Jadwal Tayang Demon Slayer: Infinity Castle di Indonesia

Penggemar Demon Slayer (Kimetsu no Yaiba) kini bersiap menyambut salah satu arc terbesar dalam serial ini, yaitu Infinity Castle Arc. Berbeda dengan adaptasi sebelumnya seperti di To the Swordsmith Village dan To the Hashira Training, kali ini arc tersebut akan diubah menjadi trilogi film yang penuh aksi dan ketegangan.

Film pertama dari trilogi ini dijadwalkan tayang di berbagai negara mulai Agustus 2025, dengan tanggal rilis yang bervariasi tergantung wilayah.

Infinity Castle Trilogy akan memberikan pengalaman sinematik yang mendalam, mirip dengan kesuksesan Mugen Train pada tahun 2020. Film ini akan menjadi fitur mandiri tanpa recap episode, memberi kesempatan kepada penonton untuk merasakan keseluruhan cerita dari arc ini. Dengan animasi luar biasa dari studio ufotable, pertarungan epik, dan pengembangan karakter yang mendalam, trilogi ini pasti akan memukau para penggemar.

Tanggal rilis Demon Slayer: Infinity Castle di Indonesia dan global
Berikut adalah daftar tanggal rilis lengkap untuk Demon Slayer: Infinity Castle di berbagai negara:

  • 14 Agustus 2025: Malaysia, Singapura, Pakistan
  • 15 Agustus 2025: Kamboja, Indonesia, Vietnam
  • 20 Agustus 2025: Filipina
  • 11 September 2025: Meksiko, Chili, Peru, Argentina, Bolivia, Brasil, Karibia (Jamaika, Aruba, Suriname, Trinidad & Tobago, Curaçao), Amerika Tengah, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Paraguay, Uruguay, Venezuela, Australia, Selandia Baru, Thailand, Armenia, Azerbaijan, Bahrain, Kroasia, Republik Ceko, Denmark, Mesir, Ethiopia, Georgia, Yunani, Hungaria, Islandia, Irak, Israel, Italia, Yordania, Kazakhstan, Kuwait, Lebanon, Lituania, Makedonia, Belanda, Oman, Portugal, Qatar, Arab Saudi, Serbia, Slovakia, Slovenia, Swiss (berbahasa Italia), Suriah, Ukraina, Uni Emirat Arab
  • 12 September 2025: India, Mongolia, Spanyol, Bulgaria, Estonia, Finlandia, Kenya, Latvia, Nigeria, Norwegia, Polandia, Rumania, Afrika Selatan, Swedia, Turki, Inggris
  • 17 September 2025: Belgia, Prancis, wilayah berbahasa Prancis di Afrika, Luksemburg, Swiss (berbahasa Prancis)
  • 18 September 2025: Moldova
  • 25 September 2025: Austria, Jerman, Swiss (berbahasa Jerman)

Film ini akan tersedia dalam versi subtitle dan dubbing, serta dapat dinikmati dalam format premium seperti IMAX untuk pengalaman menonton yang lebih imersif.

Apa yang terjadi dalam Demon Slayer: Infinity Castle?

Setelah melalui berbagai pertempuran sengit dan pelatihan keras bersama para Hashira (pembasmi iblis elit), Tanjiro dan teman-temannya akhirnya siap menghadapi ancaman terbesar mereka: Muzan Kibutsuji, iblis terkuat yang bertanggung jawab atas penderitaan keluarga Tanjiro dan Nezuko.

Namun, saat pertempuran dengan Muzan terjadi di markas keluarga Ubuyashiki, pemimpin Demon Slayer Corps, tiba-tiba mereka semuanya terlempar ke dalam Infinity Castle, benteng misterius yang diciptakan oleh Nakime, iblis tingkat atas (Upper Moon).

Infinity Castle adalah sebuah tempat yang sangat besar dan penuh dengan labirin, ruang yang terus berubah, serta berbagai bahaya yang mengintai di setiap sudutnya. Inilah tempat di mana pertempuran terakhir antara Demon Slayer dan Upper Moon akan terjadi.

Finale Solo Leveling Season 2: Menanti Klimaks yang Epik!

Setelah klimaks luar biasa dalam arc Jeju Raid, anime Solo Leveling kini bersiap menutup Season 2 dengan episode pamungkas yang sangat dinantikan.

Para penggemar menahan napas menantikan akhir musim ini yang akan tayang minggu depan. Untuk menambah antusiasme, Aniplex merilis trailer terbaru yang menggambarkan sejauh mana Jinwoo telah berkembang dalam perjalanannya hingga titik ini.

Akhir Musim dan Pertanyaan Fans: Apakah Episode Terakhir Berdurasi Satu Jam?

Di episode ke-12 Season 2, Jinwoo berhasil mengalahkan Ant King—salah satu momen paling menentukan dalam seluruh seri sejauh ini. Kemenangan ini bukan hanya menjadi penutup arc besar, tapi juga simbol perkembangan pesat Jinwoo sebagai karakter utama.

Kilasan Perjalanan Jinwoo: Dari Hunter Rank-E ke Rank-S

Trailer baru yang berdurasi satu menit memperlihatkan kembali sejumlah adegan penting dari awal petualangan Jinwoo, termasuk ketika dia nyaris kehilangan nyawa di Double Dungeon sebagai hunter rank-E, hingga pertarungan klimaksnya sebagai hunter rank-S melawan Ant King di Pulau Jeju.

Diiringi lagu “To the Top” karya Hiroyuki Sawano, trailer ini menampilkan adegan ikonik seperti duel melawan Kasaka, perubahan job, dan pertarungan melawan Igris, Kargalgan, Baran, hingga Elf Es—semua membentuk narasi pertumbuhan Jinwoo.

Dominasi Jinwoo di Jeju: Tidak Ada Hunter Rank-S Lain yang Setara

Pertarungan melawan Raja Semut bukan sekadar kemenangan bagi Jinwoo, tetapi juga bukti bahwa dia kini berada di puncak kekuatan. Bahkan, tidak satu pun hunter rank-S lain—termasuk Goto Ryuji dari Jepang—mampu menandingi kekuatan Ant King seperti yang dilakukan Jinwoo.

Apa yang Akan Terjadi di Episode Terakhir Season 2?

Meskipun ancaman terbesar di Jeju telah dikalahkan, masih banyak misteri yang menanti di episode final. Apa tantangan berikutnya bagi Jinwoo? Apakah dunia akan menghadirkan musuh baru yang lebih kuat?

Episode terakhir ini diharapkan bisa menjawab semua pertanyaan dan memberikan penutup memuaskan bagi perjalanan Jinwoo selama Season 2.

Nostalgia dan Penantian

Trailer terbaru tak hanya membangun ekspektasi tinggi untuk penutup musim, tapi juga mengajak penonton mengenang perjalanan epik seorang pria biasa yang tumbuh menjadi hunter terkuat. Dari titik terendah sebagai rank-E hingga puncak kekuatan sebagai rank-S, kisah Jinwoo menjadi inspirasi dan tontonan penuh aksi yang tak terlupakan.


Jika kamu mau versi yang lebih ringkas atau cocok untuk media sosial, saya juga bisa bantu. Mau dicoba?

Setelah klimaks luar biasa dalam arc Jeju Raid, anime Solo Leveling kini bersiap menutup Season 2 dengan episode pamungkas yang sangat dinantikan.

Para penggemar menahan napas menantikan akhir musim ini yang akan tayang minggu depan. Untuk menambah antusiasme, Aniplex merilis trailer terbaru yang menggambarkan sejauh mana Jinwoo telah berkembang dalam perjalanannya hingga titik ini.

Akhir Musim dan Pertanyaan Fans: Apakah Episode Terakhir Berdurasi Satu Jam?

Di episode ke-12 Season 2, Jinwoo berhasil mengalahkan Ant King—salah satu momen paling menentukan dalam seluruh seri sejauh ini. Kemenangan ini bukan hanya menjadi penutup arc besar, tapi juga simbol perkembangan pesat Jinwoo sebagai karakter utama.

Kilasan Perjalanan Jinwoo: Dari Hunter Rank-E ke Rank-S

Trailer baru yang berdurasi satu menit memperlihatkan kembali sejumlah adegan penting dari awal petualangan Jinwoo, termasuk ketika dia nyaris kehilangan nyawa di Double Dungeon sebagai hunter rank-E, hingga pertarungan klimaksnya sebagai hunter rank-S melawan Ant King di Pulau Jeju.

Diiringi lagu “To the Top” karya Hiroyuki Sawano, trailer ini menampilkan adegan ikonik seperti duel melawan Kasaka, perubahan job, dan pertarungan melawan Igris, Kargalgan, Baran, hingga Elf Es—semua membentuk narasi pertumbuhan Jinwoo.

Dominasi Jinwoo di Jeju: Tidak Ada Hunter Rank-S Lain yang Setara

Pertarungan melawan Raja Semut bukan sekadar kemenangan bagi Jinwoo, tetapi juga bukti bahwa dia kini berada di puncak kekuatan. Bahkan, tidak satu pun hunter rank-S lain—termasuk Goto Ryuji dari Jepang—mampu menandingi kekuatan Ant King seperti yang dilakukan Jinwoo.

Apa yang Akan Terjadi di Episode Terakhir Season 2?

Meskipun ancaman terbesar di Jeju telah dikalahkan, masih banyak misteri yang menanti di episode final. Apa tantangan berikutnya bagi Jinwoo? Apakah dunia akan menghadirkan musuh baru yang lebih kuat?

Episode terakhir ini diharapkan bisa menjawab semua pertanyaan dan memberikan penutup memuaskan bagi perjalanan Jinwoo selama Season 2.

Nostalgia dan Penantian

Trailer terbaru tak hanya membangun ekspektasi tinggi untuk penutup musim, tapi juga mengajak penonton mengenang perjalanan epik seorang pria biasa yang tumbuh menjadi hunter terkuat. Dari titik terendah sebagai rank-E hingga puncak kekuatan sebagai rank-S, kisah Jinwoo menjadi inspirasi dan tontonan penuh aksi yang tak terlupakan.

5 Momen Kematian Paling Mengharukan di Demon Slayer

Dunia Demon Slayer dipenuhi tragedi, di mana nyawa para pembasmi iblis selalu berada di ujung tanduk. Mereka bertarung melawan iblis-iblis mengerikan menggunakan pedang Nichirin, menyadari bahwa setiap pertarungan bisa jadi adalah yang terakhir dalam hidup mereka.

Karya Koyoharu Gotouge ini dikenal tidak segan menggambarkan kehilangan dan pengorbanan. Emosi yang kuat menjadi kekuatan utama serial ini, terbukti dari kesuksesan film Demon Slayer: Mugen Train, yang menyentuh hati penonton di seluruh dunia lewat kisah dan karakter-karakternya.

Baik itu para Hashira yang gagah berani maupun iblis yang menyimpan sisi manusiawi, kematian mereka selalu menyisakan luka mendalam. Berikut adalah lima momen perpisahan paling mengharukan di Demon Slayer yang dijamin akan membuat hatimu tersentuh.

1. Kyojuro Rengoku – Api yang Menyala Sebentar, Namun Terang

Sebagai Hashira Api, Kyojuro adalah lambang semangat, kehormatan, dan tekad. Karakternya yang penuh semangat dan hati yang bersih membuatnya dicintai oleh rekan-rekan serta penonton.

Dalam Arc Mugen Train, ia menghadapi Akaza, salah satu iblis terkuat, setelah mengalahkan Enmu. Meski menunjukkan keberanian luar biasa, Kyojuro gugur di medan laga. Di saat-saat terakhirnya, ia tetap tersenyum dan memberikan dorongan semangat kepada Tanjiro, menjadikan kepergiannya sebagai salah satu momen paling emosional dalam serial ini.

2. Muichiro Tokito – Cahaya yang Padam Terlalu Cepat

Muichiro, Hashira Kabut, adalah sosok jenius yang menjadi pilar di usia sangat muda. Meskipun terlihat dingin, ia menyimpan kenangan mendalam akan saudara kembarnya, Yuichiro, yang menjadi sumber kekuatan batinnya.

Dalam pertarungan di Arc Infinity Castle, ia melawan Kokushibo bersama Sanemi dan Genya. Walau menderita luka serius, Muichiro berhasil memberikan serangan penting yang menjadi kunci kemenangan mereka. Tragisnya, ia kehilangan nyawa tepat saat mulai memahami tujuan dan jati dirinya.

3. Shinobu Kocho – Pengorbanan Demi Keadilan

Shinobu, Hashira Serangga, memiliki cara bertarung yang berbeda karena fisiknya tak sekuat Hashira lain. Ia menggunakan racun wisteria untuk melawan iblis, dan menyimpan dendam mendalam terhadap Doma, pembunuh kakaknya.

Mengetahui dirinya tak mampu menang secara fisik, Shinobu menyusun rencana berani: meracuni tubuhnya sendiri agar bisa melemahkan Doma saat ia diserap. Meski nyawanya melayang, pengorbanannya membuka jalan bagi Kanao dan Inosuke untuk mengalahkan Doma, menjadikannya pahlawan yang gugur dengan kehormatan.

4. Obanai & Mitsuri – Cinta yang Terlambat Terungkap

Obanai Iguro dan Mitsuri Kanroji, masing-masing Hashira Ular dan Hashira Cinta, memiliki ikatan perasaan yang mendalam namun tak sempat mereka wujudkan di dunia ini.

Dalam pertarungan hidup dan mati melawan Muzan, keduanya terluka parah dan menyadari bahwa akhir sudah dekat. Dalam momen terakhir mereka, Mitsuri menangis karena tak bisa menikmati waktu bersama Obanai, namun ia diyakinkan bahwa di kehidupan berikutnya, mereka akan bersama tanpa pertempuran dan penderitaan.

5. Akaza – Penyesalan Seorang Iblis

Akaza mungkin dikenal karena membunuh Rengoku, tetapi kisah masa lalunya sebagai manusia bernama Hakuji menghadirkan sudut pandang yang menyentuh. Sebelum menjadi iblis, ia hanya ingin melindungi orang-orang yang ia sayangi.

Dalam pertarungan terakhir, ketika ia melawan Tanjiro dan Giyu, ingatannya kembali dan ia sadar akan segala dosa yang telah ia lakukan. Akaza akhirnya memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri, sebuah tindakan langka di antara para iblis, yang membuat kematiannya terasa penuh makna dan penebusan.

Demon Slayer bukan sekadar kisah tentang membasmi iblis. Ia juga bercerita tentang harapan, pengorbanan, dan kemanusiaan di tengah kegelapan. Kematian dalam serial ini bukan hanya kehilangan, tetapi juga pelajaran dan sumber kekuatan bagi mereka yang masih hidup.

Siapa Hashira Paling Kuat di Demon Slayer?

Dalam dunia Demon Slayer, Hashira merupakan kelompok pendekar pedang terhebat yang telah menguasai berbagai teknik pernapasan, memungkinkan mereka mencapai kekuatan dan kecepatan yang luar biasa.

Di antara banyak prajurit di Korps Pembunuh Iblis, hanya satu orang yang dikenal sebagai Hashira terkuat — Gyomei Himejima. Yang lebih menakjubkan lagi, karakter ini adalah seorang tuna netra.

Mari kita telusuri lebih dalam mengenai kemampuan Stone Hashira, pilar yang menjulang tinggi dengan sifat yang unik. Kami akan mengulas kekuatannya serta mengapa dia dianggap sebagai Hashira terkuat dalam Demon Slayer.

Tidak perlu menunggu lama untuk Demon Slayer Season 5, berikut adalah alasan mengapa Gyomei Himejima dianggap sebagai Hashira terkuat.

Mengapa Gyomei Himejima adalah Hashira terkuat di Demon Slayer?

Hashira adalah sembilan prajurit elit yang memiliki keterampilan pedang luar biasa di dalam Korps Pembunuh Iblis. Mereka memiliki tekad yang kuat untuk menghapus keberadaan iblis dari dunia, dan karena itu, mereka mengabdikan diri untuk menyempurnakan teknik bertarung mereka tanpa henti.

Melalui latihan yang keras dan pertempuran tanpa akhir, mereka telah berkembang menjadi kekuatan yang hampir tak terkalahkan, serta dihormati dan ditakuti oleh banyak orang.

Jika Yoriichi Tsugikuni dianggap sebagai pembunuh iblis terkuat dalam sejarah, maka Gyomei Himejima adalah Hashira terkuat yang ada dalam kisah ini.

Gyomei Himejima, Sang Titan dengan Penglihatan yang Hilang

Gyomei memiliki tubuh raksasa dengan tinggi sekitar 220 cm dan tubuh yang sangat kekar. Namun, kekuatannya tidak hanya terletak pada ukuran fisiknya.

Sejak kecil, Gyomei kehilangan penglihatannya, yang membuatnya mengembangkan teknik konsentrasi luar biasa untuk memfokuskan energinya pada tingkat yang sangat tinggi.Selain itu, dengan memanfaatkan emosinya, dia mampu mencapai kesadaran yang lebih tajam, yang memungkinkannya merespons gerakan lawan dengan cepat dan mengantisipasi serangan mereka.

Alih-alih menggunakan katana, Gyomei memanfaatkan tongkat batu besar yang dipukulkan dengan kecepatan dan akurasi yang luar biasa. Dengan menggunakan Teknik Pernapasan Batu, ia dapat memperkuat serangannya dengan kekuatan bumi.

Menjadi Pembunuh Iblis Terkuat

Pada Chapter 134 manga, khususnya di Arc Pelatihan Hashira, Tanjiro Kamado dan Inosuke Hashibira sepakat bahwa Stone Hashira adalah pembunuh iblis paling kuat yang mereka temui.

Pada awal Arc Infinity Castle, pemimpin Korps Pembunuh Iblis, Ubuyashiki Kagaya, hanya mempercayakan rencana jebakan untuk mengalahkan Muzan Kibutsuji kepada Gyomei.

Gyomei berbeda dari para Hashira lainnya berkat tekadnya yang tak tergoyahkan.Meskipun menghadapi iblis-iblis terkuat dalam serial ini, dia tetap berkomitmen untuk melindungi umat manusia dari ancaman kejahatan.

Bahkan iblis-iblis tingkat atas yang dapat menyembuhkan diri mereka dalam sekejap pun terkejut oleh besarnya kerusakan yang bisa diberikan oleh Hashira terkuat ini. Kekuatan fisiknya yang luar biasa memungkinkan dia bertahan meskipun menerima serangan paling mematikan sekalipun, sementara konsentrasinya yang tak goyah membuatnya mampu bertahan dalam pertempuran yang sangat sengit.

Perdebatan Solo Leveling: Apakah Sung Jinwoo Seorang Necromancer atau Assassin?

Sung Jinwoo, tokoh utama dalam serial populer Solo Leveling, telah berhasil menarik perhatian banyak penggemar berkat perkembangan karakternya yang luar biasa.

Mulanya seorang hunter dengan peringkat E yang lemah, ia kemudian berkembang menjadi salah satu karakter terkuat di dunia hunter.

Namun, ada perdebatan yang kerap muncul mengenai identitas sejatinya: apakah Jinwoo lebih cocok disebut Necromancer atau Assassin? Mari kita kaji argumen dari kedua sisi tersebut.

Fakta-Fakta Solo Leveling yang Hanya Diketahui oleh Pembaca Manhwa

Perdebatan Solo Leveling: Argumen untuk Necromancer

Kemampuan Utama: Shadow Extraction dan Shadow Army

Salah satu kemampuan paling terkenal milik Jinwoo adalah kemampuannya untuk mengekstrak bayangan dari musuh yang telah dikalahkan dan mengubahnya menjadi prajurit yang setia. Ini adalah ciri khas dari kelas Necromancer, yang dikenal sebagai pengendali makhluk mati. Tentara bayangannya tidak hanya memberikan tambahan kekuatan, tetapi juga memungkinkan Jinwoo untuk bertarung dengan strategi, mengandalkan jumlah.

Kontrol atas Kehidupan dan Kematian

Sebagai seorang Necromancer, Jinwoo memiliki kontrol yang luar biasa atas kehidupan dan kematian. Ia dapat menghidupkan kembali musuh yang sudah mati dan mengubahnya menjadi sekutu yang kuat. Kemampuan ini sangat efektif dalam menghadapi musuh-musuh yang lebih kuat, karena ia dapat memanfaatkan kekuatan mereka untuk melawan lawan.

Evolusi dan Peningkatan Kekuatan

Seiring berjalannya cerita, kemampuan necromancy Jinwoo semakin berkembang. Dari hanya bisa mengendalikan beberapa bayangan, ia akhirnya dapat memimpin pasukan besar yang cukup kuat untuk bersaing dengan negara. Ini membuktikan bahwa inti dari kekuatannya berasal dari necromancy.

Perdebatan Solo Leveling: Argumen untuk Assassin

Kecepatan dan Ketangkasan

Sejak awal, Jinwoo menunjukkan keahlian dalam kecepatan dan ketangkasan, yang merupakan karakteristik khas seorang Assassin. Ia mampu bergerak cepat, menghindari serangan, dan memberikan serangan presisi yang mematikan. Kemampuan ini sering menjadi kunci untuk meraih kemenangan dalam pertarungan satu lawan satu.

Serangan Mendadak dan Taktik Siluman

Jinwoo sering menggunakan taktik serangan mendadak dan stealth dalam pertempuran. Sebagai seorang Assassin, ia memanfaatkan elemen kejutan dan kelemahan musuh untuk mendapatkan kemenangan. Ini sangat terlihat dalam pertempurannya melawan musuh yang lebih kuat, di mana ia lebih mengandalkan strategi cerdas daripada kekuatan fisik semata.

Senjata dan Gaya Bertarung

Jinwoo sering menggunakan senjata seperti belati dan pedang pendek, yang merupakan senjata khas para Assassin. Gaya bertarungnya yang cepat dan mematikan lebih menggambarkan seorang Assassin daripada Necromancer, yang lebih banyak mengandalkan pasukan dan sihir.

Kesimpulan

Meskipun Jinwoo memiliki unsur kekuatan dari kedua kelas, perdebatan ini sesungguhnya mencerminkan dualitas dalam karakternya. Di satu sisi, kemampuan necromancy memberinya kekuatan yang besar dan fleksibilitas dalam pertempuran dalam skala besar. Namun di sisi lain, keterampilan sebagai Assassin membuatnya menjadi petarung yang sangat mematikan dalam pertarungan satu lawan satu.

Namun, jika kita melihat perjalanan karakter Jinwoo secara keseluruhan, kemampuan necromancy-nya tampak lebih dominan. Tentara bayangannya dan penguasaan atas kematian menjadi faktor utama yang menentukan banyak kemenangan dalam pertempuran besar. Meskipun gaya bertarungnya lebih mirip dengan seorang Assassin, kekuatan utamanya tetap berasal dari necromancy.

Apa pendapat kalian? Apakah kalian setuju bahwa Jinwoo lebih cenderung menjadi Necromancer, ataukah kalian lebih melihatnya sebagai Assassin? Perdebatan ini kemungkinan akan terus berlanjut di kalangan penggemar Solo Leveling!

Ke Mana Langkah Eiichiro Oda Setelah One Piece Selesai?

Berada di arc Egghead, cerita One Piece saat ini tengah menuju ke fase akhir. Kita semua menyadari bahwa seri ini tidak akan bertahan lebih dari beberapa tahun ke depan, mengingat banyaknya petunjuk yang menunjukkan bahwa misteri-misteri dalam One Piece mulai terungkap, dan Luffy telah mencapai puncak kekuatannya, semakin dekat dengan gelar Raja Bajak Laut.

Namun, di tengah perjalanan ini, pernahkah kita bertanya-tanya tentang apa yang akan dilakukan Eiichiro Oda setelah One Piece berakhir? Akankah dia melanjutkan dengan karya baru atau justru memilih untuk mundur dari dunia manga?

Rencana Eiichiro Oda Setelah One Piece Selesai

Setelah One Piece berakhir, Oda diperkirakan akan ingin beristirahat. Selama ini, Oda hampir tidak pernah memiliki waktu cukup untuk tidur dan jarang meluangkan waktu untuk keluarga. Sebagian besar hidupnya telah dipenuhi dengan kerja keras tanpa banyak momen untuk dirinya sendiri, semua demi menciptakan karya monumental ini. Sebelum memikirkan hal lainnya, prioritas utamanya kemungkinan besar adalah untuk dirinya dan keluarganya. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Masashi Kishimoto, pencipta Naruto, yang setelah selesai dengan Naruto, menghabiskan banyak waktu untuk keluarga dan beristirahat. Oda pun pernah menyatakan rasa iri terhadap Kishimoto dan tentunya ingin melakukan hal yang sama untuk istri dan kedua putrinya.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa One Piece akan berakhir tanpa kelanjutan dalam bentuk apapun. Oda pernah mengungkapkan keinginannya untuk membuat beberapa cerita sampingan atau spin-off terkait dengan dunia One Piece.

Apakah One Piece Akan Lanjut Setelah Cerita Utama Selesai?

Dalam beberapa kasus, meski sebuah manga memiliki akhir yang memuaskan, cerita tersebut masih dilanjutkan dengan seri baru. Sebagai contoh, Dragon Ball yang dilanjutkan dengan Dragon Ball Super dan Naruto yang berlanjut dengan Boruto: Naruto Next Generations.

Nyatanya, editor Shueisha tidak dapat menyembunyikan keinginan agar One Piece terus berlanjut, meski mereka memahami bahwa keputusan akhir ada di tangan Oda. Oda, yang telah merencanakan jalannya cerita selama lebih dari dua dekade, ingin tetap menjaga integritas cerita utama dan memastikan One Piece berakhir dengan cara yang istimewa. Dia telah menyiapkan akhir cerita ini sejak lama, dan potongan-potongan akhir tersebut semakin jelas.

Spin-off Garp

Walaupun Oda tidak menyebutkan secara spesifik bahwa dia akan membuat spin-off panjang setelah One Piece selesai, ia beberapa kali menyebutkan keinginan untuk menulis cerita pendek. Dunia One Piece sangat luas dan masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap, jadi tidak menutup kemungkinan Oda akan membuat beberapa cerita sampingan jika ia ingin melakukannya.

Pada tahun 2018, Oda menyatakan bahwa karakter yang paling ingin ia ceritakan lebih lanjut adalah Garp. Karakter Marine yang dihormati ini sangat berarti bagi Oda dan para penggemarnya. Meskipun arc Egghead memberikan sedikit lebih banyak informasi tentang Garp, banyak bagian dari masa lalunya, termasuk hubungannya dengan karakter seperti Akainu, Aokiji, Smoker, Koby, Hina, Cipher Pol, dan bahkan Roger, masih menjadi misteri yang menarik untuk digali lebih dalam.

Selain itu, Oda juga mengungkapkan minatnya untuk mengembangkan cerita tentang Pasukan Revolusioner, dengan fokus pada Monkey D. Dragon, yang menurutnya akan sangat penuh ketegangan dan penuh potensi cerita yang menarik.

Trilogi Demon Slayer: Pertarungan Puncak yang Akan Menghiasi Setiap Film

Secara mengejutkan, Trilogi Demon Slayer dipastikan akan menjadi penutup dari seri anime populer karya studio ufotable.

Setelah pengumuman ini, banyak pertanyaan muncul di kalangan penggemar, seperti “Apakah keputusan ufotable ini sudah tepat?”, “Kapan film ini akan dirilis?”, dan “Pertarungan apa saja yang akan terjadi?”.

“Pada artikel kali ini, kami akan membahas sejumlah pertarungan epik yang akan hadir dalam Trilogi Demon Slayer.”

Menanti Demon Slayer Season 5: Kenapa Harus Menunggu?

Pertarungan di Trilogi Demon Slayer Movie 1

Di akhir Season 4, seluruh anggota Korps Pembasmi Iblis dibawa ke Infinity Castle oleh Nakime, iblis Upper Moon peringkat empat yang memiliki kontrol penuh atas kastil tersebut.

Setelah terpisah secara acak, beberapa anggota berhasil berkumpul dan bertarung melawan iblis-iblis kuat yang ada di sana.

Pertama, Shinobu, Inosuke, dan Aanao akan berhadapan dengan iblis Upper Moon peringkat dua, Doma. Sementara itu, Tanjiro dan Gyu akan bekerja sama untuk membalas kematian Rengoku melawan Akaza.

Di sisi lain, ada pertarungan emosional antara Zenitsu dan Kaigaku, yang dulunya belajar di perguruan yang sama dan kini saling terlibat dalam duel karena dendam terkait kematian guru mereka.

Pertarungan di Trilogi Demon Slayer Movie 2

Pada film kedua, kita akan menyaksikan Mitsuri dan Obanai, dua karakter yang sering kali menunjukkan sisi lucu mereka, menghadapi pertarungan hidup dan mati melawan Nakime, pengendali Infinity Castle.

Kemudian, para penggemar akan disuguhkan dengan aksi dari iblis Upper Moon peringkat pertama, Kokushibo, yang akan bertarung melawan tiga Hashira: Muichiro, Sanemi, dan Gyomei. Mereka akan dibantu oleh Genya, adik Sanemi.

Pertarungan di Trilogi Demon Slayer Movie 3

“Di film penutup, seperti yang sudah diprediksi, kita akan disuguhkan dengan pertarungan klimaks antara seluruh Korps Pembasmi Iblis melawan Muzan Kibutsuji.”Ini akan menjadi titik puncak perjuangan panjang yang telah dilalui oleh Tanjiro dan teman-temannya.

Selain pertempuran yang menentukan nasib umat manusia, penonton juga akan diperlihatkan bagaimana kondisi Jepang setelah berakhirnya ancaman iblis.

Trilogi Demon Slayer dipastikan akan menghadirkan pertarungan epik yang tak terlupakan. Jadi, mari kita tunggu dengan antusias penutupan dari ufotable untuk serial Demon Slayer ini!

Film Minecraft Meraih Keuntungan Rp 11,7 Triliun, Cuan Maksimal!

Film “A Minecraft Movie” telah meraih pendapatan luar biasa setelah dirilis pada 4 April 2025. Film yang diadaptasi dari game Minecraft ini telah mengumpulkan lebih dari USD 700 juta, setara dengan sekitar Rp 11,7 triliun.

Disutradarai oleh Jared Hess, seorang sutradara ternama, film ini berhasil meraih USD 41 juta di box office domestik pada akhir pekan Paskah. Pendapatan tersebut berasal dari USD 16 juta pada hari Jumat, USD 15,8 juta pada hari Sabtu, dan USD 9,5 juta pada hari Minggu.

Hingga saat ini, “A Minecraft Movie” telah mengumpulkan USD 345 juta di Amerika Serikat dan USD 375 juta di seluruh dunia. Secara keseluruhan, pendapatan bruto film ini sudah mencapai USD 721 juta atau sekitar Rp 12 triliun.

Namun, meskipun angka tersebut sangat mengesankan, film ini belum bisa mengalahkan “The Super Mario Bros Movie,” yang saat ini menjadi film adaptasi game dengan pendapatan tertinggi. Untuk bisa menyaingi pendapatan film garapan Illumination Studios tersebut, “A Minecraft Movie” perlu menambah sekitar USD 279 juta, atau sekitar Rp 4,7 triliun.

Saat ini, “A Minecraft Movie” masih diputar di beberapa bioskop, sehingga masih ada peluang untuk menambah pendapatannya. Namun, apakah film ini akan mampu menyaingi kesuksesan “The Super Mario Bros Movie” atau tidak, masih belum dapat dipastikan.

Film ini ditulis oleh Chris Bowman, Hubbel Palmer, dan Neil Widener, dengan jajaran pemeran yang terdiri dari nama-nama besar seperti Jason Momoa, Jack Black, dan Sebastian Hansen. Ceritanya mengikuti empat orang yang tiba-tiba terhisap ke dalam portal misterius dan terperangkap di dunia berbentuk kubus yang berkembang berkat kekuatan imajinasi. Untuk kembali ke dunia asal mereka, mereka harus menguasai dunia baru ini melalui serangkaian petualangan seru, bergabung dengan karakter terkenal Minecraft, Steve.

Para pemeran utama film ini antara lain Jason Momoa (Garret Garrison), Jack Black (Steve), Emma Myers (Natalie), Danielle Brooks (Dawn), Sebastian Eugene Hansen (Henry), serta Jennifer Coolidge, Kate McKinnon, Jemaine Clement, dan Matt Berry.

Setelah 8 Tahun, CLAMP Resmi Kembali dengan Chapter Terbaru

Setelah absen selama delapan tahun, CLAMP, grup komikus yang terdiri dari perempuan, akhirnya akan kembali! Karya-karya mereka yang telah dikenal sejak dekade 1990-an, seperti serial xxxHOLIC, kembali mengundang perhatian. Pada edisi Weekly Young Magazine yang terbit pada 21 April, mereka akan merilis 10 halaman dari chapter terbaru secara daring, menandai kembalinya seri ini ke format cetak.

“CLAMP siap kembali dengan chapter terbaru mereka,” tulis grup ini melalui keterangan yang ada di majalah tersebut.

xxxHOLIC pertama kali diterbitkan pada tahun 2003 dalam Weekly Young Magazine. Serial ini berakhir pada 2011, namun sekuelnya, xxxHOLIC Rei, sempat terhenti sebelum akhirnya dilanjutkan lagi hingga 2017. CLAMP dikabarkan akan merilis chapter baru seri ini secara berkelanjutan tahun ini.

Selama hiatus xxxHOLIC Rei, mereka mengerjakan berbagai proyek lainnya, termasuk manga Cardcaptor Sakura yang mendulang kesuksesan besar, serta sekuelnya Clear Card yang berlangsung dari 2016 hingga 2024.

Cardcaptor Sakura menjadi salah satu karya terbesar mereka yang mendapat pengakuan internasional. Manga ini terbit sebanyak 50 chapter antara 1996 hingga 2000, sementara Clear Card terdiri dari 80 chapter. Kedua seri tersebut juga sukses diadaptasi menjadi anime oleh Madhouse, studio yang juga menggarap Death Note, One Punch Man, Hunter x Hunter, dan Frieren: Beyond Journey’s End.

Update Terbaru Mengenai Serial Black Clover

Serial Black Clover kembali memberikan kabar terbaru, detikers! Black Clover semakin mendekati kembalinya yang sangat dinantikan pada akhir tahun ini. Saat ini, manga Black Clover sedang berada di tengah-tengah arc terakhirnya, dan sang pencipta, Yuki Tabata, telah merilis beberapa chapter terbaru sebagai bagian dari jadwal rilis triwulanan.

Ini berarti para penggemar hanya bisa menikmati satu atau dua chapter baru setiap tiga bulan sekali. Asta dan seluruh anggota Kerajaan Clover kini tengah bertempur dalam pertempuran terakhir yang penuh tantangan.

Penerbit Shueisha baru saja memberikan pembaruan menarik, dengan mengungkapkan bahwa dua chapter baru akan dirilis pada 2 Mei mendatang melalui Majalah JUMP Giga oleh Shueisha. Pembaruan ini juga menginformasikan bahwa akan ada halaman berwarna khusus sebagai bagian dari kembalinya manga ini.

Chapter 379 dan 380 akan melanjutkan kisah Asta dan Yuno yang kini kembali bersatu untuk menghadapi Lucius Zogratis secara langsung. Sementara itu, anggota Black Bull lainnya terus berusaha mengalahkan berbagai klon Lucius.

Kerja sama antara Asta dan Yuno terbukti jauh lebih kuat dari yang dibayangkan Lucius, dan di akhir chapter terbaru, mereka tampaknya sudah siap untuk mengalahkannya.

Sementara itu, dalam versi animenya, cerita berakhir dengan sebuah cliffhanger yang sangat mengejutkan. Asta dan Black Bull bersiap untuk menghadapi fase pertarungan berikutnya melawan Dark Triad. Ada kemungkinan besar anime ini akan kembali dengan episode-episode baru, karena masih banyak materi yang belum diadaptasi.