Film Animasi “Jumbo” Capai Tiga Juta Penonton dalam Dua Pekan

Setelah sukses meraih dua juta penonton dalam 11 hari tayang, film animasi “Jumbo” kini telah disaksikan oleh tiga juta penonton Indonesia hanya dalam dua pekan sejak Lebaran 2025. Ryan Adriandhy, penulis sekaligus sutradara film tersebut, merasa sangat bangga atas sambutan hangat yang diberikan masyarakat Indonesia. “Perjalanan saya bersama para kreator selama lima tahun dan kini dicintai oleh banyak keluarga Indonesia. Ketika karya saya menginspirasi orang untuk menciptakan karya mereka sendiri sebagai respons terhadap karya saya, itulah kepuasan terbesar,” ungkap Ryan.

Pada akhir pekan lalu, “Jumbo” berhasil melipatgandakan jumlah penontonnya hingga mencapai angka tertinggi saat ini. Momentum kembali masuk sekolah turut memicu gelombang nonton bareng dari siswa, wali murid, dan guru, yang semakin memperbesar antusiasme terhadap film ini. Selain cerita yang menarik, film ini juga didukung oleh pengisi suara ternama Indonesia, seperti Prince Poetiray yang mengisi suara Don 10 tahun (Jumbo), Quinn Salman (Meri), M Adhiyat (Atta), dan banyak lagi.

Tak hanya itu, Prince Poetiray dan Quinn Salman berkolaborasi menyanyikan lagu tema film “Jumbo” yang berjudul “Selalu Ada di Nadimu”, dengan versi tambahan dari Bunga Citra Lestari. Anggia Kharisma, produser film ini, menyatakan bahwa film ini tidak hanya dibuat untuk menghibur, tetapi juga untuk menemani dan membantu membuka ruang diskusi bersama keluarga dan anak-anak dalam diri kita.

Jumbo, Film Animasi Lokal yang Mencuri Hati Penonton Lebaran 2025

Film animasi Jumbo resmi tayang di bioskop sejak 31 Maret 2025, dan terus mencuri perhatian publik, terutama saat momen libur Lebaran. Banyak orang yang masih dalam perjalanan mudik atau belum sempat mengunjungi bioskop merasa penasaran hingga kapan film ini akan terus ditayangkan. Dalam dunia perfilman, khususnya film lokal, masa tayang awal biasanya berkisar selama tujuh hari. Namun, durasi tersebut bisa diperpanjang jika antusiasme penonton terus meningkat secara signifikan.

Berdasarkan data dari akun resmi Instagram @jumbofilm_id, dalam waktu tujuh hari pertama, film Jumbo berhasil menarik lebih dari satu juta penonton. Ini menjadi pencapaian luar biasa bagi dunia film animasi Indonesia. Selain kualitas visualnya yang tak kalah dengan film produksi luar negeri, Jumbo juga menyuguhkan cerita yang kuat, sarat pesan moral, dan relevan untuk berbagai kalangan usia, baik anak-anak maupun dewasa.

Film ini mengangkat kisah Don, seorang anak bertubuh besar yang sering merasa rendah diri karena penilaian orang lain. Ketika ia ingin membuktikan dirinya dalam sebuah pertunjukan, buku cerita peninggalan orang tuanya yang menjadi inspirasi justru dicuri oleh seorang perundung. Dalam keputusasaannya, Don bertemu dengan Meri, seorang peri kecil yang kemudian membantunya dalam pencarian penuh petualangan dan makna. Cerita ini mengajarkan bahwa setiap anak pantas merasa dicintai dan diterima.

Dengan pencapaian besar ini, besar kemungkinan Jumbo akan tayang lebih lama dari ketentuan biasa. Jadi, bagi yang belum menonton, masih ada waktu untuk menyaksikan karya anak bangsa yang satu ini.

Jumbo Meledak di Pasaran: Film Animasi Lokal Tembus 1 Juta Penonton dan Go Internasional

Film animasi Indonesia berjudul Jumbo berhasil mencetak sejarah baru sebagai film animasi terlaris sepanjang masa di Tanah Air. Sejak penayangannya pada Minggu, 31 Maret 2025, Jumbo telah menggaet lebih dari satu juta penonton hanya dalam waktu singkat. Capaian ini berhasil melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir dengan total penonton sebanyak 642.321 orang. Keberhasilan luar biasa ini merupakan hasil dari kerja keras lebih dari 400 kreator lokal yang telah mencurahkan waktu dan tenaga selama lima tahun demi merealisasikan proyek animasi ini. Melihat tingginya animo masyarakat, Visinema Studios memperluas penayangan film ini ke 659 layar bioskop di seluruh penjuru Indonesia. Tak hanya berjaya di pasar domestik, Jumbo juga mulai menunjukkan taringnya di kancah internasional dengan menjalin kerja sama distribusi ke 17 negara. Film debut dari sutradara Ryan Andriandhy ini mengangkat kisah inspiratif tentang Don, seorang anak bertubuh besar yang kerap diremehkan, namun berjuang untuk membuktikan kemampuannya melalui pertunjukan bakat yang terinspirasi dari buku warisan orang tuanya. Cerita yang menyentuh ini sukses membangkitkan semangat kepercayaan diri dan keberanian dalam menghadapi stigma. Penampilan para pengisi suara kenamaan seperti Prince Poetiray, Quinn Salman, Yusuf Ozkan, Ariel NOAH, Ratna Riantiarno, Ariyo Wahab, Bunga Citra Lestari, Angga Yunanda, M. Adhiyat, Graciella Abigail, hingga Cinta Laura Kiehl turut menghidupkan karakter dan emosi di dalam film. Kesuksesan Jumbo menjadi bukti bahwa karya anak bangsa mampu bersinar dan mendapat tempat di hati masyarakat dunia.

Ne Zha 2 Suguhkan Aksi Spektakuler dan Humor yang Mengocok Perut

Film animasi asal China, Ne Zha 2, sukses menghadirkan perpaduan aksi dan humor yang menghibur penonton saat penayangan perdananya di Cinepolis Lippo Mall Nusantara, Jakarta. Salah satu adegan yang paling mencuri perhatian adalah pertarungan Ne Zha melawan sekelompok pasukan yang dikemas dengan sentuhan humor khas. Sementara itu, bagian credit scene yang menyuguhkan kelucuan tambahan membuat suasana bioskop dipenuhi tawa.

Sebagai sekuel dari film pertamanya yang rilis pada 2019, Ne Zha 2 membawa kualitas animasi dan alur cerita yang lebih matang. Film ini berhasil memecahkan rekor sebagai film animasi terlaris dunia sepanjang sejarah dan mulai tayang di Indonesia pada 21 Maret melalui distribusi Warner Bros. Indonesia. Adel, salah satu penonton yang menyaksikan film ini, mengungkapkan bahwa kualitas Ne Zha 2 jauh melampaui pendahulunya dan layak masuk dalam daftar film terbaik. Bahkan, ia berencana untuk menontonnya kembali bersama teman-temannya karena begitu terkesan dengan jalan ceritanya.

Sementara itu, Ai Siti, penonton lain yang turut menikmati film ini, mengaku terharu dengan hubungan emosional antara Ne Zha dan kedua orang tuanya. Ia juga menyoroti aspek budaya China yang diselipkan dalam film, seperti makna sakral bunga teratai yang digunakan untuk membangun kembali tubuh fisik Ne Zha dan Ao Bing. Selain itu, visual film yang luar biasa disebutnya mampu menyaingi kualitas animasi Barat.

Menurut Kepala Pemasaran Warner Bros. Indonesia, Oscar Prajnaphalla, Ne Zha 2 merupakan film China pertama yang mereka hadirkan di Indonesia. Kesuksesan film ini di China juga menarik perhatian para pecinta film di Indonesia, terbukti dari antusiasme yang tinggi di berbagai platform media sosial.

Disney Pixar Konfirmasi Sekuel “Coco”, Siap Tayang di 2029

Disney Pixar secara resmi mengumumkan bahwa sekuel dari film animasi sukses mereka, “Coco,” sedang dalam tahap pengembangan di Pixar Animation Studios. Kabar ini disampaikan langsung oleh CEO Disney, Bob Iger, dalam rapat tahunan pemegang saham perusahaan. Sekuel tersebut masih berada dalam tahap awal produksi dan dijadwalkan untuk tayang di bioskop pada tahun 2029.

Meskipun belum banyak detail yang diungkap, Iger memastikan bahwa film ini akan kembali menghadirkan kisah penuh emosi, humor, dan petualangan yang menjadi ciri khas Pixar. Tim kreatif dari film pertama akan kembali terlibat dalam proyek ini, termasuk sutradara Lee Unkrich dan Adrian Molina, serta produser Mark Nielsen yang sebelumnya menggarap “Toy Story 4” dan “Inside Out 2.”

Film “Coco” pertama kali dirilis pada tahun 2017 dan mengisahkan perjalanan Miguel, seorang anak berusia 12 tahun yang bercita-cita menjadi musisi meskipun keluarganya melarang musik dalam kehidupan mereka. Pada perayaan Dia de Los Muertos, Miguel secara ajaib memasuki Negeri Orang Mati untuk mengungkap rahasia leluhurnya dan mencari restu dari kakek buyutnya yang telah meninggal.

Kesuksesan “Coco” tak hanya terbukti dari popularitasnya, tetapi juga dari berbagai penghargaan yang diraihnya. Film ini memenangkan dua Academy Awards untuk kategori Film Animasi Terbaik dan Lagu Orisinal Terbaik melalui “Remember Me” yang diciptakan oleh Robert Lopez dan Kristen Anderson-Lopez. Selain itu, “Coco” juga menyabet penghargaan Golden Globe, BAFTA, dan Critics’ Choice untuk kategori film animasi terbaik.