Ketika Angka dan Peluru Bertemu: The Accountant 2 Suguhkan Sekuel Sarat Ketegangan dan Emosi

Setelah hampir satu dekade sejak film pertamanya, The Accountant 2 kembali membawa penonton ke dalam dunia Christian Wolff, seorang akuntan jenius dengan spektrum autisme yang juga seorang pembunuh bayaran. Disutradarai oleh Gavin O’Connor dan dibintangi Ben Affleck, sekuel ini menghadirkan perpaduan antara ketegangan, drama keluarga, dan sedikit sentuhan humor yang gelap.

Cerita dimulai ketika Wolff mengetahui bahwa seorang kenalan lamanya tewas secara misterius dan meninggalkan pesan terakhir untuk mencari sosok yang disebut “sang akuntan.” Tergerak oleh pesan tersebut, Wolff pun memutuskan untuk kembali menjalin kontak dengan saudaranya, Brax (Jon Bernthal), seorang pembunuh bayaran yang telah lama terpisah darinya. Dalam perjalanannya mengungkap kebenaran, mereka bekerja sama dengan Wakil Direktur Departemen Keuangan AS, Marybeth Medina (Cynthia Addai-Robinson), yang membantu membuka tabir konspirasi kelam yang menyelimuti jaringan pembunuh kejam yang siap membungkam siapa saja yang menggali terlalu dalam.

Yang menjadi daya tarik utama film ini adalah interaksi antara Christian dan Brax. Affleck tetap tampil kuat dan tenang dalam memerankan Wolff, sedangkan Bernthal sukses membawa dimensi emosional dan humor dalam peran Brax. Aksi yang dikemas intens, dipadukan dengan sinematografi gelap yang menjaga suasana tegang, menjadikan film ini tak hanya menarik secara visual tetapi juga emosional. Walau beberapa adegan transisi terasa kaku, kekuatan karakter dan isu sosial yang diangkat membuat film ini tetap layak ditonton.

Film Star Wars Baru yang Menjanjikan: Apa yang Bisa Diharapkan Penggemar

Sudah hampir enam tahun sejak film Star Wars terakhir tayang di bioskop, dan penggemar semakin tak sabar menantikan petualangan berikutnya di layar lebar. Meskipun ada sejumlah penundaan dan pembatalan, Disney akhirnya mengumumkan jajaran film Star Wars baru, memberikan harapan baru bagi masa depan waralaba yang tercinta ini.

Di antara rilis yang sudah dikonfirmasi, yang paling dinantikan adalah The Mandalorian and Grogu, yang dijadwalkan pada 22 Mei 2026. Disutradarai oleh Dave Filoni, film ini diperkirakan akan melanjutkan, dan mungkin mengakhiri, perjalanan epik Din Djarin dan temannya Grogu. Setelah itu, Star Wars: Starfighter, yang disutradarai oleh Shawn Levy, dijadwalkan pada 28 Mei 2027. Berlatar beberapa tahun setelah The Rise of Skywalker, film ini dibintangi oleh Ryan Gosling dan menjanjikan aksi pertempuran pesawat luar angkasa yang mendebarkan.

Namun, tidak semua proyek berjalan mulus. Rogue Squadron, yang menghadapi sejumlah penundaan dan masalah produksi, masih menggantung, tanpa tanggal rilis pasti. Begitu juga dengan film Lando, yang dibintangi oleh Donald Glover, yang awalnya direncanakan sebagai seri Disney+, namun kini beralih menjadi film tanpa pembaruan yang jelas. Selain itu, A Droid Story, yang diumumkan pada 2020, belum menunjukkan perkembangan dan tampaknya sulit untuk diwujudkan dalam waktu dekat.

Film lainnya yang sedang dalam pengembangan termasuk beberapa proyek tanpa judul yang berlatar di berbagai era alam semesta Star Wars, seperti era New Jedi Order, Dawn of the Jedi, dan New Republic. Meskipun masih dalam tahap pra-produksi, film-film ini menawarkan potensi menarik bagi penggemar cerita lebih luas tentang Star Wars. Film Star Wars tanpa judul dari Taika Waititi dan trilogi Simon Kinberg, yang diperkirakan akan memulai saga baru, masih diselimuti misteri.

Meskipun beberapa proyek mungkin tidak akan terwujud, masa depan Star Wars di layar lebar jauh dari selesai, dengan beberapa judul menarik yang sudah menanti di horizon.

10 Drakor Komedi Romantis Paling Baper dengan Rating Tertinggi!

Pencinta drama Korea, siapa bilang tontonan drakor harus selalu berat dan penuh emosi? Kadang, yang kita butuhkan adalah sebuah drama ringan, lucu, dan penuh dengan kisah cinta yang bikin baper. Nah, drakor komedi romantis bisa jadi pilihan tepat buat menemani waktu senggangmu. Dengan cerita yang menyegarkan dan penuh tawa, drakor-drakor ini siap menghibur dan membuat hatimu meleleh.

Salah satu drakor legendaris adalah My Girlfriend is a Gumiho (2010), yang mengisahkan Cha Dae Woong dan Gumiho, rubah berekor sembilan yang terperangkap selama 500 tahun. Kehadiran Gumiho yang berubah menjadi wanita cantik membuat Dae Woong terpesona, namun perjanjian yang mereka buat malah mengancam nyawanya. The Legend of Blue Sea (2016) juga menjadi favorit banyak orang. Dibintangi oleh Lee Min Ho, drakor ini menggabungkan komedi romantis dan fantasi yang menyenangkan, di mana seorang duyung bernama Shim Chung jatuh cinta dengan seorang penipu yang merupakan reinkarnasi dari kekasihnya di masa lalu.

Selain itu, Fight for My Way (2017) menampilkan kisah dua sahabat yang berjuang untuk meraih mimpi, dengan banyak momen lucu dan penuh cinta. It’s Okay That’s Love (2014) menambahkan unsur kesehatan mental dalam kisah romantisnya, memberikan nuansa baru yang segar. Strong Woman Do Bong Soon (2017) memperkenalkan karakter Do Bong Soon yang memiliki kekuatan super, bekerja sebagai bodyguard pria yang akhirnya jatuh cinta padanya.

Goblin (2016) menjadi drakor dengan kisah cinta epik yang diwarnai komedi dan tragedi, sementara Mr. Queen (2020) menghadirkan waktu perjalanan yang lucu dan romantis. Lovely Runner (2024) bercerita tentang Im Sol yang kembali ke masa lalu untuk mengubah takdirnya dengan penyanyi terkenal Ryu Sun Jae. Crash Landing on You (2020) menjadi drama yang sangat terkenal, dengan kisah cinta antara seorang wanita kaya dari Korea Selatan dan seorang tentara Korea Utara. Terakhir, Alchemy of Souls (2022) menampilkan cerita penuh misteri dan kekuatan magis yang menarik dengan bumbu romantis yang kental.

“Anak Medan: Cocok Ko Rasa” Menyajikan Drama Komedi Persahabatan yang Mengharukan

Film “Anak Medan: Cocok Ko Rasa” karya PIM Pictures menghadirkan cerita yang memadukan drama komedi dengan perjuangan mengejar impian serta nilai-nilai persahabatan. Disutradarai oleh Ivan Bandhito dan diproduksi oleh Agustinus Sitorus, film ini mengisahkan empat sahabat asal Medan—Ucok (Maell Lee), Joko (Ady Sky), Rafly (Ajil Dito), dan Chisa (Mario Maulana Hazar)—yang bersahabat sejak SMA. Namun, sebuah insiden pada perayaan kelulusan memisahkan mereka, terutama Rafly yang harus menjauh atas permintaan orang tua.

Ucok memilih untuk merantau ke Jakarta demi mengejar mimpinya sebagai penyanyi, meski harus berhadapan dengan berbagai tantangan hidup, termasuk terjerat dalam utang pinjaman online (pinjol). Sementara itu, Joko berjuang menjadi pemain sepakbola, Chisa mengembangkan bisnis keluarga, dan Rafly hilang kontak selama beberapa waktu. Setelah empat tahun, mereka kembali dipertemukan di Medan dalam sebuah reuni yang membuka babak baru dalam persahabatan mereka.

Film ini mengangkat tema tentang dilema antara harapan keluarga dan impian pribadi, serta bagaimana persahabatan dapat diuji oleh cobaan hidup. Dengan dialog khas anak Medan yang penuh komedi, film ini tak hanya menyentuh, tapi juga menghibur. Karakter Ucok, yang diperankan oleh Maell Lee, menjadi sorotan utama, menunjukkan keteguhan hati seorang pemuda yang berusaha meraih impian meski terhadang realita keras di perantauan.

Dari sisi emosional, “Anak Medan: Cocok Ko Rasa” berhasil menggambarkan hubungan yang terpisah oleh waktu, perasaan rindu, dan perjuangan hidup yang penuh tantangan. Diwarnai dengan latar belakang dua kota besar, Jakarta dan Medan, film ini berhasil memperlihatkan dinamika sosial dan ekonomi yang menjadi bagian dari kehidupan anak muda, khususnya mereka yang merantau.

Enola Holmes 3 Mulai Produksi, Netflix Ungkap Cuplikan Pertama

Netflix mengonfirmasi bahwa produksi Enola Holmes 3 kini resmi dimulai. Melalui akun X-nya, platform streaming ini membagikan gambar pertama dari lokasi syuting yang memperlihatkan Millie Bobby Brown dan Louis Partridge di balik layar. Dalam unggahan tersebut, Netflix menuliskan, “Millie Bobby Brown dan Louis Partridge sedang di balik layar Enola Holmes 3. PRODUKSI SEDANG BERJALAN!”

Dalam sekuel terbaru ini, Philip Barantini ditunjuk sebagai sutradara, menggantikan sutradara sebelumnya. Selain Brown dan Partridge, pemain lama seperti Himesh Patel, Henry Cavill, Helena Bonham Carter, dan Sharon Duncan-Brewster juga kembali bergabung. Produksi film ini ditangani oleh Mary Parent, Ali Mendes, dan Alex Garcia untuk Legendary Entertainment, dengan Millie Bobby Brown dan ibu Millie, Bobby Brown, bertindak sebagai produser melalui perusahaan mereka, PCMA Productions.

Skrip Enola Holmes 3 kembali ditulis oleh Jack Thorne, yang sebelumnya juga menulis untuk Enola Holmes 2. Cerita kali ini mengungkap petualangan baru Enola yang akan membawanya ke Malta. Di sana, ia akan terlibat dalam sebuah kasus yang lebih rumit dan berbahaya daripada yang pernah dihadapinya sebelumnya, menghadirkan tantangan baik dari sisi pribadi maupun profesional. Petualangan ini menjanjikan misteri yang lebih mendalam dan penuh aksi, mengundang para penggemar untuk mengikuti kelanjutan perjalanan Enola Holmes.

“I The Executioner”: Sekuel Kriminal Penuh Ketegangan yang Layak Ditunggu

“I The Executioner” adalah sekuel dari film Veteran (2015) yang sudah lama dinantikan, dan akan segera hadir pada 27 April 2025 di platform streaming Vidio. Disutradarai kembali oleh Ryoo Seung Wan, film ini menampilkan Hwang Jung Min sebagai detektif Seo Do Cheol, yang kini berduet dengan Jung Hae In yang berperan sebagai detektif muda Park Sun Woo. Cerita kali ini mengusung kisah kriminal dengan ketegangan tinggi yang menyentuh isu keadilan dan moralitas.

Film ini berfokus pada Seo Do Cheol, seorang detektif berpengalaman yang memimpin Divisi Investigasi Kejahatan Besar. Bersama timnya, ia ditugaskan untuk mengungkap kasus pembunuhan seorang profesor, yang ternyata berkaitan dengan rangkaian kasus lama. Situasi semakin mencekam ketika terungkap adanya pembunuh berantai yang menyebarkan teror dengan membunuh para kriminal yang ia anggap pantas mati.

Untuk menghadapi ancaman ini, Do Cheol merekrut Park Sun Woo, seorang polisi muda dengan kemampuan bela diri yang luar biasa. Namun, seiring berjalannya penyelidikan, Do Cheol mulai meragukan motif dan tindakan ekstrem Sun Woo. Berbeda dengan film pertamanya yang lebih ringan dan penuh humor, I The Executioner mengusung nuansa yang lebih gelap dan serius. Akankah Do Cheol berhasil mengungkap kasus misterius ini? Saksikan jawabannya hanya di Vidio.

Menikmati hiburan lengkap dalam satu aplikasi, mulai dari film online, drama serial, Vidio Original Series, hingga pertandingan olahraga kelas dunia.

“Mungkin Kita Perlu Waktu”: Film Drama Keluarga yang Menggugah Hati

Film drama keluarga “Mungkin Kita Perlu Waktu” karya sutradara Teddy Soeriaatmadja telah merilis trailer resmi yang mengungkapkan tanggal penayangannya di bioskop Indonesia pada 15 Mei 2025. Trailer berdurasi 1 menit 55 detik ini mengisahkan sebuah keluarga yang terbelah akibat peristiwa traumatis yang menghantam mereka. Kepergian Sara (Naura Hakim), anak sulung dalam keluarga, menjadi pukulan yang menghancurkan keluarga ini, dan sejak itu, Ombak (Bima Azriel), anak kedua, terjerat dalam depresi mendalam.

Ayah mereka, Restu (Lukman Sardi), berusaha keras menjaga agar keluarga tetap utuh, sementara ibu mereka, Kasih (Sha Ine Febriyanti), terus-menerus dilanda kemarahan. Ombak yang merasa tidak nyaman di rumah mendapatkan dukungan dari teman dekatnya, Aleiqa (Tissa Biani), serta pertolongan dari psikolog Nana (Asri Welas).

Meskipun film ini berfokus pada satu peristiwa traumatis, ia juga menggambarkan dinamika hubungan keluarga sehari-hari yang bermuara pada masalah komunikasi, masalah klasik dalam banyak keluarga di Indonesia. Tercermin dalam hubungan suami-istri Restu dan Kasih, yang meskipun telah menikah lama, sering saling berasumsi dan buruk dalam berkomunikasi. Begitu juga dengan hubungan orangtua dan anak, di mana Ombak meski tinggal serumah dengan orangtuanya, tetap kesulitan berkomunikasi dengan baik.

Sutradara Teddy Soeriaatmadja mengungkapkan bahwa film ini menggambarkan lima tahap berduka atau five stages of grief, mencakup denial, anger, dan depresi, yang menggambarkan perbedaan cara setiap individu memproses trauma. Film ini membawa pesan yang relevan dengan banyak keluarga di Indonesia yang mungkin tampak baik-baik saja namun sebenarnya terselubung permasalahan besar.

Godaan Setan yang Terkutuk: Horor Spiritual yang Menguji Keharmonisan Keluarga

Film Godaan Setan yang Terkutuk, sebuah karya horor dari sutradara Fahmy J. Saad, siap menyapa penonton di seluruh bioskop Indonesia mulai 15 Mei 2025. Para pemain utama film ini antara lain Donny Alamsyah, Poppy Sovia, Azela Putri, Aline Fauziah, Claresta Taufan, Jefan Nathanio, dan Aden Bajaj. Dengan genre horor yang mendalam, film ini mengangkat kisah tentang godaan iblis yang menguji iman dan keharmonisan dalam keluarga.

Menurut Phillip Lesmana, produser film ini, Godaan Setan yang Terkutuk tidak hanya berfokus pada teror dan jumpscare semata, melainkan juga menghadirkan horor psikologis yang mengguncang pikiran dan perasaan penonton. “Cerita ini berkisar pada ujian spiritual dan perjuangan mempertahankan keharmonisan keluarga yang terganggu oleh godaan yang nyata,” ujarnya.

Donny Alamsyah, yang berperan sebagai Ustadz Ahmad, mengungkapkan bahwa film ini memberikan tantangan menarik dalam memerankan seorang kepala keluarga yang berjuang melindungi keluarganya dari ancaman spiritual. Poppy Sovia, yang memerankan istri Ustadz Ahmad, juga merasa sangat terhubung dengan karakternya. Ia menilai film ini tidak hanya sekadar horor, tetapi juga sarat dengan pesan moral yang dalam.

Godaan Setan yang Terkutuk menyuguhkan lebih dari sekadar teror, tetapi juga refleksi tentang pentingnya iman dan keharmonisan dalam keluarga. Diproduksi oleh Maxima Pictures dan Sinergi Pictures, film ini bekerja sama dengan VLP Indonesia dan Ben Film.

“Havoc: Aksi Mencekam Tom Hardy di Film Thriller Terbaru”

Tom Hardy kembali menunjukkan kepiawaiannya dalam peran penuh ketegangan lewat film aksi-thriller terbarunya, Havoc. Disutradarai oleh Gareth Evans, yang sebelumnya dikenal lewat kesuksesan The Raid, film ini langsung mencuri perhatian sebagai salah satu rilisan paling dinanti di tahun 2025. Dengan alur cerita yang memikat dan aksi mendebarkan, Havoc menawarkan pengalaman sinematik yang intens dan penuh kejutan.

Film ini mengisahkan seorang detektif yang terjebak dalam dunia kriminal setelah sebuah transaksi narkoba berujung pada kekacauan besar. Dalam kondisi terluka, ia harus menyusup ke jaringan kejahatan untuk mencari keponakan seorang politisi yang hilang. Namun, pencariannya membawa detektif tersebut semakin dalam ke dalam konspirasi korupsi yang menguasai kota. Dalam tekanan berat, ia harus bertarung dengan berbagai lawan berbahaya dan bertahan hidup di tengah serangan brutal yang menguji kemampuan fisik dan mentalnya.

Pemeran utama film ini adalah Tom Hardy, yang memerankan sang detektif. Selain Hardy, Havoc juga dibintangi oleh sejumlah aktor berbakat, seperti Xelia Mendes-Jones, Jessie Mei Li, Serhat Metin, Forest Whitaker, Timothy Olyphant, Justin Cornwell, dan Yeo Yann Yann. Film dengan durasi 2 jam 30 menit ini akan tayang perdana di Netflix pada Jumat, 25 April 2025, dan dijanjikan menawarkan adegan laga yang memikat dengan sentuhan sinematik khas film laga Hong Kong.

Ketika Iman Diuji: Teror Spiritual dalam “Godaan Setan yang Terkutuk” Siap Guncang Layar Lebar

Film horor terbaru bertajuk Godaan Setan yang Terkutuk dipersembahkan oleh rumah produksi Maxima Pictures dan Sinergi Pictures, bekerja sama dengan VLP Indonesia serta Ben Film. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop mulai 15 Mei mendatang. Disutradarai oleh Fahmy J. Saad dan diproduseri oleh Yoen K serta Phillip Lesmana, film ini menyuguhkan cerita horor dengan lapisan reflektif yang kuat, berfokus pada ujian spiritual dan keharmonisan keluarga.

Dalam trailer berdurasi 1 menit 40 detik yang telah dirilis di kanal YouTube Sinergi Pictures, penonton diperlihatkan sosok Ustadz Ahmad yang diperankan Donny Alamsyah, memberikan ceramah tentang cara iblis melemahkan fondasi keluarga melalui sosok ibu. Diceritakan bahwa godaan setan kerap dimulai dengan menurunkan semangat dan syukur dalam hati seorang ibu, menjadikannya celah masuk bagi kehancuran keluarga. Kalimat pada poster resmi film ini, “Jika kau ingin merusak sebuah keluarga, rusaklah dulu ibunya,” menjadi pusat pesan moral yang diangkat.

Selain Donny Alamsyah, film ini juga dibintangi oleh Poppy Sovia, Azela Putri, Aline Fauziah, Claresta Taufan, Jefan Nathanio, dan Aden Bajaj. Poppy mengaku tersentuh oleh naskahnya karena menyuarakan keresahan nyata yang dialami banyak ibu. Sementara itu, sang produser, Phillip Lesmana, menekankan bahwa film ini ingin menyentuh emosi penonton lewat horor yang menggugah pikiran, bukan sekadar efek mengejutkan. Dengan cerita yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, Godaan Setan yang Terkutuk hadir sebagai angin segar bagi perfilman horor Tanah Air.