Sinners: Ketika Kejahatan Supernatural Bertemu Musik Blues

Film “Sinners,” yang disutradarai oleh Ryan Coogler, terkenal karena menggabungkan horor supernatural dengan musik blues yang menyentuh jiwa. Dengan pemain utama seperti Hailee Steinfeld, Miles Caton, dan Michael B. Jordan, film ini membawa penonton ke dunia yang gelap dan penuh intrik. Berlatar belakang tahun 1932 di desa Clarksdale, Mississippi, “Sinners” mengisahkan tentang kehidupan para petani dan penyanyi musik blues terbaik, dengan referensi pada legenda musik blues, Robert Johnson, yang terkenal karena menjual jiwanya kepada iblis demi kekayaan dan ketenaran.

Michael B. Jordan berperan ganda sebagai Smoke dan Stack, saudara kembar yang dulunya meninggalkan kampung halaman mereka untuk menuju Chicago dengan harapan mengasah keterampilan musik. Namun, mereka kembali ke Mississippi sebagai penipu dan pembunuh. Film ini tidak hanya menggambarkan kejahatan, tetapi juga menyoroti perjuangan mereka yang penuh dosa dan hubungan mereka dengan kekuatan jahat. Karakter utama, Sammie More, atau Preacher Boy, adalah pemain gitar berbakat yang memiliki hubungan keluarga dengan Smoke dan Stack. Ia bergabung dengan Delta Slim, seorang pemain harmonika dan piano, untuk membawa musik blues ke dunia yang lebih gelap.

Salah satu adegan paling menonjol dalam film ini adalah ketika para vampir melakukan tarian Irlandia yang mengerikan, diiringi nyanyian yang menyeramkan. Visual yang luar biasa, dari langit biru hingga darah merah, memberikan pengalaman sinematik yang sangat mendalam. Musik blues, yang menjadi inti dari cerita ini, menggambarkan betapa pentingnya musik dalam hidup orang-orang dari berbagai latar belakang, mengikat mereka bersama, bahkan melalui masa-masa sulit dan kelam.

Ryan Gosling Pimpin “Star Wars: Starfighter”, Proyek Baru yang Siap Menggebrak 2027

Lucasfilm resmi mengumumkan bahwa Ryan Gosling akan menjadi pemeran utama dalam film terbaru mereka bertajuk “Star Wars: Starfighter”. Film ini akan disutradarai oleh Shawn Levy dan dijadwalkan mulai produksi pada musim gugur, dengan penayangan perdana di bioskop ditetapkan pada 28 Mei 2027. Pengumuman besar ini disampaikan langsung oleh Presiden Lucasfilm, Kathleen Kennedy, dan Kepala Kreatif Dave Filoni dalam acara Star Wars Celebration di Tokyo. Proyek ini menjadi salah satu film “Star Wars” yang paling dinanti, terutama karena melibatkan Gosling yang dikenal jarang terlibat dalam waralaba besar.

Naskah film ini ditulis oleh Jonathan Tropper, yang sebelumnya juga menulis beberapa karya Levy seperti “The Adam Project” dan merupakan pencipta serial “Your Friends & Neighbors” di Apple TV+. Gosling dan Levy bahkan hadir dalam acara perayaan tersebut, menyapa para penggemar dan menunjukkan semangat mereka untuk proyek ini. Dengan mengenakan topi bertuliskan “Jangan pernah beri tahu saya peluangnya”, Gosling menyatakan bahwa atmosfer positif dan kecintaan para penggemar menjadi inspirasi tersendiri untuk film ini.

“Starfighter” akan menghadirkan karakter-karakter baru dan mengambil latar waktu lima tahun setelah peristiwa “The Rise of Skywalker.” Film ini menjadi bagian dari perluasan semesta “Star Wars” pasca era Skywalker, dan akan menyusul film layar lebar “The Mandalorian & Grogu” yang dirilis pada 2026. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai pemain lainnya, namun film ini menjanjikan pengalaman baru yang penuh aksi dan emosi dalam jagat galaksi yang jauh, jauh sekali.

“Sah! Katanya”: Film yang Membuat Nadya Arina Renungkan Makna Keluarga

Aktris Nadya Arina mengungkapkan bahwa perannya sebagai Marni dalam film “Sah! Katanya” memberinya pelajaran berharga mengenai arti penting keluarga. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu (16/4), Nadya menyampaikan bahwa pengalaman memerankan karakter tersebut membuatnya merenungkan kembali sikapnya terhadap orang-orang terdekat, seperti saudara dan orang tua. Ia menyadari bahwa hal-hal kecil yang dianggap sepele ternyata dapat memberikan dampak besar bagi anggota keluarga.

Tak hanya itu, Nadya juga merasakan kehangatan yang menyerupai keluarga baru selama proses syuting film tersebut. Ia menyebutkan bahwa bertemu dengan para pemain dan kru menciptakan ikatan emosional yang kuat, menjadikannya pengalaman yang sangat berkesan.

Film “Sah! Katanya” sendiri mengisahkan tentang Marni, anak bungsu dari empat bersaudara, yang harus menghadapi wasiat sang ayah untuk menikah dengan anak dari sahabat ayahnya. Perjalanan tersebut membawa Marni ke dalam konflik antara cinta dan tanggung jawab keluarga.

Disutradarai oleh Loeloe Hendra dan ditulis oleh Sidharta Tata bersama Dirmawan Hatta, film ini menjadi tantangan baru bagi mereka yang biasanya berkecimpung di genre festival dan laga. Loeloe mengatakan bahwa drama komedi ini dibuat dengan sentuhan segar agar bisa memberikan hiburan menyenangkan bagi penonton.

Film ini dibintangi oleh Dimas Anggara, Nadya Arina, Calvin Jeremy, dan sejumlah aktor lainnya, dan akan mulai tayang di bioskop Indonesia pada 24 April 2025.

Chicco Jerikho Siap Tampil Memukau dalam Film “Perang Kota” dengan Peran yang Penuh Tantangan

Chicco Jerikho mengungkapkan bahwa dalam film terbarunya, “Perang Kota,” dirinya menghadapi tantangan ekstrem untuk mendalami peran sebagai guru Isa, seorang gerilyawan yang menentang kembalinya penjajah ke Tanah Air. Dalam wawancaranya saat berkunjung ke Antara Heritage Center di Jakarta Pusat, Chicco menjelaskan bahwa dirinya harus mengubah gaya tubuhnya agar sesuai dengan karakter yang sangat introvert dan tertutup. “Di peran ini, aku harus melatih gestur tubuh agar lebih tertahan, karena karakter yang aku perankan memang sangat minim ekspresi,” ujarnya.

Untuk menyesuaikan dengan karakter tersebut, Chicco mengatakan dirinya melakukan latihan khusus agar tidak banyak bergerak saat berbicara. Salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan mengikat tubuhnya atau menjepit tangannya ketika duduk, agar gerakan tubuhnya lebih terbatas. “Ini adalah PR dari acting coach untuk membuat aku berbicara tanpa banyak gerak. Karena biasanya, aku suka berbicara dengan banyak gestur,” tambahnya.

Meski menghadapi proses yang cukup berat, Chicco menyebutkan bahwa tantangan ini justru membuatnya semakin menikmati perjalanan perannya. “Lumayan berat, tapi justru seru karena prosesnya,” tuturnya. Film “Perang Kota,” garapan sutradara Mouly Surya, mengangkat kisah tentang cinta, pengkhianatan, dan keyakinan di tengah situasi sulit pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1946. Film ini mengadaptasi novel karya Mochtar Lubis yang berjudul “Jalan Tak Ada Ujung,” dan akan tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April 2025. Selain Chicco, film ini juga dibintangi oleh Ariel Tatum dan Jerome Kurnia.

Film Animasi “Jumbo” Capai Tiga Juta Penonton dalam Dua Pekan

Setelah sukses meraih dua juta penonton dalam 11 hari tayang, film animasi “Jumbo” kini telah disaksikan oleh tiga juta penonton Indonesia hanya dalam dua pekan sejak Lebaran 2025. Ryan Adriandhy, penulis sekaligus sutradara film tersebut, merasa sangat bangga atas sambutan hangat yang diberikan masyarakat Indonesia. “Perjalanan saya bersama para kreator selama lima tahun dan kini dicintai oleh banyak keluarga Indonesia. Ketika karya saya menginspirasi orang untuk menciptakan karya mereka sendiri sebagai respons terhadap karya saya, itulah kepuasan terbesar,” ungkap Ryan.

Pada akhir pekan lalu, “Jumbo” berhasil melipatgandakan jumlah penontonnya hingga mencapai angka tertinggi saat ini. Momentum kembali masuk sekolah turut memicu gelombang nonton bareng dari siswa, wali murid, dan guru, yang semakin memperbesar antusiasme terhadap film ini. Selain cerita yang menarik, film ini juga didukung oleh pengisi suara ternama Indonesia, seperti Prince Poetiray yang mengisi suara Don 10 tahun (Jumbo), Quinn Salman (Meri), M Adhiyat (Atta), dan banyak lagi.

Tak hanya itu, Prince Poetiray dan Quinn Salman berkolaborasi menyanyikan lagu tema film “Jumbo” yang berjudul “Selalu Ada di Nadimu”, dengan versi tambahan dari Bunga Citra Lestari. Anggia Kharisma, produser film ini, menyatakan bahwa film ini tidak hanya dibuat untuk menghibur, tetapi juga untuk menemani dan membantu membuka ruang diskusi bersama keluarga dan anak-anak dalam diri kita.

The King of Kings (2025): Sebuah Kisah Mengharukan Tentang Harapan dan Pengorbanan

Setelah lama dinantikan oleh para penggemar film religi dan sejarah, The King of Kings (2025) akhirnya menyapa penonton di layar lebar. Disutradarai oleh seorang pembuat film visioner yang telah terkenal dengan karyanya di genre epik spiritual, film ini membawa kita kembali ke masa kehidupan Yesus Kristus dengan pendekatan sinematik yang penuh keindahan dan sentuhan emosional.

Film ini menggambarkan perjalanan hidup seorang anak yang berjalan di samping Yesus, menyaksikan mukjizat-mukjizat-Nya, dan memahami pengorbanan-Nya yang terbesar. The King of Kings mengundang kita untuk merasakan kembali kekuatan harapan, cinta, dan penebusan yang abadi melalui pandangan seorang anak.

Sejak detik pertama, film ini berhasil memukau penonton dengan visual yang megah. Setiap lanskap gurun, kota suci, hingga suasana di tengah rakyat jelata digambarkan dengan sinematografi elegan dan penuh perasaan. Tata artistik dan pencahayaan yang dramatis membuat kisah ini terasa hidup dan modern, namun tetap mempertahankan nilai-nilai spiritualnya.

Karakter Yesus diperankan dengan sangat mendalam oleh aktor muda berbakat yang mampu memadukan kelembutan, karisma, dan kekuatan batin seorang tokoh besar yang mengubah dunia. Karakter pendukung seperti Maria, Petrus, dan Pontius Pilatus juga tampil dengan lapisan emosional yang kuat, menjadikan setiap adegan terasa lebih personal dan menggugah hati.

Naskah film ini sangat reflektif, menyederhanakan narasi Injil tanpa kehilangan esensinya. Dialog antar karakter disusun dengan puitis, penuh makna, dan mengundang penonton untuk merenung tentang kasih, pengampunan, dan kekuatan iman dalam menghadapi kegelapan. Film ini bukan hanya mengisahkan kehidupan Yesus, tetapi juga menyuguhkan pesan besar yang disampaikan dengan cara yang sederhana namun mendalam.

The King of Kings (2025) bukan sekadar film religi, tetapi sebuah pengalaman spiritual yang kuat. Dengan kombinasi antara narasi, visual, dan musikalitas, film ini menciptakan perjalanan emosional yang tak akan terlupakan. Sangat cocok untuk ditonton bersama keluarga atau komunitas, film ini akan meninggalkan kesan mendalam di hati dan jiwa penontonnya.

Teror dan Tawa di Desa Lali Jiwo, Warung Pocong Siap Hantui Layar Lebar

Rumah produksi Entelekey Media Indonesia menggandeng Tiger Picture untuk memproduksi film horor komedi terbaru berjudul Warung Pocong. Proyek ini berada di bawah arahan sutradara BendoLt dan dibintangi oleh tiga komika kenamaan, yaitu Fajar Nugra, Sadana Agung, dan Randhika Djamil. Proses syuting film ini telah resmi dimulai dan menjanjikan pengalaman menonton yang berbeda, memadukan unsur horor yang mencekam dengan komedi segar khas stand-up comedian.

Menurut BendoLt, film ini dirancang untuk menyuguhkan nuansa seram tanpa meninggalkan tawa, dengan karakter-karakter yang kuat dari para pemainnya. Ia menyebut keterlibatan para komika sebagai kekuatan utama untuk menghadirkan humor yang terasa alami di tengah atmosfer misterius. Fajar Nugra, salah satu pemeran utama, menyampaikan bahwa tantangan terbesarnya justru terletak pada membangun hubungan yang solid antar pemain agar komedinya tidak terkesan dipaksakan.

Selain trio komika tersebut, film ini turut didukung oleh aktor-aktor berpengalaman seperti Shareefa Daanish, Arla Ailani, Teuku Rifnu Wikana, Whani Darmawan, dan Kiki Narendra. Warung Pocong menceritakan tiga pemuda Jakarta—Kartono, Agus, dan Makmur—yang terjerat masalah finansial dan tergiur tawaran kerja dengan gaji besar di sebuah warung di desa terpencil bernama Lali Jiwo.

Namun, setibanya di desa itu, mereka dihadapkan pada serangkaian peristiwa aneh dan menyeramkan. Alih-alih menemukan solusi atas masalah mereka, justru pekerjaan tersebut menyeret mereka ke dalam sebuah misteri mencekam. Apa sebenarnya rahasia desa Lali Jiwo? Mampukah mereka lolos dari teror yang mengintai? Film Warung Pocong direncanakan tayang di bioskop pada tahun 2025.

“Cyberbullying”, Film Anak dari Makassar yang Gaungkan Nilai Hidup dan Refleksi Digital

DL Entertainment kembali menghadirkan karya terbaru berjudul Cyberbullying, sebuah film yang menyuarakan isu sosial dengan pendekatan ramah anak dan sarat nilai karakter. Disutradarai oleh Rusmin Nuryadin, film ini mengangkat tema perundungan digital yang kian marak di kalangan pelajar. Dengan berlatar kehidupan remaja di sekolah, kisah yang disajikan tak hanya merefleksikan fenomena viral di masyarakat, tapi juga menjadi ajang pendidikan karakter bagi generasi muda. Proses produksi film dimulai pada 9 April 2025 dan sepenuhnya dilakukan di Kota Makassar, menjadikan film ini sebagai proyek ketiga DL Entertainment setelah dua film bertema keluarga sebelumnya. Menurut sang produser, Liani Kawati, Cyberbullying bukan hanya tontonan biasa, tetapi teman bagi anak-anak yang ingin tumbuh percaya diri dan kuat di tengah tantangan era digital. Ia menyampaikan bahwa film ini dikerjakan dengan penuh cinta, menjunjung tinggi sikap dan kerja tim, terutama karena melibatkan banyak pemeran anak. Lebih jauh, Liani menegaskan bahwa karya ini sekaligus bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang aman dan bebas dari kekerasan bagi anak-anak. Dengan cerita yang kuat dan karakter yang dekat dengan realita pelajar, film ini juga diharapkan bisa menjadi bagian dari sesi outing class di sekolah-sekolah, serta mampu bersaing dengan film-film nasional lain. Meski berasal dari Makassar, semangat film ini jelas tak berhenti di kota asalnya.

Tantangan Emosional dan Tawa Tak Tertahan di Balik Film “Sah! Katanya”

Aktor Dimas Anggara membagikan pengalamannya dalam menjalani salah satu adegan paling menantang sepanjang karier aktingnya saat membintangi film “Sah! Katanya”. Ia mengungkapkan bahwa adegan ijab qobul yang dilakukan di depan jenazah menjadi momen paling berat secara emosional. Menurutnya, adegan tersebut menuntut campuran rasa bahagia dan duka sekaligus, membuatnya harus benar-benar mendalami peran dengan intensitas yang tinggi. Film ini sendiri mengangkat tradisi unik “nikah mayit”, yakni pernikahan yang dilakukan di hadapan jenazah sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada orang yang telah wafat. Selain tantangan emosional, Dimas juga menyebutkan kesulitan lain selama proses syuting, yaitu menahan tawa ketika berinteraksi dengan keluarga karakter Marni, yang ternyata sangat jenaka meskipun dalam situasi serius. Hal serupa juga dirasakan oleh Nadya Arina, lawan main Dimas dalam film tersebut. Ia menyatakan bahwa adegan-adegan serius kerap berubah menjadi momen penuh tawa karena kekonyolan para karakter. Nadya menambahkan bahwa meski berbalut komedi, film ini tetap menyuguhkan nilai-nilai moral dari setiap tokohnya, yang bisa menjadi cerminan kehidupan nyata. “Sah! Katanya” akan tayang di bioskop mulai 24 April, disutradarai oleh Loeloe Hendra dan diproduksi oleh MVP Pictures. Film ini dibintangi oleh Dimas Anggara, Nadya Arina, Calvin Jeremy, Della Dartyan, serta sejumlah aktor berbakat lainnya, dan siap menghibur penonton dengan kisah cinta, keluarga, dan kekonyolan situasional yang penuh makna.

Robert Pattinson Dikabarkan Siap Jadi Penjahat Utama di “Dune: Messiah”

Aktor Robert Pattinson tengah dikabarkan akan bergabung dalam proyek film besar “Dune: Messiah” garapan Legendary Pictures. Menurut laporan dari The Hollywood Reporter pada Selasa (8/4), sejumlah sumber menyebutkan bahwa Pattinson kemungkinan besar akan memerankan karakter antagonis utama bernama Scytale, salah satu tokoh penting dalam kelanjutan saga epik karya Frank Herbert. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada tawaran resmi yang diajukan kepada sang aktor, yang saat ini juga terlibat dalam proyek sekuel “The Batman” serta film adaptasi “The Odyssey”.

Denis Villeneuve, yang kembali duduk di bangku sutradara untuk film ini, memang dikenal mampu menarik perhatian para aktor papan atas dunia berkat reputasinya sebagai sineas visioner. Kedua film sebelumnya, “Dune” (2021) dan “Dune: Part Two” (2024), sukses besar di box office, masing-masing mengumpulkan pendapatan global sebesar 410 juta dolar AS dan 714,6 juta dolar AS. Film keduanya juga menghadirkan jajaran pemeran kelas atas seperti Timothée Chalamet, Zendaya, Florence Pugh, Austin Butler, Jason Momoa, dan Josh Brolin.

“Dune: Messiah” sendiri merupakan kelanjutan dari kisah Paul Atreides yang kini memerintah sebagai Kaisar Galaksi. Berlatar waktu 12 tahun setelah peristiwa film sebelumnya, Paul menikah dengan Putri Irulan namun tetap menjalin cinta dengan selirnya, Chani. Proses syuting dijadwalkan dimulai pada musim panas mendatang dan Warner Bros telah menetapkan tanggal rilis resmi pada 18 Desember 2026. Villeneuve juga menyatakan bahwa ini akan menjadi film terakhirnya dalam semesta Dune sebelum ia beralih ke proyek lainnya. Pihak Legendary sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi terkait keterlibatan Pattinson.