Adhisty Zara Tampil Memukau di BEREBUT JENAZAH, Kisah Konflik Perebutan Jenazah Dua Keyakinan

Film Berebut Jenazah yang dijadwalkan tayang pada 14 Februari 2025 di KlikFilm menghadirkan cerita yang mengharukan tentang konflik mendalam yang timbul akibat perbedaan agama. Dibintangi oleh Adhisty Zara, film ini tidak hanya menawarkan drama emosional, tetapi juga menggali tema besar mengenai keberagaman, toleransi, dan bagaimana perbedaan keyakinan bisa menciptakan ketegangan yang tak terelakkan, bahkan dalam situasi yang penuh duka.

Plot Cerita yang Penuh Emosi

Cerita dalam Berebut Jenazah berpusat pada Naomi, seorang idola Jepang yang meninggal dunia secara mendadak. Kematian Naomi tidak hanya mengundang rasa kehilangan yang mendalam dari para penggemar, tetapi juga menimbulkan perselisihan antara kedua orang tuanya yang sudah lama berpisah. Ayah Naomi, yang beragama Islam, ingin memberikan pemakaman yang sesuai dengan keyakinannya, sementara ibunya, seorang Buddha, memiliki pandangan yang sangat berbeda terkait bagaimana menghormati putrinya yang telah tiada.

Konflik ini semakin memanas saat kedua orang tua Naomi terlibat dalam perdebatan sengit mengenai bagaimana prosesi pemakaman seharusnya dilakukan. Ayah Naomi berpegang teguh pada tradisi Islam yang mengutamakan kesederhanaan, sementara ibunya menginginkan ritual yang lebih kompleks dan sesuai dengan ajaran Buddha, yang sering kali melibatkan kremasi. Ketegangan antara keduanya menciptakan atmosfer penuh emosi, menggambarkan bagaimana perbedaan keyakinan dapat mempengaruhi keputusan besar dalam hidup, terutama dalam hal penghormatan terakhir.

Karakter yang Menyentuh Hati

Adhisty Zara, meskipun berperan sebagai Naomi yang sudah meninggal, berhasil menyampaikan kedalaman emosional dalam film ini lewat penggunaan flashback yang menunjukkan interaksi Naomi dengan kedua orang tuanya. Karakter Naomi juga terlihat sangat kuat dalam menggambarkan betapa pentingnya peran keluarga dalam kehidupan seorang idola, meski perbedaan agama yang ada tidak pernah benar-benar teratasi.

Selain itu, ada Junior Roberts yang memerankan Shoujiro, pacar Naomi. Karakter ini menjadi penambah lapisan emosional cerita, karena Shoujiro berusaha menjadi penengah yang adil, meskipun dirinya terjebak dalam perpecahan yang terjadi antara kedua orang tua Naomi.

Mengenal Tradisi Pemakaman Islam dan Buddha

Film ini juga memberikan wawasan mengenai perbedaan tradisi pemakaman yang dipegang oleh agama Islam dan Buddha. Islam, dengan tradisi yang menekankan kesederhanaan, memiliki prosesi seperti memandikan jenazah, mengkafani, dan menguburkannya dengan posisi telentang menghadap kiblat. Sebaliknya, tradisi Buddha sering melibatkan upacara yang lebih panjang dengan kremasi sebagai bagian dari proses penghormatan terakhir. Perbedaan ini bukan hanya tentang ritual, tetapi juga mengenai nilai-nilai spiritual yang mendalam yang dipegang oleh kedua agama.

Tema Keberagaman dan Toleransi

Berebut Jenazah menyajikan konflik yang bukan hanya mengenai cara pemakaman, tetapi juga tentang bagaimana dua keluarga dengan latar belakang agama yang berbeda harus saling menghadapi dan mencoba mencari titik temu. Film ini menggambarkan dengan indah bagaimana perbedaan keyakinan bisa menjadi tantangan, tetapi juga membuka ruang untuk keberagaman dan toleransi antaragama.

Dengan kisah yang mengharukan dan penuh pesan moral, Berebut Jenazah menjadi pilihan yang tepat untuk menemani momen Valentine tahun ini. Siapkan dirimu untuk menyaksikan sebuah perjalanan emosional yang menggugah dan membuat kita merenung tentang pentingnya penghormatan terakhir serta bagaimana kita bisa lebih menghargai perbedaan yang ada di sekitar kita. Jangan lewatkan film ini hanya di KlikFilm!

Film Horor “Anak Kunti” Siap Menghantui Penonton, Tayang 20 Februari 2025

Pada tanggal 26 Desember 2024, diumumkan bahwa film horor Indonesia berjudul Anak Kunti akan tayang perdana di bioskop pada 20 Februari 2025. Disutradarai oleh Rudi S. Purnomo, seorang sutradara muda yang sedang naik daun, film ini menggabungkan mitos tradisional dengan elemen horor modern, memberikan janji pengalaman menegangkan bagi penontonnya. Berita ini disambut antusias oleh para pecinta film horor di Indonesia.

Anak Kunti mengisahkan sosok Kunti, yang dikenal dalam berbagai urban legend Indonesia, yang kini hadir dalam bentuk yang lebih menakutkan. Cerita ini memadukan unsur horor dengan psikologi, menawarkan ketegangan emosional yang lebih dari sekadar ketakutan. Rudi S. Purnomo berharap film ini bisa menarik perhatian berbagai kalangan penonton, baik penggemar horor maupun penonton yang mencari cerita yang lebih mendalam.

Latar belakang film ini diambil dari kekayaan cerita rakyat Indonesia, khususnya mengenai mitologi Kunti yang sudah tidak asing lagi. Namun, film ini memberi interpretasi baru dengan menggabungkan elemen modern, seperti teknologi dan psikologi, yang semakin memperkuat nuansa horor. Inilah yang membedakan Anak Kunti dari film horor lainnya, memberikan pengalaman yang lebih mendalam dan berkesan bagi penonton.

Di sisi lain, film ini dibintangi oleh aktor-aktor Indonesia terkenal, antara lain Putri Cinta, Arief Cahyono, dan Dika Permana, yang masing-masing memerankan karakter dengan latar belakang berbeda namun saling terhubung oleh ancaman yang dibawa oleh Kunti. Pengembangan karakter yang kuat dan peran-peran yang dalam menjadi salah satu daya tarik utama film ini, dengan para aktor yang mampu menyuguhkan atmosfer horor yang mencekam.

Seiring dengan dirilisnya trailer perdana yang memperlihatkan sejumlah adegan menegangkan, antusiasme terhadap film ini semakin memuncak. Banyak pengamat film memberikan ulasan positif, menyebutkan bahwa Anak Kunti berpotensi besar untuk menjadi salah satu film horor terbaik di Indonesia pada tahun 2025. Penonton semakin penasaran bagaimana mitologi Kunti yang sudah sangat dikenal ini akan diadaptasi ke dalam bentuk layar lebar dengan pendekatan yang segar.

Dengan cerita yang kuat, atmosfer yang menegangkan, serta jajaran aktor berbakat, Anak Kunti diprediksi akan memuaskan para penggemar horor di Indonesia. Tayang pada 20 Februari 2025, film ini diharapkan bisa meraih kesuksesan besar di industri film lokal. Menghadirkan cerita baru yang menarik dan horor yang mendalam, Anak Kunti berpotensi menjadi salah satu film horor paling populer di Indonesia pada tahun yang akan datang.