyah. Keenam karakter ini bisa menjadi awal dari akhir kekuasaan Pemerintah Dunia yang penuh kebusukan.

Chicco Jerikho Siap Tampil Memukau dalam Film “Perang Kota” dengan Peran yang Penuh Tantangan

Chicco Jerikho mengungkapkan bahwa dalam film terbarunya, “Perang Kota,” dirinya menghadapi tantangan ekstrem untuk mendalami peran sebagai guru Isa, seorang gerilyawan yang menentang kembalinya penjajah ke Tanah Air. Dalam wawancaranya saat berkunjung ke Antara Heritage Center di Jakarta Pusat, Chicco menjelaskan bahwa dirinya harus mengubah gaya tubuhnya agar sesuai dengan karakter yang sangat introvert dan tertutup. “Di peran ini, aku harus melatih gestur tubuh agar lebih tertahan, karena karakter yang aku perankan memang sangat minim ekspresi,” ujarnya.

Untuk menyesuaikan dengan karakter tersebut, Chicco mengatakan dirinya melakukan latihan khusus agar tidak banyak bergerak saat berbicara. Salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan mengikat tubuhnya atau menjepit tangannya ketika duduk, agar gerakan tubuhnya lebih terbatas. “Ini adalah PR dari acting coach untuk membuat aku berbicara tanpa banyak gerak. Karena biasanya, aku suka berbicara dengan banyak gestur,” tambahnya.

Meski menghadapi proses yang cukup berat, Chicco menyebutkan bahwa tantangan ini justru membuatnya semakin menikmati perjalanan perannya. “Lumayan berat, tapi justru seru karena prosesnya,” tuturnya. Film “Perang Kota,” garapan sutradara Mouly Surya, mengangkat kisah tentang cinta, pengkhianatan, dan keyakinan di tengah situasi sulit pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1946. Film ini mengadaptasi novel karya Mochtar Lubis yang berjudul “Jalan Tak Ada Ujung,” dan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April 2025. Selain Chicco, film ini juga dibintangi oleh Ariel Tatum dan Jerome Kurnia.

6 Mahakarya Kyoto Animation yang Tak Boleh Dilewatkan Penggemar Anime

Kyoto Animation telah menjelma menjadi simbol kualitas tinggi dalam industri anime Jepang. Sejak didirikan pada tahun 1985, studio ini terus menghasilkan karya-karya luar biasa yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kuat dari sisi cerita dan pengembangan karakter. Salah satu karyanya yang paling ikonik adalah Hyouka, yang menghadirkan perpaduan cerdas antara misteri ringan dan kehidupan sekolah. Kisah Hotaro Oreki dan teman-temannya dalam memecahkan teka-teki harian sukses menarik perhatian penggemar genre slice of life dan detektif remaja.

Kemudian ada K-On!, anime bertema musik yang mengisahkan perjalanan sekelompok siswi SMA dalam membentuk band musik ringan. Dengan momen-momen hangat dan penuh tawa, anime ini menjadi favorit banyak penggemar karena atmosfer positif dan karakter yang menggemaskan. Di sisi lain, Kyoukai no Kanata membawa nuansa gelap dengan sentuhan fantasi dan romansa yang emosional, mengisahkan perjuangan seorang gadis pemburu iblis bersama makhluk setengah youmu.

Tak kalah menarik, Miss Kobayashi’s Dragon Maid hadir dengan komedi ringan yang menghangatkan hati. Interaksi lucu antara karakter manusia dan naga menjadi daya tarik tersendiri. Sementara Nichijou menawarkan humor absurd yang disampaikan lewat animasi penuh energi, cocok bagi penonton yang mencari tawa tanpa henti. Terakhir, Love, Chunibyo & Other Delusions! menggambarkan fase remaja penuh khayalan dengan cara yang lucu namun menyentuh.

Setiap anime produksi Kyoto Animation memiliki ciri khas dan kualitas yang menjadikannya layak ditonton oleh siapa pun, baik penggemar lama maupun penonton baru.

Pabrik Gula Kejar Jumbo dengan Selisih 500 Ribu Penonton

Film Pabrik Gula berhasil meraih lebih dari 4 juta penonton hanya dalam 15 hari sejak penayangannya di bioskop. Capaian ini diumumkan oleh sutradara Awi Suryadi melalui unggahan di media sosial pada hari Selasa (15/4). Awi menulis di X (Twitter), “Pesta rakyat… PABRIK GULA!”

Melalui poster yang dibagikan, Awi menyebutkan, “Hari ke-15 tayang. Lebih dari 4 juta orang sudah menyaksikan Endah memainkan wayang.”

Angka ini menjadikan Pabrik Gula sebagai film Indonesia terlaris tahun ini, unggul tipis dibandingkan dengan Jumbo, yang juga dirilis pada saat Lebaran 2025. Jumbo kini mengumpulkan lebih dari 3,5 juta penonton. Visinema Studios, selaku rumah produksi Jumbo, mengonfirmasi capaian terbaru ini melalui unggahan pada hari yang sama.

“Sebanyak 3.566.454 penonton telah menyaksikan adegan radio yang dipeluk Don,” tulis mereka dalam pernyataan resmi.

Dengan jumlah penonton tersebut, Jumbo kini memegang rekor sebagai film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa, menyalip Mechamato Movie dari Malaysia yang sebelumnya memegang gelar tersebut pada 2022, seperti dilaporkan oleh Deadline.

Pabrik Gula dan Jumbo saat ini menempati dua posisi teratas di daftar film terlaris pada musim Lebaran 2025. Komang berada di posisi ketiga dengan lebih dari 2 juta penonton, diikuti Qodrat 2 yang mencatatkan 1,9 juta penonton. Norma: Antara Mertua dan Menantu menempati urutan kelima dengan 662.613 penonton.

Jumlah penonton untuk film-film ini masih diperkirakan akan terus bertambah, terutama Jumbo, mengingat adanya penambahan layar dan libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan perayaan Paskah.

Namun, persaingan di layar lebar akan semakin ketat pada pekan ini karena beberapa film baru juga akan tayang, termasuk Pengepungan di Bukit Duri dari Joko Anwar, Rumah untuk Alie adaptasi dari karya Lenn Liu, dan Korban Jatuh Tempo dari Bram Ferino.

Dengan terus berkembangnya penonton, kedua film ini bakal menghadapi persaingan sengit di bioskop dalam beberapa pekan mendatang.