Solo Leveling Diadaptasi Jadi Drakor! Akankah Sebagus Versi Animenya?

Anime Solo Leveling baru saja merilis musim keduanya dan langsung memukau para penggemar dengan animasi serta grafis yang luar biasa. Petualangan hunter Sung Jinwoo semakin dinantikan. Namun, ada kabar menarik terkait anime yang diadaptasi dari manhwa asal Korea Selatan ini. Ternyata, Solo Leveling juga akan diangkat menjadi drama Korea!

Pengumuman mengenai adaptasi drama Korea ini pertama kali disampaikan oleh CBR. Kakao Entertainment mengonfirmasi bahwa proyek ini saat ini masih dalam tahap pengembangan naskah serta proses pemilihan pemain.

Meskipun belum banyak detail yang diungkap, rumor tentang proyek ini sebenarnya sudah muncul sejak wawancara dengan Heaeun Kwak dan Wangho Lee, selaku Creative Director serta CEO dari D&C Webtoon Biz, pada tahun 2021.

Sementara itu, versi animenya diproduksi oleh A-1 Pictures dan telah memasuki musim kedua. Manhwa Solo Leveling pertama kali diterbitkan secara digital di KakaoPage pada 25 Juli 2016, kemudian diadaptasi menjadi webtoon pada tahun 2018 hingga 2021 di platform yang sama.

Popularitas manhwa ini tidak hanya terbatas di Korea Selatan, tetapi juga merambah ke berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan total pembaca mencapai 48 juta kali.

David Cronenberg Kembali Hadirkan Kengerian dalam The Shrouds

Sutradara legendaris David Cronenberg kembali menghidupkan genre sci-fi dan horor tubuh dengan karya terbarunya, The Shrouds. Film ini akan debut di New York dan Los Angeles pada 18 April sebelum tayang secara luas di seluruh Amerika Serikat pada 25 April. Trailer perdana The Shrouds telah dirilis, menampilkan Vincent Cassel sebagai Karsh, seorang pengusaha teknologi yang tengah berduka setelah kehilangan istrinya, yang diperankan oleh Diane Kruger. Dalam latar dunia futuristik yang dingin, Karsh menciptakan Shrouds, sebuah sistem pemakaman canggih yang memungkinkan orang menyaksikan tubuh orang tercinta mengalami proses pembusukan secara perlahan di dalam makam mereka. Di saat yang sama, ia menjalin hubungan dengan saudari mendiang istrinya, yang juga diperankan oleh Kruger.

Ketegangan mulai meningkat ketika pemakaman Shrouds mengalami perusakan brutal, termasuk makam sang istri, yang mengarah pada dugaan bahwa peristiwa ini bukan sekadar aksi vandalisme. Karsh mulai menyadari adanya kekuatan misterius yang mengincar teknologinya untuk tujuan yang lebih mengerikan. Trailer berakhir dengan adegan mengejutkan ketika Karsh sendiri terbungkus dalam Shrouds, mempertanyakan apakah inovasinya benar-benar ditujukan untuk yang hidup, yang mati, atau sesuatu yang jauh lebih gelap.

Selain Cassel dan Kruger, film ini turut dibintangi oleh Guy Pearce, Sandrine Holt, Elizabeth Saunders, dan Jennifer Dale. The Shrouds menjadi proyek yang sangat personal bagi Cronenberg, yang membuat film ini setelah kehilangan istrinya, Carolyn Zeifman. Karakter Karsh dalam film bahkan dirancang menyerupai sang sutradara, menegaskan keterlibatan emosionalnya dalam cerita. Ulasan awal menggambarkan film ini sebagai karya yang “gelap, penuh humor, dan menggugah pemikiran.” Apakah The Shrouds akan menjadi mahakarya baru dari Cronenberg? Jawabannya akan terungkap saat film ini menghantui layar lebar.

Ketegangan Cinta dan Rahasia di My Dearest Nemesis

Drama Korea My Dearest Nemesis terus menarik perhatian dengan kisah rumit antara Ban Ju Yeon (Choi Hyun Wook) dan Baek Su Jeong (Mun Ka Young). Cerita ini berawal dari hubungan mereka di masa sekolah, di mana Ju Yeon menggunakan nama Black Dragon dan Su Jeong memakai nama Stroberi dalam permainan online. Hubungan yang awalnya penuh kebahagiaan berubah menjadi luka mendalam, hingga akhirnya mereka kembali bertemu 16 tahun kemudian sebagai atasan dan bawahan di sebuah perusahaan ternama. Su Jeong kini adalah pemimpin tim yang berdedikasi di divisi perencanaan strategis Yongseong Department Store, sementara Ju Yeon adalah pewaris chaebol yang ternyata merupakan cinta pertamanya yang dulu begitu memalukan.

Seiring berjalannya waktu, hubungan mereka semakin berkembang. Ju Yeon dan Su Jeong mulai menjalin hubungan diam-diam setelah mengakui perasaan satu sama lain. Namun, sebuah kejutan besar terjadi ketika Su Jeong akhirnya mengetahui bahwa pria yang selama ini bersamanya adalah Black Dragon, sosok yang pernah mengisi masa lalunya dengan berbagai kenangan manis sekaligus pahit. Dalam cuplikan adegan terbaru, Su Jeong tampak berusaha mengendalikan emosinya dan menghindari tatapan Ju Yeon, sementara Ju Yeon justru menatapnya dengan penuh cinta, seolah menegaskan bahwa ia tidak akan membiarkan wanita itu pergi begitu saja.

Dengan semakin kompleksnya dinamika hubungan mereka, penonton dibuat penasaran akan kelanjutan kisah ini. Akankah Ban Ju Yeon dan Baek Su Jeong bisa melewati rintangan yang ada dan bersatu, ataukah rahasia masa lalu mereka akan menjadi penghalang yang tak terhindarkan?

Fadli Zon Perkuat Kiprah Film Indonesia di Kancah Global lewat Hong Kong FILMART 2025

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, memperkuat diplomasi budaya serta ekosistem perfilman Indonesia di kancah global melalui keikutsertaan dalam Hong Kong Asian Film Financing Forum (HAF) ke-23 dan Hong Kong International Film & TV Market (FILMART) yang akan berlangsung pada 18-21 Maret 2025.

Keterlibatan Indonesia dalam ajang perfilman terbesar di Asia ini menjadi strategi penting untuk memperluas jaringan kerja sama, menarik investasi, dan memperkuat distribusi film nasional ke pasar internasional.

“Film adalah produk budaya yang menjadi bagian dari objek pemajuan kebudayaan dan merepresentasikan identitas serta narasi bangsa,” ujar Fadli dalam pernyataan tertulis pada Selasa (18/3/2025).

Ia menambahkan bahwa film bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat diplomasi budaya dan kekuatan ekonomi yang sejalan dengan amanat Pasal 32 Ayat 1 UUD 1945, di mana negara bertanggung jawab memajukan kebudayaan nasional dalam peradaban dunia. Menurutnya, Indonesia tidak hanya berperan sebagai pasar industri film global, tetapi juga sebagai produsen yang aktif memasarkan karya-karya berkualitas, memperluas kolaborasi, dan memperkuat ekosistem perfilman nasional agar lebih kompetitif di tingkat Asia maupun global.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri film Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dengan meningkatnya jumlah produksi, ekspansi pasar domestik, serta berbagai pencapaian di festival internasional. Sepanjang 2024, jumlah penonton film nasional mencapai rekor tertinggi, menembus angka 81 juta orang, bahkan melampaui jumlah penonton film impor. Hal ini menunjukkan bahwa industri film dalam negeri semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat.

Meskipun memiliki potensi besar, masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri film Indonesia, seperti keterbatasan akses pendanaan, distribusi global yang belum optimal, serta ekosistem yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan pasar internasional.

Partisipasi Indonesia dalam Hong Kong FILMART 2025 menjadi langkah konkret dalam mengatasi tantangan tersebut dengan memperluas jaringan kerja sama dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat industri kreatif di kawasan Asia. Fadli menekankan bahwa Indonesia harus lebih proaktif dalam membangun kemitraan lintas negara.

“Melalui forum ini, kita berupaya menjalin aliansi strategis dengan pelaku industri film internasional, menarik lebih banyak investasi, serta memastikan distribusi film Indonesia semakin luas,” jelasnya.

Dalam ajang ini, Indonesia akan menghadirkan “Indonesia Pavilion” yang didukung oleh Telkom Metra. Paviliun tersebut akan menjadi wadah bagi 14 rumah produksi dan pemilik konten yang menawarkan lebih dari 100 proyek film serta konten siap jual kepada distributor, investor, dan platform streaming global seperti Netflix, Amazon Prime, serta Disney+. Fadli juga dijadwalkan membuka seminar bertajuk “Ready to Connect: Indonesia’s Diversity Fuels Creative Global Partnerships”.

Dalam sesi tersebut, ia akan menyoroti bagaimana keberagaman budaya Indonesia menjadi modal utama dalam pengembangan industri budaya populer, termasuk perfilman. Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, pasar domestik menjadi kekuatan besar bagi ekspansi global, sementara keberagaman cerita dari berbagai daerah membuka peluang produksi konten yang dapat diterima secara luas di pasar internasional.

Selain itu, Fadli juga akan mengadakan pertemuan dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat regional maupun global, seperti Asian Film Alliance Network (AFAN), Hong Kong Trade Development Council, FINAS Malaysia, serta Red Sea Souk atau Jeddah Film Market. Ia juga dijadwalkan bertemu dengan komunitas diaspora Indonesia di Hong Kong untuk memperkuat peran masyarakat dalam diplomasi budaya.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi pemerintah dalam membangun ekosistem industri kreatif yang lebih kuat dan kompetitif. Keikutsertaan Indonesia di Hong Kong FILMART 2025 menjadi momen penting dalam menggalang dukungan mitra global serta merealisasikan kebijakan yang dapat mempercepat perkembangan industri perfilman nasional.

“Jika strategi yang tepat diterapkan, Indonesia bisa menjadi pusat industri film di Asia, bahkan dunia,” tegas Fadli.

Dengan peluang investasi yang semakin luas dan dukungan penuh dari pemerintah, kehadiran Indonesia dalam FILMART 2025 diharapkan dapat membuka jalan bagi perkembangan industri film nasional yang lebih mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan di tingkat global.

Siulan yang Menghantui: ‘Singsot: Siulan Kematian’ Hadir dengan Teror Mencekam

Film horor Indonesia Singsot: Siulan Kematian yang dirilis pada 2025 mengangkat mitos Jawa yang melarang bersiul di malam hari, terutama saat maghrib. Kisahnya berfokus pada Ipung, seorang anak yang tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah desa terpencil di Jawa. Meskipun keluarganya sangat percaya pada mitos ini, Ipung yang penuh rasa penasaran nekat melanggar larangan tersebut. Akibatnya, ia mulai dihantui oleh berbagai teror mengerikan, termasuk mimpi buruk dan bisikan yang tak henti-hentinya mengikutinya.

Film ini merupakan adaptasi dari film pendek berjudul sama yang sukses meraih penghargaan di Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2016. Disutradarai oleh Wahyu Agung Prasetyo, Singsot: Siulan Kematian menghadirkan para pemain berbakat seperti Ardhana Jovin yang memerankan Ipung, Landung Simatupang sebagai Kakek, dan Sri Isworowati sebagai Nenek. Dengan atmosfer horor yang mendalam, film ini menawarkan pengalaman menegangkan yang menggugah emosi penonton.

Cerita pun semakin mencekam ketika Ipung harus menghadapi pilihan hidup atau mati, berusaha menghindari kutukan yang menuntutnya berpindah raga dengan mereka yang telah melanggar pamali yang sama. Lokasi syuting yang mendukung suasana mistis semakin memperkuat atmosfer horor yang tercipta. Singsot: Siulan Kematian dirilis pada 13 Maret 2025 dan siap memberikan pengalaman berbeda bagi penggemar film horor, dengan elemen budaya Jawa yang kental dan cerita yang sarat makna.

Keluarga Besar: Film Komedi Lebaran yang Mengangkat Kehidupan di Rusun

Film komedi aksi Keluarga Besar siap meramaikan layar lebar saat momen Lebaran tiba. Mengusung cerita unik tentang sebuah keluarga dengan anggota berbadan besar yang tinggal di rumah susun, film ini tidak hanya menyajikan humor segar, tetapi juga mengangkat isu komunikasi dalam keluarga. Lokasi syuting dilakukan langsung di salah satu rusun di Cakung, Jakarta Timur, demi memberikan nuansa yang autentik. Sutradara Ario Rubbik mengungkapkan bahwa ide cerita ini muncul dari bayangan tentang bagaimana jika satu keluarga bertubuh besar harus beradaptasi di lingkungan rusun. Tantangan utama dalam produksi film ini adalah kondisi syuting yang dilakukan di rusun dengan empat lantai, di mana para pemain harus naik turun tangga secara intensif. Namun, semangat para aktor tetap tinggi, meski menghadapi kondisi yang cukup melelahkan.

Film ini dibintangi oleh Mo Sidik, yang menegaskan bahwa Keluarga Besar merupakan tontonan ringan namun tetap bermakna. Selain komedi yang menghibur, film ini juga menyajikan realitas kehidupan bertetangga di rusun serta dinamika keluarga dengan berbagai konflik yang sering kali muncul akibat kurangnya komunikasi. Hal menarik lainnya adalah bagaimana film ini menggambarkan kehidupan di rusun secara realistis, termasuk kebiasaan unik penghuni yang menaruh barang di luar unit mereka, sesuatu yang jarang ditemukan di apartemen biasa. Sutradara memastikan bahwa komedi dalam film ini lebih menonjolkan situasi dibandingkan lelucon yang menjurus ke body shaming, sehingga tetap menghibur tanpa merendahkan. Dengan konsep cerita yang segar dan karakter yang beragam, Keluarga Besar diharapkan menjadi film keluarga yang bisa dinikmati semua kalangan saat Lebaran.

Novocaine Kuasai Box Office di Tengah Lesunya Industri Bioskop

Film aksi komedi Novocaine berhasil menduduki puncak box office Amerika Utara pada akhir pekan debutnya meski dengan raihan yang tergolong rendah. Berdasarkan data Box Office Mojo, film ini hanya mampu mengumpulkan pendapatan sebesar US$8,7 juta dari pasar domestik setelah tayang di 3.365 lokasi. Sementara itu, di pasar internasional, film yang dibintangi Jack Quaid ini hanya meraup US$1,8 juta, sehingga total pendapatan globalnya mencapai US$10,5 juta.

Novocaine mengisahkan Nathan Caine, seorang pegawai bank yang tidak dapat merasakan sakit, yang harus menyelamatkan rekan kerjanya yang menjadi sandera dalam aksi perampokan bank. Meski meraih posisi teratas, pencapaiannya justru menunjukkan lemahnya minat penonton terhadap film di bioskop, terutama dalam kuartal pertama tahun 2025. Variety bahkan mencatat bahwa ini adalah salah satu film dengan pendapatan terendah yang pernah memuncaki tangga box office sejak pandemi berakhir.

Secara keseluruhan, pendapatan industri perfilman masih mengalami penurunan signifikan. Data dari Comscore menunjukkan bahwa perolehan box office tahun ini lebih rendah 5 persen dibandingkan 2024 dan bahkan anjlok hingga 38 persen dibandingkan 2019. Paul Dergarabedian dari Comscore menyatakan bahwa industri ini sedang mengalami kejenuhan dengan pendapatan akhir pekan yang stagnan di angka US$50 juta.

Di peringkat kedua, Mickey 17 turun satu peringkat dengan pendapatan US$7,51 juta di pekan ini, membuat total domestiknya mencapai US$33,2 juta dan globalnya US$90,4 juta. Namun, angka ini masih jauh dari modal produksi sebesar US$118 juta. Sementara itu, di posisi ketiga, Black Bag debut dengan US$7,5 juta, diikuti oleh Captain America: Brave New World yang masih bertahan di pekan kelimanya dengan US$5,4 juta.

Deretan Film Seru di Bioskop Trans TV 17-23 Maret 2025: Jadwal Lengkap dan Sinopsis

Bioskop Trans TV minggu ini menghadirkan berbagai film blockbuster yang dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Liam Neeson, Arnold Schwarzenegger, Zoe Saldana, hingga Stephen Chow.

Di awal pekan, The Last Stand, yang turut menampilkan Forest Whitaker dan Luis Guzman, siap menghibur pemirsa bersama Colombiana.

Sementara itu, di pertengahan pekan, Cradle 2: The Grave, yang menampilkan aksi Jet Li, DMX, dan Gabrielle Union, akan ditayangkan. Setelah itu, giliran Midway, yang diperankan oleh Patrick Wilson dan Woody Harrelson.

Menjelang akhir pekan, pemirsa bisa menikmati Monster Hunter, yang dibintangi oleh Milla Jovovich dan Tony Jaa, serta Venom, yang menampilkan aksi Tom Hardy dan Woody Harrelson sebagai penutup pekan.

Film-film ini akan tayang mulai pukul 21.00 WIB dan 23.00 WIB. Namun, jadwal dan judul dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Jadwal Film Bioskop Trans TV 17-23 Maret 2025

Senin, 17 Maret 2025

🔹 The Last Stand (21.00 WIB)
Seorang pemimpin kartel narkoba berhasil kabur dari pengadilan dan berusaha menuju perbatasan Meksiko. Namun, satu-satunya yang menghalanginya adalah seorang sheriff dan timnya yang minim pengalaman.

🔹 Colombiana (23.00 WIB)
Cataleya (Zoe Saldana) menyaksikan pembunuhan orang tuanya saat kecil. Ia kemudian dilatih sebagai pembunuh bayaran oleh pamannya dan tumbuh menjadi sosok yang berbahaya. Misinya adalah menemukan dan membalas dendam kepada pembunuh keluarganya.

Selasa, 18 Maret 2025

🔹 The Commuter (21.00 WIB)
Michael (Liam Neeson), seorang salesman asuransi, bertemu dengan wanita misterius di kereta (Vera Farmiga) yang memberinya misi menemukan penumpang tertentu sebelum kereta mencapai tujuan akhir.

🔹 Standoff (23.00 WIB)
Seorang veteran perang, Carter (Thomas Jane), berusaha melindungi seorang gadis berusia 12 tahun yang menjadi saksi pembunuhan dari kejaran seorang pembunuh bayaran.

Rabu, 19 Maret 2025

🔹 Cradle 2: The Grave (21.00 WIB)
Anthony mencuri berlian hitam langka, tetapi putrinya diculik oleh sang pemilik berlian sebagai balas dendam. Ia kemudian bekerja sama dengan seorang polisi Taiwan ahli bela diri untuk menyelamatkan anaknya.

🔹 Backtrace (23.00 WIB)
Sykes (Sylvester Stallone) ditugaskan menangkap Macdonald (Matthew Modine), seorang perampok bank yang kehilangan ingatan. Namun, Macdonald melarikan diri dari penjara dengan bantuan rekannya.

Kamis, 20 Maret 2025

🔹 Midway (21.00 WIB)
Setelah serangan Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Amerika Serikat dan Jepang kembali bertempur dalam peristiwa besar di Midway pada Juni 1942. Film ini menampilkan salah satu pertempuran laut paling bersejarah di Perang Dunia II.

🔹 Lethal Weapon (23.00 WIB)
Detektif Martin Riggs (Mel Gibson), yang kehilangan istrinya, harus bermitra dengan Roger Murtaugh (Danny Glover) untuk membongkar jaringan perdagangan narkoba.

Jumat, 21 Maret 2025

🔹 CJ7 (21.00 WIB)
Ti (Stephen Chow), seorang buruh bangunan miskin, menemukan mainan aneh di tempat rongsokan. Ternyata, benda tersebut adalah makhluk alien dengan kekuatan unik yang mengubah hidupnya dan anaknya.

🔹 Lethal Weapon 2 (23.00 WIB)
Riggs dan Murtaugh kembali bertugas, kali ini memburu penyelundup dari Afrika Selatan yang memanfaatkan kekebalan diplomatik mereka untuk menghindari hukum.

Sabtu, 22 Maret 2025

🔹 Monster Hunter (21.00 WIB)
Letnan Artemis dan pasukannya terjebak di dunia asing dan harus bertarung melawan monster raksasa demi bertahan hidup.

🔹 Black Demon (23.00 WIB)
Paul (Josh Lucas) dan keluarganya terjebak di sebuah perairan yang dihuni oleh hiu Megalodon ganas. Mereka harus menemukan cara untuk bertahan dan melarikan diri dari makhluk buas tersebut.

Minggu, 23 Maret 2025

🔹 Venom (21.00 WIB)
Jurnalis Eddie Brock (Tom Hardy) menyelidiki eksperimen ilegal yang dilakukan Dr. Carlton Drake (Riz Ahmed). Tanpa diduga, Eddie terinfeksi oleh Symbiote yang memberinya kekuatan luar biasa.

🔹 47 Meters Down (23.00 WIB)
Empat gadis mengalami mimpi buruk ketika penyelaman mereka di kota bawah laut yang tenggelam berubah menjadi pertempuran hidup dan mati melawan kawanan hiu ganas.

“In The Lost Lands”: Petualangan Magis Penuh Aksi dan Konspirasi

Film terbaru garapan Paul W.S. Anderson, In The Lost Lands, merupakan adaptasi dari cerita pendek karya George R.R. Martin. Film ini menampilkan Milla Jovovich sebagai pemeran utama sekaligus produser, bersama Dave Bautista yang turut memerankan karakter penting. Kisahnya mengikuti perjalanan Gray Alys, seorang penyihir yang menerima tugas dari Ratu Melange untuk menemukan kekuatan yang dapat mengubah bentuk manusia. Dengan ditemani Boyce, seorang penembak jitu, Gray Alys menempuh jalur berbahaya menuju Sungai Tengkorak, tempat kekuatan misterius itu berada.

Di tengah perjalanan, mereka menghadapi berbagai ancaman, termasuk kejaran dari Ash, eksekutor gereja yang menjalankan hukuman tanpa ampun. Selain itu, Jerais, seorang prajurit yang mencintai sang ratu, meminta Gray Alys untuk menggagalkan misinya demi mencegah Melange bersatu kembali dengan kekasihnya, manusia serigala. Sementara itu, konflik politik dalam kerajaan semakin memanas, membawa pertumpahan darah antara pihak gereja, penguasa, dan mereka yang menginginkan perubahan.

Perjalanan Gray Alys dan Boyce dipenuhi pertarungan sengit serta situasi yang menguji ketahanan mereka. Boyce, yang biasanya tenang dan tanpa emosi, mengalami momen duka setelah kehilangan ular berkepala dua kesayangannya. Film ini menampilkan visual yang memukau, memadukan efek komputer dengan latar nyata yang menambah kesan fantasi yang menawan. Adegan aksi yang menegangkan, termasuk baku tembak di kereta gantung yang melintasi kota yang terbakar, menjadi salah satu daya tarik utama.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, In The Lost Lands tetap menyuguhkan pengalaman menonton yang seru, terutama bagi penggemar film fantasi dengan elemen petualangan dan aksi yang solid. Milla Jovovich dan Dave Bautista sukses membawa karakter mereka ke dalam dunia yang penuh keajaiban dan bahaya, membuat film ini layak untuk disaksikan.

Gandhi Fernando Kritik Penunjukkan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN, Pertanyakan Kompetensinya

Aktor sekaligus produser, Gandhi Fernando, secara terbuka mengkritik pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN). Melalui unggahan di TikTok, Gandhi mempertanyakan latar belakang Ifan dalam industri perfilman dan menganggap keputusan ini sebagai bentuk tidak menghargai pekerja film yang telah lama berkecimpung di industri tersebut. Ia menegaskan bahwa posisi penting di perusahaan film milik negara seharusnya diisi oleh individu yang memiliki pengalaman dan pemahaman mendalam tentang produksi film.

Menurut Gandhi, masih banyak tokoh perfilman yang lebih layak untuk menduduki jabatan tersebut, seperti Garin Nugroho, Reza Rahadian, Christine Hakim, Hanung Bramantyo, Mira Lesmana, Riri Riza, Nicholas Saputra, dan Luna Maya. Ia menyayangkan keputusan pemerintah yang memilih seseorang dari latar belakang musik, bukan perfilman. Baginya, memahami seluk-beluk produksi film bukan hanya soal manajemen, tetapi juga pengalaman langsung dalam menangani proyek film yang bernilai investasi bagi negara.

Gandhi juga menyoroti klaim Ifan yang mengaku telah memiliki rumah produksi sejak 2019 dan berhasil menjual filmnya ke berbagai platform OTT. Namun, ia justru mempertanyakan popularitas film-film tersebut karena belum pernah mendengar atau melihatnya meskipun sering mengikuti perkembangan industri film.

Kritik terhadap pengangkatan Ifan Seventeen sebagai Dirut PFN tidak hanya datang dari Gandhi Fernando, tetapi juga didukung oleh sejumlah sineas dan aktor ternama, termasuk Fedi Nuril, Joko Anwar, Marcella Zalianty, dan Luna Maya. Mereka menuntut agar posisi tersebut diisi oleh individu yang benar-benar memahami dunia perfilman agar PFN dapat berkembang sesuai dengan visi dan misinya.