5 Momen Kematian Paling Mengharukan di Demon Slayer

Dunia Demon Slayer dipenuhi tragedi, di mana nyawa para pembasmi iblis selalu berada di ujung tanduk. Mereka bertarung melawan iblis-iblis mengerikan menggunakan pedang Nichirin, menyadari bahwa setiap pertarungan bisa jadi adalah yang terakhir dalam hidup mereka.

Karya Koyoharu Gotouge ini dikenal tidak segan menggambarkan kehilangan dan pengorbanan. Emosi yang kuat menjadi kekuatan utama serial ini, terbukti dari kesuksesan film Demon Slayer: Mugen Train, yang menyentuh hati penonton di seluruh dunia lewat kisah dan karakter-karakternya.

Baik itu para Hashira yang gagah berani maupun iblis yang menyimpan sisi manusiawi, kematian mereka selalu menyisakan luka mendalam. Berikut adalah lima momen perpisahan paling mengharukan di Demon Slayer yang dijamin akan membuat hatimu tersentuh.

1. Kyojuro Rengoku – Api yang Menyala Sebentar, Namun Terang

Sebagai Hashira Api, Kyojuro adalah lambang semangat, kehormatan, dan tekad. Karakternya yang penuh semangat dan hati yang bersih membuatnya dicintai oleh rekan-rekan serta penonton.

Dalam Arc Mugen Train, ia menghadapi Akaza, salah satu iblis terkuat, setelah mengalahkan Enmu. Meski menunjukkan keberanian luar biasa, Kyojuro gugur di medan laga. Di saat-saat terakhirnya, ia tetap tersenyum dan memberikan dorongan semangat kepada Tanjiro, menjadikan kepergiannya sebagai salah satu momen paling emosional dalam serial ini.

2. Muichiro Tokito – Cahaya yang Padam Terlalu Cepat

Muichiro, Hashira Kabut, adalah sosok jenius yang menjadi pilar di usia sangat muda. Meskipun terlihat dingin, ia menyimpan kenangan mendalam akan saudara kembarnya, Yuichiro, yang menjadi sumber kekuatan batinnya.

Dalam pertarungan di Arc Infinity Castle, ia melawan Kokushibo bersama Sanemi dan Genya. Walau menderita luka serius, Muichiro berhasil memberikan serangan penting yang menjadi kunci kemenangan mereka. Tragisnya, ia kehilangan nyawa tepat saat mulai memahami tujuan dan jati dirinya.

3. Shinobu Kocho – Pengorbanan Demi Keadilan

Shinobu, Hashira Serangga, memiliki cara bertarung yang berbeda karena fisiknya tak sekuat Hashira lain. Ia menggunakan racun wisteria untuk melawan iblis, dan menyimpan dendam mendalam terhadap Doma, pembunuh kakaknya.

Mengetahui dirinya tak mampu menang secara fisik, Shinobu menyusun rencana berani: meracuni tubuhnya sendiri agar bisa melemahkan Doma saat ia diserap. Meski nyawanya melayang, pengorbanannya membuka jalan bagi Kanao dan Inosuke untuk mengalahkan Doma, menjadikannya pahlawan yang gugur dengan kehormatan.

4. Obanai & Mitsuri – Cinta yang Terlambat Terungkap

Obanai Iguro dan Mitsuri Kanroji, masing-masing Hashira Ular dan Hashira Cinta, memiliki ikatan perasaan yang mendalam namun tak sempat mereka wujudkan di dunia ini.

Dalam pertarungan hidup dan mati melawan Muzan, keduanya terluka parah dan menyadari bahwa akhir sudah dekat. Dalam momen terakhir mereka, Mitsuri menangis karena tak bisa menikmati waktu bersama Obanai, namun ia diyakinkan bahwa di kehidupan berikutnya, mereka akan bersama tanpa pertempuran dan penderitaan.

5. Akaza – Penyesalan Seorang Iblis

Akaza mungkin dikenal karena membunuh Rengoku, tetapi kisah masa lalunya sebagai manusia bernama Hakuji menghadirkan sudut pandang yang menyentuh. Sebelum menjadi iblis, ia hanya ingin melindungi orang-orang yang ia sayangi.

Dalam pertarungan terakhir, ketika ia melawan Tanjiro dan Giyu, ingatannya kembali dan ia sadar akan segala dosa yang telah ia lakukan. Akaza akhirnya memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri, sebuah tindakan langka di antara para iblis, yang membuat kematiannya terasa penuh makna dan penebusan.

Demon Slayer bukan sekadar kisah tentang membasmi iblis. Ia juga bercerita tentang harapan, pengorbanan, dan kemanusiaan di tengah kegelapan. Kematian dalam serial ini bukan hanya kehilangan, tetapi juga pelajaran dan sumber kekuatan bagi mereka yang masih hidup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *