Viral Penolakan Uang Logam di Bank, Bank Indonesia Berikan Klarifikasi

Jakarta — Baru-baru ini, sebuah video yang menunjukkan seorang nasabah yang mengalami kesulitan saat hendak menukarkan uang logam dengan uang kertas di bank, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, petugas bank terlihat menolak transaksi penukaran uang logam dengan alasan tertentu. Kejadian ini kemudian memicu perdebatan luas mengenai kebijakan bank terkait penerimaan uang logam.

Dalam video tersebut, seorang warga membawa sejumlah uang logam ke bank dengan tujuan untuk menukarkannya. Namun, petugas bank menyatakan bahwa pihak bank tidak dapat menerima uang logam dalam jumlah yang terlalu banyak. Hal ini menimbulkan kebingungannya, karena uang logam sejatinya merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia. Proses penolakan ini pun memicu banyak protes di media sosial, dengan sejumlah netizen yang mempertanyakan kebijakan bank tersebut.

Menanggapi viralnya video tersebut, Bank Indonesia (BI) memberikan klarifikasi. BI menjelaskan bahwa uang logam memang sah digunakan sebagai alat pembayaran di seluruh Indonesia. Namun, BI juga menyebutkan bahwa terdapat aturan terkait jumlah dan kondisi uang logam yang dapat diterima oleh pihak bank. “Bank Indonesia mendorong bank-bank komersial untuk mempermudah transaksi dan penerimaan uang logam, tetapi mereka juga perlu mempertimbangkan aspek operasional dan kebijakan internal masing-masing,” ujar Juru Bicara BI dalam keterangan persnya.

Bank Indonesia menjelaskan bahwa setiap bank memiliki kebijakan untuk menetapkan batasan jumlah uang logam yang dapat diterima dalam satu transaksi. Selain itu, uang logam yang diterima harus berada dalam kondisi yang baik dan layak edar. Jika uang logam tersebut terlihat rusak, berkarat, atau terkontaminasi, pihak bank berhak untuk menolaknya. BI juga mengimbau agar masyarakat membawa uang logam dalam jumlah yang wajar agar tidak menghambat kelancaran transaksi.

Lebih lanjut, Bank Indonesia menyatakan bahwa mereka terus berupaya untuk menyederhanakan proses transaksi keuangan di Indonesia, termasuk dengan memfasilitasi penerimaan uang logam. BI juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan transaksi digital sebagai alternatif yang lebih efisien dan praktis. Pemerintah pun berencana untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar mereka lebih memahami ketentuan terkait penggunaan uang logam.

Meski uang logam tetap sah digunakan dalam transaksi di Indonesia, bank memiliki kebijakan tertentu yang diberlakukan untuk kelancaran operasional. Penolakan terhadap uang logam dalam jumlah besar atau yang rusak dibenarkan, namun masyarakat diharapkan dapat memahami ketentuan dan prosedur yang berlaku. Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas layanan demi mempermudah transaksi di Indonesia.

Viral Video Tukar Uang Logam Ditolak, Ini Penjelasan Dari Bank Indonesia

Jakarta — Baru-baru ini beredar sebuah video yang menunjukkan seorang nasabah yang kesulitan menukarkan uang logam di bank. Dalam video yang viral di media sosial, terlihat petugas bank menolak untuk menerima uang logam tersebut dengan alasan tertentu. Video ini langsung mendapat perhatian publik, memicu perdebatan tentang kebijakan bank dalam menerima uang logam.

Dalam video tersebut, seorang warga terlihat membawa sejumlah uang logam untuk ditukarkan dengan uang kertas di sebuah bank. Namun, petugas bank menjelaskan bahwa uang logam tidak dapat diterima dalam jumlah banyak. Hal ini menyebabkan kebingungannya, mengingat uang logam adalah sah dan berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Kejadian ini memicu protes di media sosial, dengan banyak pengguna yang mempertanyakan kebijakan bank tersebut.

Menanggapi video viral tersebut, Bank Indonesia (BI) memberikan klarifikasi bahwa uang logam memang sah digunakan sebagai alat pembayaran di seluruh Indonesia. Namun, BI menjelaskan bahwa terdapat aturan terkait jumlah dan kondisi uang logam yang dapat diterima di bank. “Bank Indonesia mendorong bank-bank komersial untuk mempermudah transaksi dan penerimaan uang logam, tetapi mereka juga harus memperhatikan aspek operasional dan kebijakan internal,” ujar Juru Bicara BI dalam keterangannya.

Menurut Bank Indonesia, bank memiliki hak untuk menetapkan batasan jumlah uang logam yang dapat diterima dalam satu transaksi. Selain itu, uang logam yang diterima harus dalam kondisi yang baik dan layak edar. Jika uang logam dalam keadaan rusak, karatan, atau terkontaminasi, pihak bank berhak menolaknya. BI juga menyarankan agar masyarakat membawa uang logam dalam jumlah yang wajar agar tidak mengganggu proses transaksi.

Bank Indonesia menambahkan bahwa pihaknya terus bekerja untuk mempermudah transaksi keuangan di Indonesia, termasuk memfasilitasi penerimaan uang logam. BI mengimbau agar masyarakat juga bisa memanfaatkan layanan elektronik atau digital dalam melakukan transaksi, untuk kenyamanan dan efisiensi yang lebih tinggi. Pemerintah berencana untuk mengedukasi masyarakat agar lebih memahami prosedur yang berlaku terkait penggunaan uang logam.

Meskipun uang logam sah digunakan dalam transaksi di Indonesia, terdapat kebijakan tertentu yang diterapkan oleh bank untuk memastikan kelancaran operasional. Penolakan terhadap uang logam dalam jumlah besar atau yang rusak memang diperbolehkan, namun masyarakat diimbau untuk lebih memahami prosedur dan ketentuan yang berlaku. Bank Indonesia terus berupaya meningkatkan layanan dan mempermudah transaksi di tanah air.

Menekraf Apresiasi Film Women From Rote Island yang Wakili Indonesia di Piala Oscar

JAKARTA – Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kualitas cerita dan pesan moral yang disampaikan oleh film Women From Rote Island. Film garapan sutradara Jeremias Nyangoen ini berhasil menembus 85 besar nominasi awal untuk kategori Best International Feature Film pada ajang Piala Oscar 2025, sebuah prestasi yang mengharumkan nama perfilman Indonesia di kancah dunia.

Dalam acara Special Screening film ini di XXI Plaza Senayan, Jakarta, Teuku Riefky menyatakan, “Film Women From Rote Island menunjukkan kualitas luar biasa, tidak hanya dalam penyampaian cerita, tetapi juga nilai-nilai moral yang diusung. Keunggulan perfilman Indonesia memang terletak pada penggabungan budaya, alam, serta potensi talenta-talenta muda dan sutradaranya yang berbakat.”

Film yang berlatar Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur ini menggambarkan kisah nyata mengenai ketangguhan perempuan-perempuan Rote dalam memperjuangkan hak-hak mereka dengan penuh keberanian dan tekad. Dengan latar belakang budaya dan alam Pulau Rote yang sangat khas, film ini mampu memadukan elemen-elemen lokal dengan narasi yang menginspirasi, memperlihatkan peran perempuan dalam menghadapi tantangan sosial dan budaya.

Sejak tayang perdana pada 22 Februari 2024, film ini telah meraih berbagai prestasi. Selain berhasil menyabet penghargaan sebagai juara umum dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2023, Women From Rote Island juga telah diputar di sejumlah festival film internasional, termasuk Busan International Film Festival 2023, yang semakin menambah reputasinya di mata dunia.

Pemerintah Indonesia melalui berbagai kementerian dan lembaga juga memberikan dukungan penuh terhadap perjalanan film ini menuju Oscar. Menekraf Riefky Harsya menambahkan, “Kami berkolaborasi dengan Kementerian Kebudayaan, Kementerian Pariwisata, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan film ini mendapat dukungan maksimal di kancah internasional.”

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, juga memberikan dukungan yang tak kalah kuat. Menurutnya, pemutaran Women From Rote Island kali ini merupakan bagian dari upaya kolektif dan komitmen pemerintah untuk mendukung perfilman Indonesia agar semakin dikenal di dunia internasional. “Melalui dukungan yang solid ini, kami berharap film ini bisa meraih nominasi dan bahkan memenangkan penghargaan di Oscar,” ungkap Fadli.

Di tengah kemajuan pesat perfilman tanah air, Indonesia mencatatkan angka yang luar biasa pada jumlah penonton film domestik. Hingga pekan pertama Desember 2024, lebih dari 75 juta penonton telah menyaksikan film-film lokal, dan angka ini diprediksi akan terus meningkat menjelang liburan Natal dan Tahun Baru. Hal ini menunjukkan bahwa industri perfilman Indonesia semakin berkembang dan mampu bersaing di pasar global.

Acara pre-screening yang dihadiri oleh sejumlah menteri, wakil menteri, anggota DPR, serta para tokoh perfilman, termasuk sutradara Jeremias Nyangoen dan para pemeran Women From Rote Island, menambah semangat bagi industri film nasional. Keterlibatan para pihak ini menegaskan komitmen untuk membawa film Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi di panggung dunia.

Jonatan Christie Tumbang di BWF World Tour Finals 2024: Shi Yu Qi Unggul

Jakarta – Jonatan Christie harus menerima kekalahan dari pemain andalan tuan rumah, Shi Yu Qi, pada pertandingan pertama Grup B BWF World Tour Finals 2024. Tunggal putra Indonesia ini kalah dalam pertandingan ketat dengan skor rubber game 16-21, 21-17, dan 8-21 dalam waktu 1 jam empat menit.

Pertandingan yang berlangsung di Hangzhou Olympic Sports Centre Gymnasium, China, pada Rabu (11/12) siang, memperlihatkan Jonatan Christie memberikan perlawanan sengit di awal game pertama. Namun, ia kemudian tertinggal 6-11 dari Shi Yu Qi pada interval. Meskipun sempat memperkecil selisih skor menjadi 15-16, empat poin beruntun dari Shi Yu Qi membuat Jonatan harus menyerah di game pertama.

Di game kedua, Jonatan yang sempat tertinggal 0-2 mampu bangkit dan berbalik unggul 11-10 saat interval. Setelah interval, Juara All England ini langsung tancap gas dengan meraih delapan poin berturut-turut, menjadikan skor 19-12. Meskipun Shi Yu Qi berusaha mengejar, Jonatan berhasil menutup game kedua dengan kemenangan 21-17.

Pada game ketiga yang menjadi penentuan, performa Jonatan menurun dan langsung tertinggal 0-5. Meskipun berusaha bangkit, Shi Yu Qi yang didukung mayoritas penonton dengan mudah meraih poin demi poin, sehingga menyudahi perlawanan Jonatan dengan skor 21-8.

Komentar Jonatan Christie

Usai pertandingan, Jonatan Christie mengakui bahwa performanya kurang maksimal. “Saya merasa hari ini sedikit kurang maksimal. Bukan hanya dari hasil, tapi juga dari strategi permainan. Saya ada sedikit ragu-ragu dalam menerapkannya,” ujarnya. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Jonatan untuk dua pertandingan berikutnya. “Ini menjadi pelajaran, sedikit banyak sudah tahu kondisi di lapangan seperti apa,” tambahnya. “Tadi masih meraba-raba juga. Sempat kaget dengan perubahan-perubahan cepat di lapangan, kadang shuttlecock bisa kencang tapi bisa tiba-tiba melambat.”

Jonatan Christie masih memiliki dua pertandingan di Grup B, yaitu melawan Kodai Naraoka dari Jepang dan tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn. Menurutnya, kedua laga tersebut tidak akan mudah. “Masih ada dua pertandingan ke depan, melawan Kodai dan Kunlavut yang ulet dan tidak mudah dimatikan. Pasti perlu usaha yang terbaik,” pungkasnya.

Dua Laga Berikutnya

Jonatan juga menambahkan bahwa ia banyak melakukan kesalahan sendiri, sementara Shi Yu Qi bermain sangat baik. “Harus diakui, saya banyak melakukan kesalahan sendiri, dan di sisi lain Shi Yu Qi bermain sangat baik,” katanya.

Dengan belajar dari kekalahan ini dan memperbaiki strateginya, Jonatan berharap dapat tampil lebih baik dan meraih kemenangan dalam dua laga berikutnya di BWF World Tour Finals 2024. Dukungan dari para penggemar dan persiapan yang matang akan menjadi kunci kesuksesan bagi Jonatan dalam menghadapi tantangan berat di turnamen ini.

Film Indonesia yang Wajib Ditonton di 2025: Daftar Penuh Kejutan!

Joko Anwar dan Tia Hasibuan, pendiri rumah produksi Come and See Pictures, baru saja mengungkapkan kabar menggembirakan untuk para pecinta film Indonesia. Studio mereka akan meluncurkan empat proyek film terbaru dengan genre yang sangat beragam, yang siap menghiasi layar lebar mulai tahun 2025 hingga 2026. Pengumuman ini dilakukan melalui media sosial resmi mereka pada 25 November 2024.

Salah satu film yang paling dinantikan adalah Pengepungan di Bukit Duri, sebuah karya dari Joko Anwar yang mengusung genre laga-thriller. Film ini mengangkat cerita tentang kehidupan siswa-siswa bermasalah di sebuah sekolah ‘buangan’ pada masa pergolakan Indonesia, yang sarat dengan ketegangan dan konflik. Pengepungan di Bukit Duri dijadwalkan tayang pada tahun 2025 dan akan dibintangi oleh sejumlah aktor berbakat seperti Morgan Oey, Omara Esteghlal, dan Hana Pitrashata Malasan.

Selain itu, ada Legenda Kelam Malin Kundang, sebuah film yang mengadaptasi legenda terkenal Indonesia ke dalam latar modern. Proyek ini akan digarap oleh duo sutradara Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo, dengan Joko Anwar yang kembali menulis naskahnya bersama Aline Djayasukmana. Meskipun belum ada detail lebih lanjut mengenai plot dan pemeran, film ini juga dijadwalkan tayang pada 2025.

Untuk penonton muda dan keluarga, Perkasa Seperti Air menjadi proyek istimewa dari Come and See Pictures. Film ini menandai gebrakan Joko Anwar dalam genre fantasi anak/keluarga. Dalam film ini, Joko Anwar juga bertindak sebagai penulis dan sutradara, membawa cerita yang bertema coming of age. Perkasa Seperti Air diperkirakan akan tayang pada 2026.

Terakhir, Joko Anwar kembali menyuguhkan film horor yang mengandung unsur komedi dengan judul Ghost in the Cell. Film ini bercerita tentang sekumpulan narapidana yang terjebak dalam ketakutan, dengan sentuhan humor yang membuatnya berbeda dari film horor lainnya. Meskipun jadwal rilisnya belum diumumkan, Ghost in the Cell diharapkan dapat menarik perhatian penggemar film horor yang mencari sesuatu yang baru.

Dengan berbagai genre dan tema menarik, Come and See Pictures siap menyuguhkan pengalaman menonton yang tak terlupakan dalam dua tahun ke depan. Para penonton di Indonesia dan dunia tentu sudah tidak sabar menantikan empat proyek besar ini.

Teaser Film ‘Perayaan Mati Rasa’ Resmi Dirilis, Siap Tayang 30 Januari 2025

Yogyakarta – Dunia perfilman Indonesia kembali diwarnai dengan karya terbaru garapan Umay Shahab, berjudul “Perayaan Mati Rasa”. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 30 Januari 2025 dan telah merilis teaser yang memberikan gambaran menarik tentang jalan ceritanya.

Diproduksi oleh Sinemaku Pictures, film ini menghadirkan isu kehidupan dan dinamika keluarga yang sangat relevan dengan realitas anak muda saat ini. “Perayaan Mati Rasa” adalah tontonan yang sangat cocok bagi mereka yang merasa kehilangan arah dan berjuang untuk memenuhi ekspektasi keluarga, terutama anak pertama yang tidak pernah merasakan kehadiran sang ayah.

“Buat kamu yang merasa hilang arah, berkali-kali gagal mengejar mimpi dan memenuhi ekspektasi keluarga, film Perayaan Mati Rasa untuk kamu. Kita rayakan mati rasa ini bersama-sama di bioskop mulai 30 Januari 2025,” tulis Umay melalui akun X @umayshhhhb.

Kisah Ian dan Uta: Menghadapi Masalah Kehidupan

Film “Perayaan Mati Rasa” berfokus pada kehidupan dua kakak-beradik, Ian dan Uta, yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan dan Umay Shahab. Mereka menghadapi berbagai masalah dan kekonyolan dalam kehidupan sehari-hari, sambil berusaha mencari solusi atas tantangan yang mereka hadapi.

Dalam teaser yang dirilis, terlihat bagaimana Ian, sebagai anak pertama, sering merasa terombang-ambing oleh ekspektasi keluarga dan dirinya sendiri. “Sebagai anak pertama, terlalu banyak ekspektasi dari keluarga dan kepala sendiri yang harus dipenuhi. Harus jadi harapan orang tua, harus jadi panutan untuk adik,” ucap Ian dalam salah satu adegan.

Film ini juga menyiratkan bahwa seharusnya ada sosok ayah yang bisa menjadi penuntun bagi anak pertama yang merasa kehilangan arah. “Perayaan Mati Rasa” menggambarkan perjuangan dan pertanyaan yang ada di benak setiap anak pertama yang harus menjalani kehidupan tanpa kehadiran sang ayah.

Diangkat dari Lagu dengan Judul yang Sama

Cerita film ini diangkat dari lagu berjudul “Perayaan Mati Rasa” yang merupakan kolaborasi antara Umay Shahab dan Natania Karin. Single tersebut dirilis pada paruh akhir 2023 dan kini diadaptasi menjadi sebuah film yang menyentuh hati.

Ini adalah film ketiga yang digarap oleh Umay Shahab, di mana ia tidak hanya berperan sebagai sutradara tetapi juga berakting sebagai Uta. Iqbaal Ramadhan, selain memerankan tokoh Ian, juga bertanggung jawab sebagai produser eksekutif.

Deretan Pemain Berbakat

Film “Perayaan Mati Rasa” dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama Indonesia, termasuk Iqbaal Ramadhan, Umay Shahab, Devano Danendra, Dul Jaelani, Priscilla Jamail, Unique Priscilla, Dwi Sasono, Randy Danistha, dan Lukman Sardi. Dengan jajaran pemain yang kuat dan cerita yang mendalam, film ini diharapkan dapat memberikan pengalaman emosional yang mendalam bagi para penonton.

Jangan lewatkan “Perayaan Mati Rasa” yang akan tayang mulai 30 Januari 2025 di bioskop kesayangan Anda

Viral Penjual Pentolan Di Ambon Jalan Sempoyongan Usai Dicekoki Sebuah Miras

Seorang penjual pentolan di Ambon menjadi viral setelah terekam kamera sedang berjalan sempoyongan di jalanan, diduga akibat efek dari mengonsumsi minuman keras (miras). Video yang memperlihatkan penjual tersebut beredar luas di media sosial pada Minggu (08/12), dan langsung menuai perhatian publik.

Dalam video yang berdurasi sekitar satu menit itu, tampak seorang pria yang mengenakan pakaian pedagang sedang berjalan dengan langkah terhuyung-huyung di trotoar. Ia terlihat kesulitan menjaga keseimbangan dan terjatuh beberapa kali, sementara beberapa warga yang melintas tampak memperhatikan kejadian tersebut.

Menurut saksi mata yang ada di lokasi, pria tersebut diduga telah mengonsumsi sedikitnya empat gelas miras sebelum kejadian tersebut. “Dia terlihat minum dengan beberapa temannya di sekitar warung. Setelah itu, tiba-tiba dia mulai berjalan sempoyongan dan jatuh beberapa kali,” ujar salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.

Kejadian ini memicu berbagai reaksi dari netizen, banyak di antaranya yang menyoroti dampak negatif dari konsumsi miras berlebihan, terutama di kalangan masyarakat yang rentan terpengaruh. Sementara itu, beberapa netizen juga memberi dukungan kepada pria tersebut, berharap agar dia segera mendapatkan bantuan dan tidak terus terjebak dalam kebiasaan buruk tersebut.

Pihak kepolisian setempat mengatakan bahwa mereka masih melakukan penyelidikan terkait kejadian ini, termasuk apakah ada indikasi pelanggaran hukum terkait penjualan miras ilegal. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi alkohol dan selalu menjaga keselamatan diri di jalan.

Kisah Heroik Letda Boflen Sirait: Temukan Black Box AirAsia QZ8501 di Tengah Badai Laut Selat Karimata

Jakarta, VIVA – Letnan Dua (Letda) Marinir Boflen Sirait membagikan kisahnya saat menemukan black box pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah pada 28 Desember 2014.

Pesawat QZ8501 mulanya terbang dari Bandara Internasional Juanda, Surabaya pada Minggu 28 Desember 2014 pukul 05.35 WIB. Namun pesawat tujuan Bandara Internasional Changi, Singapura itu jatuh usai mengalami gangguan di bagian ekor pesawat. Akibat kecelakaan itu, dua pilot, empat awak kabin, serta 156 penumpang dinyatakan tewas.

Letda Boflen mengatakan, usai pesawat QZ8501 dinyatakan hilang kontak, dan diduga jatuh di perairan. Penyelam senior dari pasukan khusus Korps Marinir, Batalyon Intai Amfibi (Taifib) itu diperintahkan mencari lokasi jatuhnya pesawat.

Singkatnya ia dan tim diberangkatkan dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur menuju Pangkalan Bun. Setibanya di lokasi tujuan, Boflen langsung dikirim ke tengah lautan yang dicurigai sebagai lokasi jatuhnya pesawat.

“Waktu itu KRI Banda Aceh sudah ada di lokasi itu. Jarak (dari Pangkalan Bun) menuju (KRI Banda Aceh) yang sudah berada di tengah laut sekitar delapan jam perjalanan,” ucap Letda Boflen dilihat melalui YouTube TNI Angkatan Laut Dispenal Sabtu, 7 Desember 2024.

Boflen mengungkap, setibanya di KRI Banda Aceh, ia bertemu dengan sejumlah tim penyelam gabungan, mulai dari Basarnas, Denjaka dan Kopaska dengan total keseluruhan 47 personel. Sebagai permulaan, pencarian bangkai pesawat  QZ8501 dilakukan menggunakan sensor pendeteksi logam.

Setibanya di tempat yang dicurigai sebagai lokasi jatuhnya pesawat QZ8501, mereka menurunkan robot pengintai. Namun, akibat cuaca sedang badai ditambah arus yang kuat, robot itu tak berfungsi dengan baik.

Letda Boflen kemudian menawarkan diri untuk terjun lebih dulu ke dasar laut. Ia mengajak satu juniornya untuk mendampingi turun ke dasar laut.

“Saat itu kami turunkan jangkar dulu ke dasar sehingga kita tidak hanyut. Begitu kita turun ke dasar itu kondisinya tubuh kami seperti bendera berkibar karena arus, jadi kita harus pegangan tali,” kata dia.

“Kalau tidak pegangan tali mungkin kita sudah hanyut 2 sampai 3 kilometer, karena berenang saja kita mundur, sebab arusnya kencang sekali,” sambungnya.

Namun, penyelaman kali itu tak membuahkan hasil. Pencarian pun berlanjut hingga pada tanggal 7 Januari 2015, Boflen berhasil menemukan bangkai pesawat QZ8501. Saat ditemukan pesawat terdiri dari tiga potongan besar.

“Yang pertama ditemukan ekor pesawat, kemudian 2 setengah kilometer ditemukan badan pesawat, baru kokpit,” ucapnya.

Setelah seluruh korban serta bagian pesawat diangkat, Boflen berhasil menemukan dua black box, yakni Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorders (CVR). Black box ditemukan pada posisi 03.37.21 S/109.42.42 E dengan kedalaman sekitar 30 sampai dengan 32 meter.

“Warnanya oranye, panjangnya kurang lebih 40cm lebarnya 15cm. Ada dua blackbox, satu FDR berisi tentang ketinggian pesawat dan rute pesawat, yang kedua ditemukan juga CVR itu berisi percakapan dari pilot ke bandara,” ungkapnya.

Boflen mengaku bangga dapat menemukan black box tersebut. Sebab, kata dia, berkat penemuan itu penyebab jatuhnya pesawat QZ8501 bisa diketahui. 

Akibat aksinya terjun ke dasar laut saat badai, Boflen mendapat julukan crazy diver atau penyelam gila dari para penyelam asing yang membantu proses pengangkatan bangkai pesawat QZ8501.

Reaksi Pimpinan Ponpes Se-Indonesia Terkait Dugaan Penghinaan Gus Miftah terhadap Pedagang Es Teh

Pernyataan Miftah Maulana, lebih dikenal dengan nama Gus Miftah, yang diduga menghina seorang pedagang es teh dalam ceramahnya baru-baru ini menjadi sorotan publik. Kejadian ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat luas, tetapi juga mendapatkan tanggapan dari kalangan pengurus Pimpinan Pusat Rabithah Ma’had Islamiyah (PP-RMI), sebuah organisasi yang mewadahi pondok pesantren di Indonesia.

Wakil Ketua Pimpinan Pusat PP-RMI, KH Imam Jazuli, menanggapi fenomena ini dengan pendekatan yang lebih luas. Ia mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara dengan keberagaman budaya yang sangat kaya. Oleh karena itu, sudah sewajarnya jika kita saling memahami, belajar, dan menghormati perbedaan. Salah satu hal yang menjadi sorotan adalah kebiasaan “roasting” atau sarkasme yang sering dijumpai dalam lingkungan Nahdliyyin, yang bagi sebagian orang bisa menjadi hal yang wajar, tetapi bagi lainnya justru bisa menyinggung perasaan.

Kiai Imam memaparkan bahwa kebiasaan tersebut sudah lama ada di kalangan warga Nahdliyyin, namun tidak semua orang bisa menerima atau memahaminya dengan cara yang sama. Ia memberikan contoh bagaimana beberapa ucapan dari tokoh-tokoh besar dalam Islam di Indonesia yang kerap menyampaikan kata-kata dengan humor sarkastik, meskipun jika dilihat secara harfiah bisa sangat menyakitkan. Misalnya, pernyataan dari mantan Ketua Umum NU, Romo Kyai Said Aqil Siradj, yang mengatakan “semakin panjang jenggot seseorang, semakin goblok”, yang jika diartikan secara literal bisa memicu kontroversi.

Sejalan dengan itu, Gus Baha, salah seorang ulama terkemuka, menjelaskan bahwa ada kalanya kebodohan dan kepintaran memiliki makna yang lebih dalam, yang tidak selalu berkaitan dengan pengetahuan. Menurutnya, menjadi “bodoh” dalam arti rendah hati dan tulus lebih dihargai di hadapan Tuhan, dibandingkan dengan menjadi pintar namun penuh pamrih.

Gus Miftah, yang berasal dari latar belakang masyarakat yang marginal, tidak terbiasa dengan formalitas dunia pejabat. Setelah dipercaya oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden (UKP), Gus Miftah harus beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas dan beragam. Namun, tak semua pihak bisa menerima perubahan ini dengan mudah. Kejadian yang melibatkan Gus Miftah dan pedagang es teh mencerminkan adanya jarak antara identitas pribadi Gus Miftah yang lebih santai dan lingkungan publik yang lebih formal.

Kiai Imam menegaskan pentingnya bagi seorang tokoh publik untuk menempatkan dirinya pada posisi yang tepat, terutama setelah diberikan amanah yang besar. Gus Miftah, meskipun berasal dari lingkungan yang tidak dipandang sebelah mata oleh masyarakat, kini memiliki peran yang lebih besar yang mengharuskannya untuk lebih berhati-hati dalam bertindak dan berbicara. Ia harus menyadari bahwa sebagai pejabat publik, ia mewakili kepentingan banyak pihak yang memiliki pandangan dan latar belakang berbeda.

Dalam pandangan KH Imam Jazuli, ini adalah pelajaran bagi Gus Miftah dan seluruh warga Nahdliyyin yang diberi kesempatan memimpin bangsa. Dalam ruang publik, kata-kata yang disampaikan harus penuh dengan rasa hormat dan tidak merendahkan orang lain. Kiai Imam bahkan mengingatkan bahwa jika budaya roasting dan sarkasme terus dipertahankan di mimbar agama atau panggung politik, maka publik mungkin hanya akan menerima stand-up comedy sebagai satu-satunya tempat yang tepat untuk humor seperti itu.

Sebagai bangsa yang beragam, kita harus lebih bijak dalam memilih kata-kata, baik dalam interaksi sehari-hari maupun dalam tugas-tugas publik. Hal ini akan menjaga keharmonisan dan menghindarkan kita dari tindakan yang bisa memecah belah masyarakat. Gus Miftah, yang baru menjalani tugasnya sebagai UKP selama dua bulan, diharapkan dapat lebih memahami perubahan perannya dan bertindak sesuai dengan ekspektasi publik.

Penting untuk diingat, satu kesalahan masih bisa dimaafkan, tetapi jika Gus Miftah memilih mundur dari jabatannya, diharapkan hal ini bisa menjadi titik tolak bagi perubahan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia. Di masa depan, setiap pejabat publik yang melakukan kesalahan harus siap untuk bertanggung jawab dan dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku. Ini adalah pelajaran berharga untuk kita semua, agar lebih bijaksana dalam bertindak dan berbicara, demi menjaga kerukunan dan keharmonisan bangsa.

Gus Miftah Terlibat Kontroversi Usai Ucapkan Kata Kasar pada Penjual Es Teh

Gus Miftah, seorang ulama yang juga dikenal aktif di media sosial, tiba-tiba menjadi sorotan setelah video yang memperlihatkan dirinya berkonfrontasi dengan seorang pedagang es teh viral di X (sebelumnya Twitter). Dalam video tersebut, Gus Miftah tampak marah dan mengucapkan kata-kata kasar kepada pedagang es teh yang dinilai melakukan kesalahan. Salah satu kata yang membuat heboh adalah “Goblok,” yang diucapkan dengan nada tinggi dan langsung memicu reaksi publik.

Setelah video tersebut tersebar, perdebatan sengit muncul di media sosial, dengan banyak pengguna yang mengkritik ucapan kasar Gus Miftah, sementara sebagian lainnya berusaha membela dengan alasan bahwa cara berbicaranya merupakan bagian dari karakter pribadinya yang tegas. Di platform X, topik ini menjadi perbincangan utama, dengan hashtag #GusMiftahViral dan #GusMiftahEsTeh menjadi trending topic.

Sebagai seorang tokoh agama yang dihormati banyak orang, pernyataan Gus Miftah memicu kontroversi besar di kalangan masyarakat Indonesia, yang cenderung sangat sensitif terhadap ucapan publik dari tokoh agama. Banyak yang menilai bahwa perkataan seperti itu tidak pantas keluar dari seorang ulama, mengingat ajaran agama Islam mengedepankan sikap santun dan beradab.

Merespons kejadian tersebut, Gus Miftah menyampaikan permohonan maaf melalui akun media sosialnya. Dia menjelaskan bahwa ucapannya tidak dimaksudkan untuk merendahkan atau menyinggung penjual es teh tersebut. Gus Miftah mengungkapkan bahwa ia kadang-kadang terlalu terbawa perasaan dalam situasi tertentu, dan berharap peristiwa ini menjadi pelajaran berharga untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di depan publik.

Kejadian ini mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga etika komunikasi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di media sosial. Walaupun permohonan maaf telah disampaikan, insiden ini tetap menunjukkan betapa besar pengaruh ucapan atau tindakan seorang tokoh publik terhadap opini publik. Sebagai figur agama yang dihormati, kehatian-hatian dalam berbicara sangatlah penting agar pesan yang disampaikan tetap sesuai dengan nilai-nilai yang dipegang.