“Sah! Katanya”: Film yang Membuat Nadya Arina Renungkan Makna Keluarga

Aktris Nadya Arina mengungkapkan bahwa perannya sebagai Marni dalam film “Sah! Katanya” memberinya pelajaran berharga mengenai arti penting keluarga. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu (16/4), Nadya menyampaikan bahwa pengalaman memerankan karakter tersebut membuatnya merenungkan kembali sikapnya terhadap orang-orang terdekat, seperti saudara dan orang tua. Ia menyadari bahwa hal-hal kecil yang dianggap sepele ternyata dapat memberikan dampak besar bagi anggota keluarga.

Tak hanya itu, Nadya juga merasakan kehangatan yang menyerupai keluarga baru selama proses syuting film tersebut. Ia menyebutkan bahwa bertemu dengan para pemain dan kru menciptakan ikatan emosional yang kuat, menjadikannya pengalaman yang sangat berkesan.

Film “Sah! Katanya” sendiri mengisahkan tentang Marni, anak bungsu dari empat bersaudara, yang harus menghadapi wasiat sang ayah untuk menikah dengan anak dari sahabat ayahnya. Perjalanan tersebut membawa Marni ke dalam konflik antara cinta dan tanggung jawab keluarga.

Disutradarai oleh Loeloe Hendra dan ditulis oleh Sidharta Tata bersama Dirmawan Hatta, film ini menjadi tantangan baru bagi mereka yang biasanya berkecimpung di genre festival dan laga. Loeloe mengatakan bahwa drama komedi ini dibuat dengan sentuhan segar agar bisa memberikan hiburan menyenangkan bagi penonton.

Film ini dibintangi oleh Dimas Anggara, Nadya Arina, Calvin Jeremy, dan sejumlah aktor lainnya, dan akan mulai tayang di bioskop Indonesia pada 24 April 2025.

Runtuhnya Kepercayaan: 6 Sosok Kuat yang Mungkin Membelot dari Pemerintah Dunia

Pemerintah Dunia dalam semesta One Piece selama ini menampilkan diri sebagai lembaga pelindung rakyat. Namun, di balik citra tersebut tersembunyi banyak kejahatan dan kebusukan yang perlahan mulai terungkap. Tidak sedikit karakter kuat dalam cerita yang telah menyadari sisi gelap dari institusi ini. Beberapa di antaranya bahkan diyakini akan segera membelot demi memperjuangkan keadilan yang sesungguhnya.

Monkey D. Garp, sang legenda Angkatan Laut, telah lama menunjukkan ketidaksukaannya terhadap kaum Naga Langit. Meski belum terbuka menyatakan perlawanan, arah keberpihakannya mulai terlihat. Begitu pula dengan Sengoku, mantan Fleet Admiral, yang menyimpan pengetahuan akan semua rahasia kelam pemerintah. Situasi yang memanas, terutama di Pulau Egghead, dapat mendorongnya mengambil langkah yang lebih tegas.

Koby, anggota SWORD, juga menjadi sosok penuh potensi pengkhianatan. Dikhianati oleh institusinya sendiri saat ditangkap Blackbeard, membuatnya makin yakin akan perlunya perubahan. Fujitora, sang Admiral berhati mulia, telah secara terang-terangan menentang tindakan tidak manusiawi Pemerintah Dunia, bahkan mendukung gerakan pembebasan budak. Sementara Smoker, yang dikenal idealis, lambat laun memahami bahwa sistem yang ia bela menyembunyikan banyak kebohongan.

Kizaru pun tak luput dari konflik batin. Setelah dipaksa melawan sahabat dekatnya di Egghead, dan menyaksikan kekejaman Gorosei, kesetiaannya mulai tergoyah. Keenam karakter ini bisa menjadi awal dari akhir kekuasaan Pemerintah Dunia yang penuh kebusukan.

Chicco Jerikho Siap Tampil Memukau dalam Film “Perang Kota” dengan Peran yang Penuh Tantangan

Chicco Jerikho mengungkapkan bahwa dalam film terbarunya, “Perang Kota,” dirinya menghadapi tantangan ekstrem untuk mendalami peran sebagai guru Isa, seorang gerilyawan yang menentang kembalinya penjajah ke Tanah Air. Dalam wawancaranya saat berkunjung ke Antara Heritage Center di Jakarta Pusat, Chicco menjelaskan bahwa dirinya harus mengubah gaya tubuhnya agar sesuai dengan karakter yang sangat introvert dan tertutup. “Di peran ini, aku harus melatih gestur tubuh agar lebih tertahan, karena karakter yang aku perankan memang sangat minim ekspresi,” ujarnya.

Untuk menyesuaikan dengan karakter tersebut, Chicco mengatakan dirinya melakukan latihan khusus agar tidak banyak bergerak saat berbicara. Salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan mengikat tubuhnya atau menjepit tangannya ketika duduk, agar gerakan tubuhnya lebih terbatas. “Ini adalah PR dari acting coach untuk membuat aku berbicara tanpa banyak gerak. Karena biasanya, aku suka berbicara dengan banyak gestur,” tambahnya.

Meski menghadapi proses yang cukup berat, Chicco menyebutkan bahwa tantangan ini justru membuatnya semakin menikmati perjalanan perannya. “Lumayan berat, tapi justru seru karena prosesnya,” tuturnya. Film “Perang Kota,” garapan sutradara Mouly Surya, mengangkat kisah tentang cinta, pengkhianatan, dan keyakinan di tengah situasi sulit pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1946. Film ini mengadaptasi novel karya Mochtar Lubis yang berjudul “Jalan Tak Ada Ujung,” dan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April 2025. Selain Chicco, film ini juga dibintangi oleh Ariel Tatum dan Jerome Kurnia.

6 Mahakarya Kyoto Animation yang Tak Boleh Dilewatkan Penggemar Anime

Kyoto Animation telah menjelma menjadi simbol kualitas tinggi dalam industri anime Jepang. Sejak didirikan pada tahun 1985, studio ini terus menghasilkan karya-karya luar biasa yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kuat dari sisi cerita dan pengembangan karakter. Salah satu karyanya yang paling ikonik adalah Hyouka, yang menghadirkan perpaduan cerdas antara misteri ringan dan kehidupan sekolah. Kisah Hotaro Oreki dan teman-temannya dalam memecahkan teka-teki harian sukses menarik perhatian penggemar genre slice of life dan detektif remaja.

Kemudian ada K-On!, anime bertema musik yang mengisahkan perjalanan sekelompok siswi SMA dalam membentuk band musik ringan. Dengan momen-momen hangat dan penuh tawa, anime ini menjadi favorit banyak penggemar karena atmosfer positif dan karakter yang menggemaskan. Di sisi lain, Kyoukai no Kanata membawa nuansa gelap dengan sentuhan fantasi dan romansa yang emosional, mengisahkan perjuangan seorang gadis pemburu iblis bersama makhluk setengah youmu.

Tak kalah menarik, Miss Kobayashi’s Dragon Maid hadir dengan komedi ringan yang menghangatkan hati. Interaksi lucu antara karakter manusia dan naga menjadi daya tarik tersendiri. Sementara Nichijou menawarkan humor absurd yang disampaikan lewat animasi penuh energi, cocok bagi penonton yang mencari tawa tanpa henti. Terakhir, Love, Chunibyo & Other Delusions! menggambarkan fase remaja penuh khayalan dengan cara yang lucu namun menyentuh.

Setiap anime produksi Kyoto Animation memiliki ciri khas dan kualitas yang menjadikannya layak ditonton oleh siapa pun, baik penggemar lama maupun penonton baru.

Pabrik Gula Kejar Jumbo dengan Selisih 500 Ribu Penonton

Film Pabrik Gula berhasil meraih lebih dari 4 juta penonton hanya dalam 15 hari sejak penayangannya di bioskop. Capaian ini diumumkan oleh sutradara Awi Suryadi melalui unggahan di media sosial pada hari Selasa (15/4). Awi menulis di X (Twitter), “Pesta rakyat… PABRIK GULA!”

Melalui poster yang dibagikan, Awi menyebutkan, “Hari ke-15 tayang. Lebih dari 4 juta orang sudah menyaksikan Endah memainkan wayang.”

Angka ini menjadikan Pabrik Gula sebagai film Indonesia terlaris tahun ini, unggul tipis dibandingkan dengan Jumbo, yang juga dirilis pada saat Lebaran 2025. Jumbo kini mengumpulkan lebih dari 3,5 juta penonton. Visinema Studios, selaku rumah produksi Jumbo, mengonfirmasi capaian terbaru ini melalui unggahan pada hari yang sama.

“Sebanyak 3.566.454 penonton telah menyaksikan adegan radio yang dipeluk Don,” tulis mereka dalam pernyataan resmi.

Dengan jumlah penonton tersebut, Jumbo kini memegang rekor sebagai film animasi Asia Tenggara terlaris sepanjang masa, menyalip Mechamato Movie dari Malaysia yang sebelumnya memegang gelar tersebut pada 2022, seperti dilaporkan oleh Deadline.

Pabrik Gula dan Jumbo saat ini menempati dua posisi teratas di daftar film terlaris pada musim Lebaran 2025. Komang berada di posisi ketiga dengan lebih dari 2 juta penonton, diikuti Qodrat 2 yang mencatatkan 1,9 juta penonton. Norma: Antara Mertua dan Menantu menempati urutan kelima dengan 662.613 penonton.

Jumlah penonton untuk film-film ini masih diperkirakan akan terus bertambah, terutama Jumbo, mengingat adanya penambahan layar dan libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan perayaan Paskah.

Namun, persaingan di layar lebar akan semakin ketat pada pekan ini karena beberapa film baru juga akan tayang, termasuk Pengepungan di Bukit Duri dari Joko Anwar, Rumah untuk Alie adaptasi dari karya Lenn Liu, dan Korban Jatuh Tempo dari Bram Ferino.

Dengan terus berkembangnya penonton, kedua film ini bakal menghadapi persaingan sengit di bioskop dalam beberapa pekan mendatang.

Film Animasi “Jumbo” Capai Tiga Juta Penonton dalam Dua Pekan

Setelah sukses meraih dua juta penonton dalam 11 hari tayang, film animasi “Jumbo” kini telah disaksikan oleh tiga juta penonton Indonesia hanya dalam dua pekan sejak Lebaran 2025. Ryan Adriandhy, penulis sekaligus sutradara film tersebut, merasa sangat bangga atas sambutan hangat yang diberikan masyarakat Indonesia. “Perjalanan saya bersama para kreator selama lima tahun dan kini dicintai oleh banyak keluarga Indonesia. Ketika karya saya menginspirasi orang untuk menciptakan karya mereka sendiri sebagai respons terhadap karya saya, itulah kepuasan terbesar,” ungkap Ryan.

Pada akhir pekan lalu, “Jumbo” berhasil melipatgandakan jumlah penontonnya hingga mencapai angka tertinggi saat ini. Momentum kembali masuk sekolah turut memicu gelombang nonton bareng dari siswa, wali murid, dan guru, yang semakin memperbesar antusiasme terhadap film ini. Selain cerita yang menarik, film ini juga didukung oleh pengisi suara ternama Indonesia, seperti Prince Poetiray yang mengisi suara Don 10 tahun (Jumbo), Quinn Salman (Meri), M Adhiyat (Atta), dan banyak lagi.

Tak hanya itu, Prince Poetiray dan Quinn Salman berkolaborasi menyanyikan lagu tema film “Jumbo” yang berjudul “Selalu Ada di Nadimu”, dengan versi tambahan dari Bunga Citra Lestari. Anggia Kharisma, produser film ini, menyatakan bahwa film ini tidak hanya dibuat untuk menghibur, tetapi juga untuk menemani dan membantu membuka ruang diskusi bersama keluarga dan anak-anak dalam diri kita.

5 Drakor Healing yang Mengajarkan Tentang Kehidupan yang Santai dan Menerima Diri Apa Adanya

Dalam hidup yang penuh dengan tekanan dan hiruk pikuk, ada kalanya kita merasa perlu untuk berhenti sejenak dan memberi ruang bagi diri sendiri. Banyak orang sering kali menganggap merawat diri itu egois, padahal itu adalah hal yang penting untuk menjaga kesejahteraan mental dan fisik. Beberapa drama Korea (drakor) dengan tema healing berhasil menyentuh tema tentang kelelahan mental, stres, dan pentingnya beristirahat. Berikut adalah lima drakor yang mengajarkan kita untuk menerima diri apa adanya dan menjalani hidup dengan santai.

Love Scout menceritakan kisah Kang Ji Yun, seorang CEO sukses yang selalu memaksakan diri bekerja keras. Namun, setelah bertemu dengan asisten barunya, Yu Eun Ho, yang mengajarkan pentingnya merawat diri, Ji Yun mulai belajar bahwa menjadi kuat bukan berarti harus selalu keras pada diri sendiri. My Mister mengisahkan Lee Ji An yang penuh luka, tetapi melalui pertemuannya dengan Park Dong Hoon, ia belajar bahwa kadang kita hanya membutuhkan satu orang yang mendengarkan kita.

My Liberation Notes membawa kisah tiga bersaudara yang merasa terjebak dalam rutinitas tanpa makna, namun akhirnya menemukan kebebasan dan penerimaan diri berkat seorang pria misterius. Sementara itu, I’ll Go to You When the Weather is Nice menggambarkan Mok Hae Won yang kembali ke kampung halaman untuk menemukan ketenangan setelah burnout. Di sana, ia belajar bahwa hidup tak selalu harus mengikuti ekspektasi orang lain.

Terakhir, Hometown Cha-Cha-Cha menceritakan tentang Yoon Hye Jin yang menemukan kebahagiaan melalui kehidupan sederhana di desa, belajar bahwa kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil dan hubungan tulus. Kelima drakor ini mengingatkan kita bahwa kadang berhenti sejenak, merawat diri, dan memperlambat langkah adalah cara terbaik untuk menyembuhkan diri.

Film Komang Raih 2 Juta Penonton, Sukses Besar di Box Office Indonesia

Film Komang, karya sineas Naya Anindita, berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan mencapai 2 juta penonton pada Senin, 14 April 2025. Kabar ini dikonfirmasi oleh produser Starvision Plus, Chand Parwez, yang merasa bangga atas pencapaian besar ini. “Ya, Bro, film Komang hari ini akhirnya mencapai 2 juta penonton,” ujar Chand dalam percakapan telepon. Menurutnya, angka ini akan segera diumumkan di media sosial.

Komang terinspirasi dari kisah cinta antara Raim Laode dan Komang Ade Widiandari, yang dibintangi oleh Kiesha Alvaro, Aurora Ribero, Arie Kriting, Cut Mini, dan Mathias Muchus. Cerita ini berfokus pada Komang (Aurora Ribero), seorang gadis yang tinggal bersama ibunya, Meme (Ayu Laksmi), dan kakaknya, Kadek (Rhesa Putri), di Baubau, Sulawesi Tenggara. Suatu hari, Komang diajak menonton pertunjukan stand-up comedy oleh Arya (Adzando Davema) dan bertemu dengan Ode (Kiesha Alvaro), seorang stand-up comedian yang menghiburnya.

Namun, perjalanan cinta mereka tidak mudah. Komang dan Ode menghadapi perbedaan keyakinan, cemburu, dan berbagai rintangan yang menghalangi hubungan mereka. Di sisi lain, Arya jatuh cinta pada Komang dan mendapatkan restu dari Meme. Komang sendiri sukses meraih 1 juta penonton hanya dalam sembilan hari penayangan, dengan 60 ribu penonton pada hari pertama. Raim Laode menyatakan bahwa angka tersebut baru permulaan, dan perjuangan panjang masih di depan mata.

Jadwal Bioskop Trans TV 14-20 April 2025

Berikut adalah jadwal tayang film di program Bioskop Trans TV untuk periode 14 hingga 20 April 2025, lengkap dengan sinopsis singkatnya. Program ini hadir setiap hari pukul 21.00 WIB dan 23.00 WIB, menampilkan berbagai genre film dari aksi hingga drama.​

📅 Senin, 14 April 2025

  • 21.00 WIBTransporter 3
    Frank Martin (Jason Statham) ditugaskan untuk mengantarkan Valentina, putri pejabat Ukraina yang diculik, dari Marseilles ke Odessa. Dalam perjalanan, ia menghadapi berbagai rintangan dari kelompok penjahat yang ingin menggagalkan misinya.​
  • 23.00 WIBJoy Ride
    Tiga sahabat muda dalam perjalanan darat dari Colorado ke New Jersey berinteraksi dengan seorang pengemudi truk melalui radio CB, tanpa menyadari bahwa ia adalah seorang pembunuh psikopat.​

📅 Selasa, 15 April 2025

  • 21.00 WIBAbduction
    Seorang remaja (Taylor Lautner) menemukan foto masa kecilnya di situs orang hilang, memicu pencarian identitas dan kebenaran tentang masa lalunya yang penuh misteri.​
  • 23.00 WIBOut of Death
    Seorang saksi mata yang tidak diinginkan mengganggu operasi gelap di kota pegunungan, memicu konflik antara Departemen Sheriff yang korup dan pihak berwenang.​

📅 Rabu, 16 April 2025

  • 21.00 WIBThe Next Three Days
    Kehidupan pasangan suami istri (Russell Crowe dan Elizabeth Banks) berubah drastis ketika sang istri dituduh melakukan pembunuhan, memaksa suaminya untuk merencanakan pelarian berisiko tinggi.​
  • 23.00 WIBUnhinged
    Seorang wanita (Caren Pistorius) menjadi sasaran kemarahan seorang pria (Russell Crowe) setelah konfrontasi di persimpangan jalan, memulai serangkaian peristiwa berbahaya.​

📅 Kamis, 17 April 2025

  • 21.00 WIBKhali the Killer
    Seorang pembunuh bayaran di East L.A. memutuskan mengambil satu pekerjaan terakhir sebelum pensiun untuk membantu membiayai perawatan akhir hayat neneknya yang sakit. Namun, semuanya berantakan ketika ia mulai berempati terhadap target terakhirnya dan harus membuat keputusan yang paling sulit.​
  • 23.00 WIBUnderworld
    Selene (Kate Beckinsale), seorang prajurit vampir, terlibat dalam konflik antara vampir dan manusia serigala, sembari jatuh cinta pada Michael (Scott Speedman), manusia yang dicari manusia serigala karena alasan yang tidak diketahui.​

📅 Jumat, 18 April 2025

  • 21.00 WIBHacksaw Ridge
    Dokter Angkatan Darat Amerika Serikat pada Perang Dunia II, Desmond T. Doss (Andrew Garfield), yang bertugas selama Pertempuran Okinawa. Ia menolak membunuh orang dan menjadi orang pertama dalam sejarah Amerika yang menerima Medali Kehormatan tanpa melepaskan satu tembakan pun.​
  • 23.00 WIBUnderworld II: Evolution
    Melanjutkan langsung dari film sebelumnya, prajurit vampir Selene dan manusia serigala Michael memburu petunjuk untuk mengungkap sejarah ras mereka dan perang di antara mereka.​

📅 Sabtu, 19 April 2025

  • 21.00 WIBNow You See Me
    Seorang agen FBI dan detektif Interpol melacak sekelompok ilusionis yang melakukan perampokan bank selama pertunjukan mereka, dan memberi hadiah uang kepada penonton.​
  • 23.00 WIBBeyond the Law
    Seorang mafia yang berusaha menjadi orang baik dan seorang detektif polisi yang gigih harus berhadapan dengan mantan polisi kotor yang ingin membawa pembunuh putranya ke pengadilan.​

📅 Minggu, 20 April 2025

  • 21.00 WIBMad Max: Fury Road
    Di tanah tandus pascaapokaliptik, seorang pemberontak terhadap penguasa tirani dalam upaya mencari tanah airnya dengan bantuan sekelompok tahanan perempuan, seorang pemuja psikotik, dan seorang pengembara bernama Max.​
  • 23.00 WIBElektra
    Perubahan hati seorang pembunuh, Elektra (Jennifer Garner), membawanya berperang melawan sindikat kejahatan jahat.

The King of Kings (2025): Sebuah Kisah Mengharukan Tentang Harapan dan Pengorbanan

Setelah lama dinantikan oleh para penggemar film religi dan sejarah, The King of Kings (2025) akhirnya menyapa penonton di layar lebar. Disutradarai oleh seorang pembuat film visioner yang telah terkenal dengan karyanya di genre epik spiritual, film ini membawa kita kembali ke masa kehidupan Yesus Kristus dengan pendekatan sinematik yang penuh keindahan dan sentuhan emosional.

Film ini menggambarkan perjalanan hidup seorang anak yang berjalan di samping Yesus, menyaksikan mukjizat-mukjizat-Nya, dan memahami pengorbanan-Nya yang terbesar. The King of Kings mengundang kita untuk merasakan kembali kekuatan harapan, cinta, dan penebusan yang abadi melalui pandangan seorang anak.

Sejak detik pertama, film ini berhasil memukau penonton dengan visual yang megah. Setiap lanskap gurun, kota suci, hingga suasana di tengah rakyat jelata digambarkan dengan sinematografi elegan dan penuh perasaan. Tata artistik dan pencahayaan yang dramatis membuat kisah ini terasa hidup dan modern, namun tetap mempertahankan nilai-nilai spiritualnya.

Karakter Yesus diperankan dengan sangat mendalam oleh aktor muda berbakat yang mampu memadukan kelembutan, karisma, dan kekuatan batin seorang tokoh besar yang mengubah dunia. Karakter pendukung seperti Maria, Petrus, dan Pontius Pilatus juga tampil dengan lapisan emosional yang kuat, menjadikan setiap adegan terasa lebih personal dan menggugah hati.

Naskah film ini sangat reflektif, menyederhanakan narasi Injil tanpa kehilangan esensinya. Dialog antar karakter disusun dengan puitis, penuh makna, dan mengundang penonton untuk merenung tentang kasih, pengampunan, dan kekuatan iman dalam menghadapi kegelapan. Film ini bukan hanya mengisahkan kehidupan Yesus, tetapi juga menyuguhkan pesan besar yang disampaikan dengan cara yang sederhana namun mendalam.

The King of Kings (2025) bukan sekadar film religi, tetapi sebuah pengalaman spiritual yang kuat. Dengan kombinasi antara narasi, visual, dan musikalitas, film ini menciptakan perjalanan emosional yang tak akan terlupakan. Sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga atau komunitas, film ini akan meninggalkan kesan mendalam di hati dan jiwa penontonnya.