Investor Asing Jual Saham Rp 1,39 Triliun, IHSG Betah Memerah Hari Ini 13 Desember 2024

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan Jumat, 13 Desember 2024, dengan seluruh sektor saham mengalami tekanan. IHSG turun sebesar 0,94% ke posisi 7.324,78, sementara Indeks LQ45 juga merosot 1,05% ke angka 865,71. Pada hari itu, IHSG tercatat berada pada level tertinggi di 7.399,89 dan level terendah di 7.324,78.

Sebanyak 397 saham terpantau melemah, menekan kinerja IHSG, sementara 189 saham menguat dan 206 saham lainnya tetap tidak bergerak. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih senilai Rp 1,39 triliun menjelang akhir pekan, meskipun total pembelian saham asing sepanjang tahun ini mencapai Rp 19,92 triliun. Total frekuensi perdagangan mencapai 1.003.700 kali dengan volume perdagangan sebesar 18,3 miliar saham dan nilai transaksi harian mencapai Rp 12,1 triliun. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tercatat berada di kisaran 15.990.

Sektor-Sektor Saham Mengalami Koreksi Signifikan

Seluruh sektor saham mengalami penurunan pada perdagangan tersebut. Sektor saham basic materials mengalami penurunan terbesar dengan koreksi mencapai 1,64%, diikuti oleh sektor energi yang turun 0,04%, sektor industri yang susut 0,44%, dan sektor konsumer nonsiklikal yang melemah 0,03%. Sektor lain yang juga tercatat mengalami pelemahan termasuk sektor kesehatan (-0,90%), sektor keuangan (-0,96%), sektor properti (-0,76%), sektor teknologi (-0,81%), sektor infrastruktur (-0,31%), dan sektor transportasi yang terpangkas 1,29%.

Pergerakan Saham Terkemuka

Di tengah pergerakan pasar yang menurun, ada beberapa saham yang menunjukkan kinerja positif. Saham BIRD, misalnya, mengalami penurunan 5,21% ke level Rp 1.730 per saham, setelah dibuka stagnan di posisi Rp 1.825 per saham. Total transaksi untuk saham BIRD tercatat sebanyak 2.843 kali dengan volume perdagangan mencapai 91.441 saham dan nilai transaksi Rp 16,1 miliar.

Sementara itu, saham TOWR tercatat naik 0,73% menjadi Rp 690 per saham, dengan frekuensi perdagangan mencapai 2.333 kali dan volume perdagangan 1.995.540 saham, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp 138,7 miliar. Saham IPCC juga mencatatkan kenaikan 0,70% menjadi Rp 715 per saham, dengan volume perdagangan 15.596 saham dan transaksi senilai Rp 1,1 miliar.

Sentimen Global Mempengaruhi Pasar

Menurut kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, bursa saham Asia menunjukkan pergerakan yang variatif pada hari ini, dengan beberapa faktor eksternal mempengaruhi sentimen pasar. Salah satunya adalah keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Meskipun demikian, pasar lebih fokus pada pernyataan Presiden ECB, Christine Lagarde, yang menegaskan bahwa perang melawan inflasi belum selesai. Hal ini memberi indikasi bahwa ancaman inflasi masih menjadi tantangan bagi kebijakan moneter di Eropa.

Sementara itu, rilis data ekonomi dari Amerika Serikat menunjukkan peningkatan jumlah klaim pengangguran, yang menunjukkan adanya ketidakpastian dalam pasar tenaga kerja AS. Di sisi lain, Tiongkok berusaha mendorong konsumsi domestik dengan kebijakan yang lebih ekspansif, namun pasar merespons langkah tersebut dengan hati-hati mengingat belum adanya rincian lebih lanjut.

Bursa Saham China Mengalami Koreksi Terbesar

Bursa saham China menjadi yang paling tertekan di kawasan Asia pada hari Jumat, 13 Desember 2024. Indeks Hang Seng di Hong Kong turun 1,83%, sedangkan Indeks CSI 300 di Shanghai merosot 2,37%. Hal ini sejalan dengan kebijakan terbaru dari pemerintah Tiongkok yang berusaha meningkatkan pertumbuhan ekonomi namun tidak memenuhi ekspektasi pasar.

Beberapa bursa saham Asia Pasifik lainnya juga mengalami koreksi, mengikuti tren yang sama dengan Wall Street. Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,95%, sementara Indeks Topix tercatat merosot 0,95%. Di Korea Selatan, Indeks Kospi menguat 0,5%, sedangkan Indeks Kosdaq naik 1,52%. Sementara itu, pasar saham Australia juga menunjukkan penurunan 0,41%.

Dengan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian dan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi perdagangan global, pelaku pasar di Indonesia perlu berhati-hati dalam menghadapi volatilitas yang ada. Pasar saham Indonesia cenderung tertekan, namun saham-saham tertentu tetap menunjukkan kinerja positif, menunjukkan adanya peluang bagi investor untuk mencari peluang di tengah ketidakpastian ini.

Percobaan Pembunuhan Terhadap Donald Trump

Percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump, mantan Presiden Amerika Serikat, merupakan salah satu topik yang menarik perhatian publik. Sejak menjabat sebagai presiden, Trump telah menjadi sosok yang kontroversial, dengan kebijakan-kebijakannya yang sering memicu ketidakpuasan, bahkan reaksi ekstrem.

Beberapa insiden yang melibatkan ancaman terhadap keselamatannya menunjukkan betapa kompleksnya situasi politik di Amerika Serikat. Ancaman ini tidak hanya berasal dari individu, tetapi juga dari kelompok-kelompok yang memiliki agenda tertentu.

Fenomena percobaan pembunuhan ini bahkan menarik perhatian industri hiburan, khususnya televisi. Beberapa acara TV mengangkat tema ini, menggambarkan bagaimana ketegangan politik dapat berujung pada tindakan kekerasan.

Meskipun sering kali terdapat dramatisasi, acara-acara tersebut mencerminkan realitas yang ada, memperlihatkan dampak dari polarisasi politik dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi individu hingga ke titik ekstrem.

Selama masa jabatannya, beberapa percobaan pembunuhan terhadap Donald Trump telah terjadi. Salah satu yang paling terkenal adalah ketika seorang pria bersenjata mencoba masuk ke properti Mar-a-Lago di Florida.

Meskipun sebagian besar ancaman tidak terwujud, setiap upaya menunjukkan betapa rentannya seorang pemimpin terhadap tindakan kekerasan.

Pelaku percobaan pembunuhan ini beragam, mulai dari individu dengan latar belakang psikologis yang tidak stabil hingga kelompok ekstremis. Dalam beberapa kasus, motivasi pelaku bersifat politis, sementara di kasus lainnya, tindakan tersebut dipicu oleh masalah pribadi.

Penegakan hukum terus berupaya untuk mengidentifikasi dan mencegah ancaman semacam ini, tetapi tantangan yang dihadapi sangat besar.

Percobaan pembunuhan biasanya melibatkan perencanaan yang matang. Pelaku sering kali melakukan survei terhadap lokasi dan keamanan sebelum melancarkan aksinya.

Namun, dengan pengamanan yang ketat dan sistem intelijen yang aktif, banyak dari rencana ini berhasil digagalkan.

Kolaborasi antara berbagai lembaga penegak hukum sangat penting dalam menjaga keamanan publik dan melindungi individu yang berisiko tinggi.