Runtuhnya Kepercayaan: 6 Sosok Kuat yang Mungkin Membelot dari Pemerintah Dunia

Pemerintah Dunia dalam semesta One Piece selama ini menampilkan diri sebagai lembaga pelindung rakyat. Namun, di balik citra tersebut tersembunyi banyak kejahatan dan kebusukan yang perlahan mulai terungkap. Tidak sedikit karakter kuat dalam cerita yang telah menyadari sisi gelap dari institusi ini. Beberapa di antaranya bahkan diyakini akan segera membelot demi memperjuangkan keadilan yang sesungguhnya.

Monkey D. Garp, sang legenda Angkatan Laut, telah lama menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kaum Naga Langit. Meski belum terbuka menyatakan perlawanan, arah keberpihakannya mulai terlihat. Begitu pula dengan Sengoku, mantan Fleet Admiral, yang menyimpan pengetahuan akan semua rahasia kelam pemerintah. Situasi yang memanas, terutama di Pulau Egghead, dapat mendorongnya mengambil langkah yang lebih tegas.

Koby, anggota SWORD, juga menjadi sosok penuh potensi pengkhianatan. Dikhianati oleh institusinya sendiri saat ditangkap Blackbeard, membuatnya makin yakin akan perlunya perubahan. Fujitora, sang Admiral berhati mulia, telah secara terang-terangan menentang tindakan tidak manusiawi Pemerintah Dunia, bahkan mendukung gerakan pembebasan budak. Sementara Smoker, yang dikenal idealis, lambat laun memahami bahwa sistem yang ia bela menyembunyikan banyak kebohongan.

Kizaru pun tak luput dari konflik batin. Setelah dipaksa melawan sahabat dekatnya di Egghead, dan menyaksikan kekejaman Gorosei, kesetiaannya mulai tergoyah. Keenam karakter ini bisa menjadi awal dari akhir kekuasaan Pemerintah Dunia yang penuh kebusukan.

6 Mahakarya Kyoto Animation yang Tak Boleh Dilewatkan Penggemar Anime

Kyoto Animation telah menjelma menjadi simbol kualitas tinggi dalam industri anime Jepang. Sejak didirikan pada tahun 1985, studio ini terus menghasilkan karya-karya luar biasa yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kuat dari sisi cerita dan pengembangan karakter. Salah satu karyanya yang paling ikonik adalah Hyouka, yang menghadirkan perpaduan cerdas antara misteri ringan dan kehidupan sekolah. Kisah Hotaro Oreki dan teman-temannya dalam memecahkan teka-teki harian sukses menarik perhatian penggemar genre slice of life dan detektif remaja.

Kemudian ada K-On!, anime bertema musik yang mengisahkan perjalanan sekelompok siswi SMA dalam membentuk band musik ringan. Dengan momen-momen hangat dan penuh tawa, anime ini menjadi favorit banyak penggemar karena atmosfer positif dan karakter yang menggemaskan. Di sisi lain, Kyoukai no Kanata membawa nuansa gelap dengan sentuhan fantasi dan romansa yang emosional, mengisahkan perjuangan seorang gadis pemburu iblis bersama makhluk setengah youmu.

Tak kalah menarik, Miss Kobayashi’s Dragon Maid hadir dengan komedi ringan yang menghangatkan hati. Interaksi lucu antara karakter manusia dan naga menjadi daya tarik tersendiri. Sementara Nichijou menawarkan humor absurd yang disampaikan lewat animasi penuh energi, cocok bagi penonton yang mencari tawa tanpa henti. Terakhir, Love, Chunibyo & Other Delusions! menggambarkan fase remaja penuh khayalan dengan cara yang lucu namun menyentuh.

Setiap anime produksi Kyoto Animation memiliki ciri khas dan kualitas yang menjadikannya layak ditonton oleh siapa pun, baik penggemar lama maupun penonton baru.

5 Drakor Healing yang Mengajarkan Tentang Kehidupan yang Santai dan Menerima Diri Apa Adanya

Dalam hidup yang penuh dengan tekanan dan hiruk pikuk, ada kalanya kita merasa perlu untuk berhenti sejenak dan memberi ruang bagi diri sendiri. Banyak orang sering kali menganggap merawat diri itu egois, padahal itu adalah hal yang penting untuk menjaga kesejahteraan mental dan fisik. Beberapa drama Korea (drakor) dengan tema healing berhasil menyentuh tema tentang kelelahan mental, stres, dan pentingnya beristirahat. Berikut adalah lima drakor yang mengajarkan kita untuk menerima diri apa adanya dan menjalani hidup dengan santai.

Love Scout menceritakan kisah Kang Ji Yun, seorang CEO sukses yang selalu memaksakan diri bekerja keras. Namun, setelah bertemu dengan asisten barunya, Yu Eun Ho, yang mengajarkan pentingnya merawat diri, Ji Yun mulai belajar bahwa menjadi kuat bukan berarti harus selalu keras pada diri sendiri. My Mister mengisahkan Lee Ji An yang penuh luka, tetapi melalui pertemuannya dengan Park Dong Hoon, ia belajar bahwa kadang kita hanya membutuhkan satu orang yang mendengarkan kita.

My Liberation Notes membawa kisah tiga bersaudara yang merasa terjebak dalam rutinitas tanpa makna, namun akhirnya menemukan kebebasan dan penerimaan diri berkat seorang pria misterius. Sementara itu, I’ll Go to You When the Weather is Nice menggambarkan Mok Hae Won yang kembali ke kampung halaman untuk menemukan ketenangan setelah burnout. Di sana, ia belajar bahwa hidup tak selalu harus mengikuti ekspektasi orang lain.

Terakhir, Hometown Cha-Cha-Cha menceritakan tentang Yoon Hye Jin yang menemukan kebahagiaan melalui kehidupan sederhana di desa, belajar bahwa kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil dan hubungan tulus. Kelima drakor ini mengingatkan kita bahwa kadang berhenti sejenak, merawat diri, dan memperlambat langkah adalah cara terbaik untuk menyembuhkan diri.

Film Pengepungan di Bukit Duri, Mengangkat Kisah Kelam yang Menjadi Keresahan di Masa Depan

Sutradara dan penulis skenario Joko Anwar kembali dengan karya terbarunya, Pengepungan di Bukit Duri (The Siege at Thorn High), sebuah film yang terinspirasi dari keresahan sosial di Indonesia. Film ini mengangkat isu-isu seperti kekerasan, korupsi, dan kegagalan sistem pendidikan yang belum terselesaikan. Menurut Joko Anwar, skenario film ini sudah disusun sejak tahun 2007. Saat itu, ia berharap kondisi Indonesia akan membaik, namun kenyataannya, masalah-masalah tersebut terus berlanjut hingga saat ini. “Setelah 17 tahun, kita masih menghadapi kegelisahan yang sama,” ungkap Joko Anwar dalam konferensi pers pada 10 April 2025.

Film ini bercerita tentang Edwin, seorang pria keturunan Tionghoa yang masih dibayangi trauma akibat kerusuhan tahun 2009. Edwin, yang diperankan oleh Morgan Oey, menjadi guru di SMA Duri, sekolah yang dihuni siswa-siswa bermasalah. Keputusannya untuk menjadi guru terkait janji kepada kakaknya yang telah meninggal untuk mencari keponakannya yang hilang. Namun, Edwin malah terjebak dalam situasi berbahaya saat berhadapan dengan murid-murid yang kasar. Bersama beberapa rekannya, Edwin berjuang untuk bertahan hidup di dalam sekolah yang diserang oleh kelompok siswa brutal di bawah pimpinan Jefri, diperankan oleh Omara Esteghlal.

Joko Anwar melalui film ini ingin menggambarkan ketegangan sosial Indonesia pada 2027, yang dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial. Ko-produser Tia Hasibuan menjelaskan bahwa film ini bukan hanya mengangkat kekacauan masa lalu, tetapi juga menggambarkan keresahan masa kini dan kemungkinan yang bisa terjadi di masa depan. Dengan latar waktu 2027, film ini menjadi peringatan mendalam akan pentingnya refleksi terhadap trauma masa lalu yang bisa berdampak buruk di masa depan.

Pengepungan di Bukit Duri dibintangi oleh aktor-aktor muda berbakat, termasuk Morgan Oey, Hana Pitrashata Malasan, dan Endy Arfian. Film ini juga merupakan kolaborasi pertama antara Come and See Pictures dan Amazon MGM Studios, yang diharapkan menjadi karya yang relevan dan menyentuh hati penonton.

13 Film Terbaru Ibrahim Risyad, Dari Drama hingga Horor yang Wajib Tonton!

Bagi penggemar Ibrahim Risyad, tahun ini menyuguhkan banyak pilihan film dan serial terbaru yang menarik. Aktor yang dikenal dengan peran-perannya yang beragam ini kini membintangi film dengan berbagai genre, mulai dari drama, komedi, hingga thriller. Salah satu film yang sangat dinanti adalah Tabayyun (2025), yang diadaptasi dari novel karya Ilyas Bakhtiar. Ibrahim Risyad berperan sebagai Arlo, pria yang terjebak dalam dilema antara mengikuti kata hati atau memenuhi permintaan ibunya untuk menikahi Arum.

Selain itu, Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih (2025) menjadi pilihan seru bagi pecinta komedi romantis. Dalam film ini, Ibrahim Risyad berperan sebagai Zainun, pasangan baru yang terlibat dalam kisah cinta rumit antara Darian dan Alfa. Ada juga Operation Wedding the Series (2025), yang mengisahkan tentang seorang ayah yang berusaha menjaga empat putrinya. Ibrahim memerankan Ichal, pria yang jatuh cinta pada Nova.

Untuk penggemar film komedi romantis, Puang Bos (2024) bisa jadi pilihan tepat. Ibrahim Risyad memerankan Dewa Rucci, pewaris bisnis kapal yang berusaha mendekati cinta lama demi menyelamatkan bisnis keluarga. Selain itu, ada Laut Tengah (2024), sebuah drama religi yang mengangkat tema perjuangan Haia yang ingin melanjutkan pendidikan, dan Sampai Nanti Hanna! (2024), yang menceritakan kisah cinta segitiga yang penuh dengan kenangan masa lalu.

Jika kamu penggemar film horor, Bangsal Isolasi (2024) dan Sijjin (2023) akan memberikan pengalaman menegangkan dengan twist yang tak terduga. Dalam Bangsal Isolasi, Ibrahim berperan sebagai Adit, petugas sipir yang terlibat dalam misteri pembunuhan. Sementara dalam Sijjin, ia berperan sebagai Galang yang terjebak dalam hubungan penuh intrik.

Tak hanya itu, ada banyak lagi film menarik yang dibintangi oleh Ibrahim Risyad seperti Galaksi (2023), Jodoh atau Bukan (2023), dan Hati Suhita (2023). Semua film tersebut menawarkan cerita yang beragam, dari romansa hingga konflik kehidupan yang menegangkan.

Judul: ‘The Amateur’ – Balas Dendam Dingin Ala CIA yang Kurang Menggigit

“The Amateur” hadir sebagai film thriller bertema mata-mata yang mencoba menonjol lewat sisi emosional dari seorang tokoh non-agen, Charlie Heller. Film ini dibintangi oleh Rami Malek dan Laurence Fishburne, serta diadaptasi dari novel karya Robert Littell. Cerita berpusat pada Charlie, seorang analis kode di CIA, yang hidupnya jungkir balik usai istrinya tewas dalam serangan teroris di London. Meski mampu mengidentifikasi pelaku, lembaganya justru enggan bergerak. Kecewa, Charlie mengambil jalur pribadi untuk membalas dendam dengan membocorkan rahasia CIA dan belajar teknik bertarung secara intens demi memburu pembunuh sang istri.

Sayangnya, meskipun premisnya cukup kuat dan potensi emosionalnya besar, film ini gagal menyentuh sisi batin penonton secara mendalam. Karakter Charlie seolah kehilangan koneksi emosional yang seharusnya kuat, meski ada upaya lewat adegan flashback dan trauma personal. Alih-alih menyuguhkan ketegangan emosional, film lebih banyak mempertontonkan aksi pelarian dan kecerdikan teknis karakter utama yang tak begitu menonjol secara fisik. Momen seperti adegan kolam transparan di atap hotel menjadi salah satu yang cukup membekas, namun sisanya terasa datar dan tidak berkesan.

“The Amateur” sebenarnya punya potensi untuk jadi thriller psikologis yang kuat, namun terasa kurang dalam pengembangan emosi dan chemistry antartokohnya. Alhasil, film ini berakhir hanya sebagai tontonan aksi pelarian yang cerdas namun dingin, tanpa meninggalkan kesan mendalam.

Judul: Pabrik Gula Masih Perkasa, Jumbo Tempel Ketat di Persaingan Film Lebaran 2025

Memasuki hari ke-10 setelah perilisan serentak film-film Lebaran 2025 pada 31 Maret lalu, persaingan di box office nasional semakin memanas. Dari lima judul utama yang tayang, yakni Pabrik Gula, Jumbo, Qodrat 3, Norma: Antara Mertua dan Menantu, serta Komang, film Pabrik Gula masih bertahan di posisi puncak. Berdasarkan data dari Cinepoint per 9 April 2025, film yang disutradarai oleh nama besar di industri ini telah ditonton lebih dari 3,18 juta penonton. Jika harga tiket rata-rata Rp35 ribu, pendapatan kotor film ini bisa mencapai sekitar Rp111,3 miliar, meskipun angka tersebut masih belum dipotong pajak dan biaya operasional lainnya.

Di posisi kedua, Jumbo menampilkan performa yang juga mengesankan dengan jumlah penonton mencapai 1.837.560, yang jika dikalkulasikan setara dengan pemasukan kotor sekitar Rp65 miliar. Qodrat 3 berada di posisi ketiga dengan 1.553.309 penonton, disusul Komang di urutan keempat dengan raihan 1.277.735 penonton. Sementara itu, Norma: Antara Mertua dan Menantu duduk di posisi kelima dengan 561.273 penonton.

Meski masa puncak penonton Lebaran telah berlalu, akhir pekan 11–13 April 2025 masih menjadi peluang emas untuk mendulang lebih banyak penonton. Namun, persaingan bakal semakin ketat karena film terbaru Pengepungan di Bukit Duri karya Joko Anwar dijadwalkan tayang mulai 17 April dan diprediksi menjadi film selanjutnya yang akan menyita perhatian publik.

Judul: Godzilla x Kong 3 Resmi Digarap, Siap Guncang Layar Lebar Tahun 2027

Kabar menggembirakan datang dari semesta MonsterVerse. Film lanjutan dari Godzilla x Kong: The New Empire telah resmi memulai proses syutingnya meski belum memiliki judul resmi. Informasi ini dikonfirmasi langsung oleh aktris Kaitlyn Dever dalam wawancara dengan 7News Australia, di mana ia menyebut sedang berada di Sydney untuk kegiatan promosi sebelum kembali ke lokasi syuting di Queensland. Saat ditanya lebih lanjut mengenai keterlibatannya dalam proyek Godzilla, ia mengiyakan tanpa ragu.

Sekuel yang dijadwalkan tayang pada 27 Maret 2027 ini akan menjadi film keenam dalam waralaba MonsterVerse garapan Legendary Pictures dan Warner Bros. Film ini disutradarai oleh Grant Sputore dengan skenario ditulis oleh Dave Callaham. Selain Kaitlyn Dever, aktor baru seperti Delroy Lindo dan Matthew Modine juga akan meramaikan jajaran pemeran, meskipun detail karakter mereka belum diumumkan. Dan Stevens juga dikabarkan kembali membintangi peran yang sama seperti di film sebelumnya.

Cerita kemungkinan akan melanjutkan dinamika kerja sama antara Godzilla dan Kong, pasca Kong mengambil alih wilayah Hollow Earth. Namun, kehadiran ancaman baru dari monster atau Titan lain diyakini akan kembali mempersatukan kedua raksasa ini dalam misi menyelamatkan dunia. Dengan proses syuting yang telah berjalan, para penggemar dapat berharap film ini tayang tepat waktu dan menghadirkan aksi epik yang tak kalah dari pendahulunya.

Chainsaw Man Chapter 199: Ketegangan Baru Antara Death dan Fakesaw Man

Chainsaw Man Chapter 199 dijadwalkan rilis pada Selasa, 8 April 2025 pukul 22.00 WIB, dan bisa dibaca secara legal melalui MangaPlus by Shueisha. Seri manga karya Tatsuki Fujimoto ini memasuki babak baru yang sarat misteri dan konflik batin antar entitas kuat dalam semesta Chainsaw Man. Pada chapter ini, sorotan tampaknya akan kembali pada percakapan intens antara Death dan Famine (Fami), dua tokoh yang membawa lapisan narasi yang lebih dalam terhadap konflik besar yang tengah berkembang.

Dialog antara Death dan Fami diprediksi bukan hanya menjadi jembatan cerita, namun juga membuka tirai masa lalu, terutama soal bagaimana Death bisa bertahan dari luka parah yang hampir memusnahkannya. Chapter ini kemungkinan akan memperlihatkan sisi emosional dan strategis dari karakter-karakter yang biasanya diselimuti aura misterius dan kekuatan destruktif. Dari sini, ketegangan baru mulai terbangun, memperlihatkan keretakan hubungan yang selama ini tampak solid.

Sementara itu, sosok Fakesaw Man yang selama ini hanya muncul di balik bayang-bayang, diperkirakan akan mengambil peran lebih besar. Keterkaitannya dengan Gereja Chainsaw Man mulai terkuak, dan potensi konfrontasi antara dirinya dengan Death bisa menjadi momen kunci yang mengubah peta kekuatan dalam cerita. Bila aliansi ini benar-benar goyah, maka konflik dalam semesta Chainsaw Man akan mencapai dimensi yang lebih besar dan tak terduga.