SPY x FAMILY Raih Rekor Luar Biasa: Terjual 37 Juta Kopi dalam 5 Tahun!

Jakarta – Serial manga SPY x FAMILY baru saja mencatatkan tonggak sejarah penting. Dalam pengumuman terbaru, penerbit Shueisha mengungkapkan bahwa total penjualan komiknya telah melampaui angka 37 juta kopi, dengan 14 volume yang telah diterbitkan. Prestasi ini merupakan bukti nyata kesuksesan manga ini yang tidak hanya diterima dengan baik oleh para penggemar manga di Jepang, tetapi juga di seluruh dunia.

Sejak volume pertama dirilis, SPY x FAMILY terus meraih kesuksesan dan semakin banyak penggemar yang tertarik mengikuti kisah keluarga Forger yang unik dan penuh warna. Pada awal tahun ini, komik ini sudah terjual lebih dari 35 juta kopi, yang tercatat hingga perilisan volume ke-13 pada Maret 2024. Capaian ini semakin menegaskan popularitas SPY x FAMILY yang tak terbendung, dengan penjualan yang terus meningkat pesat.

Bagi para penggemar yang lebih suka membaca komik secara digital, SPY x FAMILY dapat diakses melalui platform Shonen Jump sejak 2019, dan dalam kurun waktu lima tahun, serial ini berhasil menembus angka lebih dari 37 juta kopi yang terjual. Capaian ini menandakan keberhasilan SPY x FAMILY dalam meraih hati pembaca global, menjadikannya salah satu serial manga paling sukses di era modern.

Volume ke-15 dari manga ini dijadwalkan untuk dirilis pada 1 Maret 2025 di Jepang, dan para penggemar sudah tidak sabar menantikan kelanjutan kisah keluarga Forger yang penuh dengan aksi dan humor ini. SPY x FAMILY sendiri sudah terbit lebih dari 100 chapter, membuktikan konsistensinya dalam menghadirkan cerita yang menarik dan terus dinanti-nanti oleh pembaca.

Keberhasilan SPY x FAMILY tidak hanya terbatas pada penjualan manga saja. Serial ini juga sukses besar di industri animasi dan film layar lebar. Adaptasi anime dari manga ini mendapat sambutan hangat, dengan banyaknya penggemar yang terinspirasi oleh kisah keluarga yang penuh intrik dan ketegangan. Salah satu pencapaian terbesar adalah film SPY x FAMILY Code: White, yang menjadi hit besar di dunia dan menambah daya tarik serial ini di kalangan penggemar internasional.

Kekuatan utama dari SPY x FAMILY terletak pada kombinasi unik antara aksi, komedi, dan romansa yang berhasil menarik berbagai kalangan. Cerita ini mengikuti kisah Loid Forger, seorang mata-mata yang berusaha menciptakan ilusi kehidupan keluarga bahagia dengan mengadopsi seorang anak bernama Anya dan menikahi wanita bernama Yor. Keputusan Loid ini membawa petualangan seru yang penuh kejutan, terutama karena Anya ternyata memiliki kemampuan membaca pikiran, yang sering menambah elemen komedi dalam cerita.

Karakter-karakter dalam SPY x FAMILY juga sangat disukai oleh penggemar. Yor, misalnya, dengan gaun hitam panjangnya yang ikonik, menjadi salah satu karakter favorit di kalangan cosplayer. Penampilan dan sifatnya yang kuat, namun juga penuh kelembutan, menjadikannya karakter yang menarik untuk dijadikan referensi cosplay.

Keberhasilan SPY x FAMILY di dunia manga dan anime membuktikan bahwa kombinasi aksi, komedi, dan tema keluarga dapat menciptakan daya tarik yang luas, menjadikannya salah satu serial paling populer dan dicintai di dunia saat ini. Dengan terus berkembangnya cerita dan semakin banyaknya adaptasi, tak diragukan lagi SPY x FAMILY akan terus menjadi fenomena budaya global yang mewarnai dunia hiburan.

Ulasan Film: Samsara (2024) – Keajaiban Bisu Garin Nugroho yang Memikat dan Misterius

Samsara adalah film terbaru Garin Nugroho, seorang sutradara yang telah lama dinantikan karyanya setelah “Kucumbu Tubuh Indahku” (2019). Dalam film ini, Garin berhasil menghidupkan karya bisu yang menghadirkan pengalaman mistis yang memukau.

Setelah film ini meraih empat Piala Citra di Festival Film Indonesia 2024, saya penasaran untuk melihat seberapa istimewa Samsara. Setelah menontonnya, saya merasa kemenangan tersebut sangat pantas. Berlatar Bali pada tahun 1930-an, film ini mengisahkan seorang pria miskin yang berusaha menikahi kekasihnya dengan cara membuat perjanjian dengan Raja Monyet.

Garin, dengan imajinasinya yang liar, berhasil menyatukan berbagai elemen mistis dalam film ini. Format hitam-putih serta gaya bisu menjadi pondasi utama. Meskipun Garin pernah menggunakan konsep serupa dalam “Setan Jawa” (2016), Samsara tetap memberikan nuansa yang segar.

Berbeda dengan “Setan Jawa” yang lebih menonjolkan mitologi Jawa, Samsara mengarahkan perhatian pada mitologi Bali. Garin memadukan musik gamelan Bali dari Gamelan Yuganada dan musik elektronik dari duo Gabber Modus Operandi (GMO), menciptakan sebuah komposisi unik yang menghentak. Teknik “kegilaan terukur” Garin menggabungkan imajinasi dengan ketelitian teknis, menghasilkan karya yang luar biasa.

Pengalaman menonton Samsara terasa jauh berbeda dari film-film modern lainnya. Dengan format cine-concert, yang menggabungkan film dengan musik live, sensasi yang ditawarkan sangat mendalam. Saya merasa seperti dibawa masuk ke dunia Samsara, di mana mitologi, klenik, tarian, dan naluri manusia berpadu.

Garin, yang juga menulis naskah, mengisahkan cinta antara Darta (Ario Bayu) dan Sinta (Juliet Widyasari Burnett). Meskipun cerita ini sederhana, ada banyak pesan mendalam mengenai cinta, obsesi, keserakahan, dan karma.

Film ini sangat dipengaruhi oleh mitologi Bali, terutama konsep sekala dan niskala, yaitu yang tampak dan tidak tampak. Darta melakukan ritual dan berjanji kepada Raja Monyet untuk mendapatkan cintanya, yang berujung pada serangkaian peristiwa penuh kutukan.

Interaksi antar-karakter dieksekusi dengan sempurna meskipun tanpa dialog. Bahasa tubuh, tarian, dan musik menjadikan setiap karakter berbicara dengan jelas. Walaupun ada bagian yang terbuka untuk penafsiran, ini bukanlah masalah karena tiap penonton bisa menangkap makna yang berbeda.

Sinematografi dan musik semakin menguatkan dunia dalam Samsara. Batara Goempar, sebagai sinematografer, berhasil menghadirkan visual yang menawan. Kolaborasi I Wayan Sudirana dengan GMO sukses menciptakan musik yang menguatkan suasana, mulai dari yang syahdu hingga yang mencekam.

Dengan segala pencapaiannya, tidak mengherankan jika Samsara berhasil meraih Piala Citra untuk kategori Penata Musik Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, dan Penata Busana Terbaik. Piala Citra lainnya yang diterima Garin juga sangat layak, mengingat kualitas karyanya yang mencolok sepanjang tahun ini.

Tantangan berikutnya bagi Samsara adalah ketika ditayangkan secara reguler di bioskop, terutama tanpa musik live. Jika pengalaman yang dihadirkan bisa tetap sebanding dengan versi cine-concert, Samsara akan tetap layak ditonton di layar lebar.

Viral Mahasiswi Ini Punya Teman Sekelas Mirip Artis Dinda Hauw

Sebuah video yang diunggah oleh seorang mahasiswi baru-baru ini menjadi viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan teman sekelasnya yang memiliki wajah sangat mirip dengan artis terkenal Dinda Hauw. Banyak warganet yang terkejut dan penasaran, sehingga video ini langsung menyebar luas dan mendapat perhatian besar dari netizen.

Dalam video yang diunggah, sang mahasiswi mengarahkan kamera ke teman sekelasnya yang tampak sedang duduk di ruang kuliah. Teman tersebut terlihat sangat mirip dengan Dinda Hauw, mulai dari bentuk wajah hingga ekspresi. Banyak netizen yang memberikan komentar bahwa mereka hampir tidak bisa membedakan antara teman tersebut dengan sang artis. Beberapa juga menyebutnya sebagai “Dinda Hauw versi mahasiswa.”

Beberapa teman kampus yang mengenal gadis tersebut juga mengungkapkan kekaguman mereka. Mereka mengatakan bahwa teman mereka memang selalu mendapat perhatian karena kemiripannya dengan Dinda Hauw. Bahkan, ada yang bercanda mengatakan bahwa temannya tersebut bisa menjadi “doppelganger” atau versi lain dari sang artis. Meskipun demikian, teman tersebut memilih untuk tidak terlalu menganggap serius perhatian yang diterimanya, meskipun ia merasa sedikit terkejut.

Tak hanya netizen, artis Dinda Hauw pun turut menanggapi viralnya video ini. Dalam sebuah postingan di media sosial, Dinda Hauw menyatakan bahwa ia terkejut melihat banyak orang yang menganggap ada yang mirip dirinya di dunia nyata. Ia pun menyampaikan bahwa ia merasa senang bisa menjadi sosok yang memberi inspirasi, meskipun dalam hal kemiripan wajah.

Fenomena viral ini juga membuat banyak warganet tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut tentang teman mahasiswi tersebut. Beberapa akun media sosial bahkan meminta maaf jika mereka merasa terlalu mengganggu dengan pertanyaan mengenai kemiripannya dengan Dinda Hauw. Namun, fenomena ini tetap menyita perhatian banyak orang yang penasaran.

Kisah tentang teman sekelas yang mirip dengan artis Dinda Hauw ini berhasil menarik perhatian warganet dan menjadi viral. Tak hanya karena kemiripannya yang mencolok, tetapi juga karena reaksi lucu dan positif dari berbagai pihak, termasuk Dinda Hauw sendiri. Fenomena ini mengingatkan kita bahwa dunia maya penuh kejutan dan bisa menciptakan viralitas dalam waktu singkat.

Review Film: Samsara (2024) – Magis dan Memukau dalam Gaya Bisu Garin Nugroho

Samsara menjadi karya terbaru dari Garin Nugroho, seorang sineas yang telah lama dinantikan karyanya setelah film “Kucumbu Tubuh Indahku” (2019). Garin berhasil menghadirkan sebuah film bisu yang memukau dengan pengalaman magis yang langka.

Saat film ini memenangkan empat Piala Citra di Festival Film Indonesia 2024, saya penasaran seberapa apik Samsara. Setelah menonton, kemenangan itu terasa layak. Film ini berlatar di Bali era 1930-an, mengisahkan seorang pria miskin yang membuat perjanjian dengan Raja Monyet agar bisa menikahi kekasihnya yang berbeda kasta.

Dengan imajinasi liar, Garin memadukan banyak elemen mistis. Format hitam putih film bisu menjadi fondasi utama. Meskipun bukan hal baru bagi Garin, yang sebelumnya menggarap “Setan Jawa” (2016) dengan konsep serupa, Samsara tetap menawarkan sesuatu yang segar.

Berbeda dari “Setan Jawa” yang berfokus pada mitologi Jawa, Samsara membawa penonton ke mitologi Bali. Di sini, Garin menggabungkan musik gamelan Bali dari Gamelan Yuganada dengan musik elektronik dari duo Gabber Modus Operandi (GMO). Metode “kegilaan terukur” Garin, yang menggabungkan imajinasi dengan kapasitas teknis yang cermat, menghasilkan sebuah karya brilian.

Pengalaman menonton Samsara sangat berbeda dibandingkan film-film modern lainnya. Format cine-concert, yang menggabungkan film dengan musik live, menghadirkan sensasi yang mendalam. Saya seakan dibawa masuk ke dunia Samsara, yang memadukan unsur klenik, mitologi, tarian, dan sifat naluriah manusia.

Garin yang juga menulis naskah, menceritakan kisah cinta Darta (Ario Bayu) dan Sinta (Juliet Widyasari Burnett). Cerita ini, meskipun tidak terlalu rumit, terasa kaya dengan pesan tentang cinta, obsesi, keserakahan, dan karma.

Mitologi Bali menjadi inspirasi utama dalam film ini, terutama dalam interaksi sekala dan niskala, kepercayaan tentang hal yang terlihat dan tidak terlihat. Darta melakukan ritual dan membuat perjanjian dengan Raja Monyet untuk mendapatkan cintanya, yang membawa berbagai peristiwa terkutuk.

Interaksi antarmanusia dalam film ini juga dieksekusi dengan cermat tanpa dialog. Bahasa tubuh para pemeran, tarian, dan musik membuat setiap karakter ‘berbicara’ dengan jelas. Meskipun ada bagian yang multitafsir, bagi saya, ini bukan masalah karena setiap penonton bebas menafsirkan apa yang mereka lihat.

Sinematografi dan scoring musik mempertegas dunia Samsara. Batara Goempar, sebagai sinematografer, menyajikan visual magis yang memanjakan mata. Kolaborasi I Wayan Sudirana dan GMO sukses mengatur intensitas cerita dengan musik yang syahdu, sakral, hingga mencekam.

Dengan pencapaian ini, tidak heran jika Samsara memenangkan Piala Citra untuk kategori Penata Musik Terbaik, Pengarah Sinematografi Terbaik, dan Penata Busana Terbaik. Piala Citra lain yang dianugerahkan kepada Garin juga layak, karena ia mampu menyajikan karya yang mencolok sepanjang tahun ini.

Tantangan berikutnya bagi Samsara adalah saat tayang reguler di bioskop, terutama terkait musik yang tidak lagi dimainkan langsung. Jika mampu menyajikan pengalaman yang sebanding dengan versi cine-concert, Samsara layak ditonton di layar lebar.

Investor Asing Jual Saham Rp 1,39 Triliun, IHSG Betah Memerah Hari Ini 13 Desember 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat, 13 Desember 2024, dengan seluruh sektor saham mengalami tekanan. IHSG turun sebesar 0,94% ke posisi 7.324,78, sementara Indeks LQ45 juga merosot 1,05% ke angka 865,71. Pada hari itu, IHSG tercatat berada pada level tertinggi di 7.399,89 dan level terendah di 7.324,78.

Sebanyak 397 saham terpantau melemah, menekan kinerja IHSG, sementara 189 saham menguat dan 206 saham lainnya tetap tidak bergerak. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 1,39 triliun menjelang akhir pekan, meskipun total pembelian saham asing sepanjang tahun ini mencapai Rp 19,92 triliun. Total frekuensi perdagangan mencapai 1.003.700 kali dengan volume perdagangan sebesar 18,3 miliar saham dan nilai transaksi harian mencapai Rp 12,1 triliun. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat berada di kisaran 15.990.

Sektor-Sektor Saham Mengalami Koreksi Signifikan

Seluruh sektor saham mengalami penurunan pada perdagangan tersebut. Sektor saham basic materials mengalami penurunan terbesar dengan koreksi mencapai 1,64%, diikuti oleh sektor energi yang turun 0,04%, sektor industri yang susut 0,44%, dan sektor konsumer nonsiklikal yang melemah 0,03%. Sektor lain yang juga tercatat mengalami pelemahan termasuk sektor kesehatan (-0,90%), sektor keuangan (-0,96%), sektor properti (-0,76%), sektor teknologi (-0,81%), sektor infrastruktur (-0,31%), dan sektor transportasi yang terpangkas 1,29%.

Pergerakan Saham Terkemuka

Di tengah pergerakan pasar yang menurun, ada beberapa saham yang menunjukkan kinerja positif. Saham BIRD, misalnya, mengalami penurunan 5,21% ke level Rp 1.730 per saham, setelah dibuka stagnan di posisi Rp 1.825 per saham. Total transaksi untuk saham BIRD tercatat sebanyak 2.843 kali dengan volume perdagangan mencapai 91.441 saham dan nilai transaksi Rp 16,1 miliar.

Sementara itu, saham TOWR tercatat naik 0,73% menjadi Rp 690 per saham, dengan frekuensi perdagangan mencapai 2.333 kali dan volume perdagangan 1.995.540 saham, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 138,7 miliar. Saham IPCC juga mencatatkan kenaikan 0,70% menjadi Rp 715 per saham, dengan volume perdagangan 15.596 saham dan transaksi senilai Rp 1,1 miliar.

Sentimen Global Mempengaruhi Pasar

Menurut kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, bursa saham Asia menunjukkan pergerakan yang variatif pada hari ini, dengan beberapa faktor eksternal mempengaruhi sentimen pasar. Salah satunya adalah keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Meskipun demikian, pasar lebih fokus pada pernyataan Presiden ECB, Christine Lagarde, yang menegaskan bahwa perang melawan inflasi belum selesai. Hal ini memberi indikasi bahwa ancaman inflasi masih menjadi tantangan bagi kebijakan moneter di Eropa.

Sementara itu, rilis data ekonomi dari Amerika Serikat menunjukkan peningkatan jumlah klaim pengangguran, yang menunjukkan adanya ketidakpastian dalam pasar tenaga kerja AS. Di sisi lain, Tiongkok berusaha mendorong konsumsi domestik dengan kebijakan yang lebih ekspansif, namun pasar merespons langkah tersebut dengan hati-hati mengingat belum adanya rincian lebih lanjut.

Bursa Saham China Mengalami Koreksi Terbesar

Bursa saham China menjadi yang paling tertekan di kawasan Asia pada hari Jumat, 13 Desember 2024. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,83%, sedangkan Indeks CSI 300 di Shanghai merosot 2,37%. Hal ini sejalan dengan kebijakan terbaru dari pemerintah Tiongkok yang berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi namun tidak memenuhi ekspektasi pasar.

Beberapa bursa saham Asia Pasifik lainnya juga mengalami koreksi, mengikuti tren yang sama dengan Wall Street. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,95%, sementara Indeks Topix tercatat merosot 0,95%. Di Korea Selatan, Indeks Kospi menguat 0,5%, sedangkan Indeks Kosdaq naik 1,52%. Sementara itu, pasar saham Australia juga menunjukkan penurunan 0,41%.

Dengan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian dan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi perdagangan global, pelaku pasar di Indonesia perlu berhati-hati dalam menghadapi volatilitas yang ada. Pasar saham Indonesia cenderung tertekan, namun saham-saham tertentu tetap menunjukkan kinerja positif, menunjukkan adanya peluang bagi investor untuk mencari peluang di tengah ketidakpastian ini.

Viral Penolakan Uang Logam di Bank, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

Jakarta — Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan seorang nasabah yang mengalami kesulitan saat hendak menukarkan uang logam dengan uang kertas di bank, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, petugas bank terlihat menolak transaksi penukaran uang logam dengan alasan tertentu. Kejadian ini kemudian memicu perdebatan luas mengenai kebijakan bank terkait penerimaan uang logam.

Dalam video tersebut, seorang warga membawa sejumlah uang logam ke bank dengan tujuan untuk menukarkannya. Namun, petugas bank menyatakan bahwa pihak bank tidak dapat menerima uang logam dalam jumlah yang terlalu banyak. Hal ini menimbulkan kebingungannya, karena uang logam sejatinya merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia. Proses penolakan ini pun memicu banyak protes di media sosial, dengan sejumlah netizen yang mempertanyakan kebijakan bank tersebut.

Menanggapi viralnya video tersebut, Bank Indonesia (BI) memberikan klarifikasi. BI menjelaskan bahwa uang logam memang sah digunakan sebagai alat pembayaran di seluruh Indonesia. Namun, BI juga menyebutkan bahwa terdapat aturan terkait jumlah dan kondisi uang logam yang dapat diterima oleh pihak bank. “Bank Indonesia mendorong bank-bank komersial untuk mempermudah transaksi dan penerimaan uang logam, tetapi mereka juga perlu mempertimbangkan aspek operasional dan kebijakan internal masing-masing,” ujar Juru Bicara BI dalam keterangan persnya.

Bank Indonesia menjelaskan bahwa setiap bank memiliki kebijakan untuk menetapkan batasan jumlah uang logam yang dapat diterima dalam satu transaksi. Selain itu, uang logam yang diterima harus berada dalam kondisi yang baik dan layak edar. Jika uang logam tersebut terlihat rusak, berkarat, atau terkontaminasi, pihak bank berhak untuk menolaknya. BI juga mengimbau agar masyarakat membawa uang logam dalam jumlah yang wajar agar tidak menghambat kelancaran transaksi.

Lebih lanjut, Bank Indonesia menyatakan bahwa mereka terus berupaya untuk menyederhanakan proses transaksi keuangan di Indonesia, termasuk dengan memfasilitasi penerimaan uang logam. BI juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan transaksi digital sebagai alternatif yang lebih efisien dan praktis. Pemerintah pun berencana untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar mereka lebih memahami ketentuan terkait penggunaan uang logam.

Meski uang logam tetap sah digunakan dalam transaksi di Indonesia, bank memiliki kebijakan tertentu yang diberlakukan untuk kelancaran operasional. Penolakan terhadap uang logam dalam jumlah besar atau yang rusak dibenarkan, namun masyarakat diharapkan dapat memahami ketentuan dan prosedur yang berlaku. Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas layanan demi mempermudah transaksi di Indonesia.

Viral Video Tukar Uang Logam Ditolak, Ini Penjelasan Dari Bank Indonesia

Jakarta — Baru-baru ini beredar sebuah video yang menunjukkan seorang nasabah yang kesulitan menukarkan uang logam di bank. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat petugas bank menolak untuk menerima uang logam tersebut dengan alasan tertentu. Video ini langsung mendapat perhatian publik, memicu perdebatan tentang kebijakan bank dalam menerima uang logam.

Dalam video tersebut, seorang warga terlihat membawa sejumlah uang logam untuk ditukarkan dengan uang kertas di sebuah bank. Namun, petugas bank menjelaskan bahwa uang logam tidak dapat diterima dalam jumlah banyak. Hal ini menyebabkan kebingungannya, mengingat uang logam adalah sah dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Kejadian ini memicu protes di media sosial, dengan banyak pengguna yang mempertanyakan kebijakan bank tersebut.

Menanggapi video viral tersebut, Bank Indonesia (BI) memberikan klarifikasi bahwa uang logam memang sah digunakan sebagai alat pembayaran di seluruh Indonesia. Namun, BI menjelaskan bahwa terdapat aturan terkait jumlah dan kondisi uang logam yang dapat diterima di bank. “Bank Indonesia mendorong bank-bank komersial untuk mempermudah transaksi dan penerimaan uang logam, tetapi mereka juga harus memperhatikan aspek operasional dan kebijakan internal,” ujar Juru Bicara BI dalam keterangannya.

Menurut Bank Indonesia, bank memiliki hak untuk menetapkan batasan jumlah uang logam yang dapat diterima dalam satu transaksi. Selain itu, uang logam yang diterima harus dalam kondisi yang baik dan layak edar. Jika uang logam dalam keadaan rusak, karatan, atau terkontaminasi, pihak bank berhak menolaknya. BI juga menyarankan agar masyarakat membawa uang logam dalam jumlah yang wajar agar tidak mengganggu proses transaksi.

Bank Indonesia menambahkan bahwa pihaknya terus bekerja untuk mempermudah transaksi keuangan di Indonesia, termasuk memfasilitasi penerimaan uang logam. BI mengimbau agar masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan elektronik atau digital dalam melakukan transaksi, untuk kenyamanan dan efisiensi yang lebih tinggi. Pemerintah berencana untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami prosedur yang berlaku terkait penggunaan uang logam.

Meskipun uang logam sah digunakan dalam transaksi di Indonesia, terdapat kebijakan tertentu yang diterapkan oleh bank untuk memastikan kelancaran operasional. Penolakan terhadap uang logam dalam jumlah besar atau yang rusak memang diperbolehkan, namun masyarakat diimbau untuk lebih memahami prosedur dan ketentuan yang berlaku. Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan layanan dan mempermudah transaksi di tanah air.

Menekraf Apresiasi Film Women From Rote Island yang Wakili Indonesia di Piala Oscar

JAKARTA – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kualitas cerita dan pesan moral yang disampaikan oleh film Women From Rote Island. Film garapan sutradara Jeremias Nyangoen ini berhasil menembus 85 besar nominasi awal untuk kategori Best International Feature Film pada ajang Piala Oscar 2025, sebuah prestasi yang mengharumkan nama perfilman Indonesia di kancah dunia.

Dalam acara Special Screening film ini di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Teuku Riefky menyatakan, “Film Women From Rote Island menunjukkan kualitas luar biasa, tidak hanya dalam penyampaian cerita, tetapi juga nilai-nilai moral yang diusung. Keunggulan perfilman Indonesia memang terletak pada penggabungan budaya, alam, serta potensi talenta-talenta muda dan sutradaranya yang berbakat.”

Film yang berlatar Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur ini menggambarkan kisah nyata mengenai ketangguhan perempuan-perempuan Rote dalam memperjuangkan hak-hak mereka dengan penuh keberanian dan tekad. Dengan latar belakang budaya dan alam Pulau Rote yang sangat khas, film ini mampu memadukan elemen-elemen lokal dengan narasi yang menginspirasi, memperlihatkan peran perempuan dalam menghadapi tantangan sosial dan budaya.

Sejak tayang perdana pada 22 Februari 2024, film ini telah meraih berbagai prestasi. Selain berhasil menyabet penghargaan sebagai juara umum dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2023, Women From Rote Island juga telah diputar di sejumlah festival film internasional, termasuk Busan International Film Festival 2023, yang semakin menambah reputasinya di mata dunia.

Pemerintah Indonesia melalui berbagai kementerian dan lembaga juga memberikan dukungan penuh terhadap perjalanan film ini menuju Oscar. Menekraf Riefky Harsya menambahkan, “Kami berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan film ini mendapat dukungan maksimal di kancah internasional.”

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, juga memberikan dukungan yang tak kalah kuat. Menurutnya, pemutaran Women From Rote Island kali ini merupakan bagian dari upaya kolektif dan komitmen pemerintah untuk mendukung perfilman Indonesia agar semakin dikenal di dunia internasional. “Melalui dukungan yang solid ini, kami berharap film ini bisa meraih nominasi dan bahkan memenangkan penghargaan di Oscar,” ungkap Fadli.

Di tengah kemajuan pesat perfilman tanah air, Indonesia mencatatkan angka yang luar biasa pada jumlah penonton film domestik. Hingga pekan pertama Desember 2024, lebih dari 75 juta penonton telah menyaksikan film-film lokal, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Hal ini menunjukkan bahwa industri perfilman Indonesia semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global.

Acara pre-screening yang dihadiri oleh sejumlah menteri, wakil menteri, anggota DPR, serta para tokoh perfilman, termasuk sutradara Jeremias Nyangoen dan para pemeran Women From Rote Island, menambah semangat bagi industri film nasional. Keterlibatan para pihak ini menegaskan komitmen untuk membawa film Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di panggung dunia.

Rafi Wiratama Trending Saat Audisi Indonesian Idol 2024

Jakarta – Nama Rafi Wiratama mendadak menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah audisinya di Indonesian Idol 2024 viral. Dengan penampilan yang memukau juri dan audiens, Rafi berhasil menarik perhatian banyak orang, bahkan menjadi trending di berbagai platform media sosial. Tetapi siapa sebenarnya Rafi Wiratama?

Rafi Wiratama pertama kali mencuri perhatian saat mengikuti audisi Indonesian Idol 2024 yang disiarkan pada minggu lalu. Saat tampil, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam bernyanyi dengan membawakan lagu yang penuh emosi dan teknik vokal yang matang. Juri yang terdiri dari para musisi ternama seperti Judika, Maia Estianty, dan Anang Hermansyah pun langsung terkesima dengan kemampuan Rafi yang dinilai sangat spesial. Tidak heran jika penampilannya langsung viral di media sosial, membuat banyak orang penasaran akan sosoknya.

Rafi Wiratama, meskipun baru kali pertama tampil di ajang Indonesian Idol, ternyata sudah lama bergelut dengan dunia musik. Pemuda asal Bandung ini telah menekuni musik sejak kecil, mengikuti berbagai lomba vokal dan tampil di panggung lokal. Sebelum mengikuti audisi Indonesian Idol, Rafi sempat berkarier sebagai penyanyi jalanan, menyanyikan lagu-lagu populer di berbagai tempat umum untuk mencari nafkah. Dengan pengalaman tersebut, Rafi mampu mengasah kemampuan vokalnya, sehingga penampilannya di audisi Indonesian Idol sangat mengesankan.

Meskipun masih muda, Rafi Wiratama menunjukkan bakat yang sangat menjanjikan dalam dunia tarik suara. Ia memiliki kemampuan vokal yang kuat dan teknik bernyanyi yang bisa bersaing di level nasional. Menurut para juri, Rafi memiliki potensi besar untuk bersinar dalam kompetisi ini, dan banyak yang yakin ia akan melaju jauh di Indonesian Idol 2024. Dukungan dari penggemar dan netizen pun semakin besar, dengan banyak yang menantikan apakah Rafi bisa lolos ke babak selanjutnya dan mungkin menjadi salah satu pemenang Indonesian Idol 2024.

Penampilan Rafi yang viral tidak hanya membuatnya jadi bahan pembicaraan di media sosial, tetapi juga membuktikan betapa besar dampak positif yang bisa didapat dari ajang kompetisi seperti Indonesian Idol. Banyak pengguna media sosial yang mengungkapkan kekagumannya terhadap Rafi, bahkan beberapa penggemar mulai mengikuti akun media sosial pribadinya, memberikan dukungan moral dan berharap ia dapat mengukir prestasi besar. Dengan popularitas yang terus meningkat, Rafi Wiratama kini menjadi salah satu kontestan yang paling dinantikan di Indonesian Idol 2024.

Keira Knightley Tampil Memukau sebagai Agen Rahasia dalam Serial Black Doves

Black Doves adalah sebuah serial televisi terbaru yang diciptakan oleh Joe Barton, seorang penulis dan produser yang sebelumnya dikenal lewat karyanya dalam The Lazarus Project (2022) dan Encounter (2021). Dalam serial ini, Barton mengeksplorasi dunia spionase yang penuh dengan intrik, konspirasi, dan ketegangan, menawarkan pengalaman menonton yang mendalam dengan alur cerita yang penuh ketegangan.

Keira Knightley Memerankan Agen Rahasia yang Berani

Aktris ternama asal Inggris, Keira Knightley, mengambil peran utama dalam serial ini. Knightley, yang telah memperoleh pengakuan internasional lewat film-film seperti Love Actually (2003), Pride & Prejudice (2005), Atonement (2007), dan The Imitation Game (2014), kini tampil berbeda dalam peran agen rahasia. Dalam Black Doves, ia memainkan karakter seorang agen yang terlibat dalam misi berbahaya yang penuh tantangan, membawa kedalaman pada setiap adegan dan menambah daya tarik dari serial ini.

Bintang-bintang Lain yang Membintangi Black Doves

Selain Keira Knightley, serial ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor berbakat yang menambah kualitas cerita. Ben Whishaw, yang terkenal lewat perannya sebagai Q dalam franchise James Bond, hadir dengan peran yang penuh misteri dan kompleksitas. Beberapa aktor terkenal lainnya yang turut serta dalam serial ini antara lain Sarah Lancashire, Andrew Buchan, Andrew Koji, Isabella Wei, dan Paapa Essiedu. Kehadiran para aktor handal ini menambah kekuatan akting dalam Black Doves.

Cerita yang Penuh Ketegangan dan Intrik

Black Doves terdiri dari enam episode yang semuanya tersedia sekaligus pada saat perilisan. Serial ini mengikuti kisah seorang agen rahasia yang terlibat dalam serangkaian misi yang tidak hanya membahayakan nyawanya tetapi juga dapat mengguncang keseimbangan dunia internasional. Fokus cerita berpusat pada ketegangan antara negara-negara dan organisasi-organisasi tersembunyi, dengan memadukan genre thriller, aksi, dan drama psikologis.

Penonton akan dibawa dalam perjalanan yang penuh kejutan dan perubahan tak terduga yang akan menjaga mereka tetap terpaku hingga episode terakhir. Setiap karakter menyimpan cerita dan motivasi masing-masing, menciptakan dinamika yang menarik dan penuh ketegangan.

Tersedia di Netflix

Black Doves kini bisa disaksikan secara eksklusif di Netflix. Dengan visual yang memukau dan cerita yang kaya, serial ini sangat cocok bagi mereka yang mencari tontonan penuh aksi, misteri, dan drama psikologis.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan perjalanan para karakter dalam dunia yang dipenuhi rahasia dan konspirasi, serta ketegangan internasional yang tak terhindarkan dalam Black Doves. Serial ini akan memberikan pengalaman menonton yang penuh tantangan bagi para pemirsa yang suka cerita yang memicu pemikiran dan penuh drama.