Meskipun belum banyak informasi yang diungkapkan mengenai film ini, Derrickson baru-baru ini memberikan sedikit bocoran mengenai setting dari cerita horor yang akan datang.
Dalam wawancara dengan Screen Rant, Derrickson mengungkapkan bahwa ia akan mengakui perubahan waktu sejak film pertama, termasuk perkembangan karakter-karakter muda yang ada.
Film The Black Phone sendiri mengisahkan tentang Finney Blake, seorang bocah 13 tahun yang diculik oleh The Grabber, seorang pembunuh berantai yang mengenakan topeng ikoniknya.
Karena The Black Phone 2 masih akan melibatkan karakter-karakter lama, perbedaan usia para aktor bisa menjadi tantangan tersendiri.
“Saya sadar bahwa setelah The Black Phone, saya memulai proyek besar lain, The Gorge. Ketika saya siap untuk film berikutnya, para pemain muda ini sudah berada di SMA. Jadi, sekuel ini pada dasarnya adalah film coming-of-age di SMA, sementara film pertama lebih berfokus pada masa remaja awal di sekolah menengah pertama,” ujar Scott Derrickson, seperti dikutip pada Jumat (7/2/2025).
Mason Thames akan kembali memerankan Finney, sedangkan Ethan Hawke akan kembali sebagai The Grabber. Madeleine McGraw akan memerankan Gwen, adik Finney, dan Jeremy Davies akan kembali sebagai ayah mereka.
Film ini disutradarai kembali oleh Derrickson, dengan naskah yang ditulisnya bersama C. Robert Cargill. Jason Blum akan kembali memproduseri film ini melalui Blumhouse Productions.
Film pertama sendiri diadaptasi dari cerita pendek karya Joe Hill yang berjudul sama, yang dimuat dalam antologi 20th Century Ghosts.
Meskipun cerita dalam film pertama telah sepenuhnya mengangkat cerita dari karya Hill, yang menyisakan sedikit ruang bagi Finney untuk melanjutkan kisahnya, sekuel ini tidak memiliki sumber literatur yang sama. Namun, ide cerita untuk sekuel ini datang langsung dari Joe Hill, yang menawarkan beberapa konsep kepada Derrickson.
Sang sutradara merasa bahwa kelanjutan cerita ini patut untuk diwujudkan. Keberhasilan film pertama, yang meraih lebih dari $161 juta di box office, juga menjadi faktor penting dalam keputusan ini.
Adapun kemungkinan alur cerita The Black Phone 2, bisa jadi Finney akan menghadapi ancaman lain yang menakutkan, atau sekuel ini akan lebih berfokus pada Gwen, adik Finney yang memiliki kemampuan khusus.
Selain itu, dengan elemen horor supranatural yang sudah diperkenalkan di film pertama, bukan tidak mungkin The Grabber akan kembali dalam bentuk yang lebih menyeramkan.
Scott Derrickson, sutradara The Black Phone, saat ini sedang menyelesaikan tahap akhir produksi untuk sekuel yang dijadwalkan tayang pada 17 Oktober 2025.
Meskipun belum banyak informasi yang diungkapkan mengenai film ini, Derrickson baru-baru ini memberikan sedikit bocoran mengenai setting dari cerita horor yang akan datang.
Dalam wawancara dengan Screen Rant, Derrickson mengungkapkan bahwa ia akan mengakui perubahan waktu sejak film pertama, termasuk perkembangan karakter-karakter muda yang ada.
Film The Black Phone sendiri mengisahkan tentang Finney Blake, seorang bocah 13 tahun yang diculik oleh The Grabber, seorang pembunuh berantai yang mengenakan topeng ikoniknya.
Karena The Black Phone 2 masih akan melibatkan karakter-karakter lama, perbedaan usia para aktor bisa menjadi tantangan tersendiri.
“Saya sadar bahwa setelah The Black Phone, saya memulai proyek besar lain, The Gorge. Ketika saya siap untuk film berikutnya, para pemain muda ini sudah berada di SMA. Jadi, sekuel ini pada dasarnya adalah film coming-of-age di SMA, sementara film pertama lebih berfokus pada masa remaja awal di sekolah menengah pertama,” ujar Scott Derrickson, seperti dikutip pada Jumat (7/2/2025).
Mason Thames akan kembali memerankan Finney, sedangkan Ethan Hawke akan kembali sebagai The Grabber. Madeleine McGraw akan memerankan Gwen, adik Finney, dan Jeremy Davies akan kembali sebagai ayah mereka.
Film ini disutradarai kembali oleh Derrickson, dengan naskah yang ditulisnya bersama C. Robert Cargill. Jason Blum akan kembali memproduseri film ini melalui Blumhouse Productions.
Film pertama sendiri diadaptasi dari cerita pendek karya Joe Hill yang berjudul sama, yang dimuat dalam antologi 20th Century Ghosts.
Meskipun cerita dalam film pertama telah sepenuhnya mengangkat cerita dari karya Hill, yang menyisakan sedikit ruang bagi Finney untuk melanjutkan kisahnya, sekuel ini tidak memiliki sumber literatur yang sama. Namun, ide cerita untuk sekuel ini datang langsung dari Joe Hill, yang menawarkan beberapa konsep kepada Derrickson.
Sang sutradara merasa bahwa kelanjutan cerita ini patut untuk diwujudkan. Keberhasilan film pertama, yang meraih lebih dari $161 juta di box office, juga menjadi faktor penting dalam keputusan ini.
Adapun kemungkinan alur cerita The Black Phone 2, bisa jadi Finney akan menghadapi ancaman lain yang menakutkan, atau sekuel ini akan lebih berfokus pada Gwen, adik Finney yang memiliki kemampuan khusus.
Selain itu, dengan elemen horor supranatural yang sudah diperkenalkan di film pertama, bukan tidak mungkin The Grabber akan kembali dalam bentuk yang lebih menyeramkan.
Semua pertanyaan ini akan terjawab saat The Black Phone 2 diputar di bioskop pada bulan Oktober nanti.