Stephen Graham dan “Adolescence”: Deretan Film dan Serial yang Wajib Ditonton

Serial terbaru Stephen Graham, Adolescence, sukses mencuri perhatian penonton di seluruh dunia. Dengan tema yang kuat mengenai maskulinitas beracun, kekerasan terhadap perempuan, dan radikalisasi melalui internet, serial ini memicu diskusi luas. Digarap bersama Jack Thorne, yang sebelumnya berkolaborasi dengan Graham dalam beberapa proyek, Adolescence hanya memiliki empat episode, membuat banyak penonton segera mencari tontonan serupa setelah menyelesaikannya.

Bagi yang menginginkan tontonan dengan atmosfer dan kualitas yang sebanding, ada beberapa rekomendasi film dan serial yang dibintangi oleh Stephen Graham. Salah satunya adalah Boiling Point, sebuah film dan serial TV yang menggambarkan tekanan di dunia kuliner, di mana Graham memerankan seorang koki dengan ketegangan yang lebih intens dibandingkan The Bear. Selanjutnya, ada The Virtues, drama emosional yang mengikuti perjalanan seorang pria menghadapi masa lalunya yang kelam.

Graham juga tampil dalam Help, film yang berlatarkan pandemi COVID-19, serta This is England, yang menjadi batu loncatan dalam kariernya. Serial lain yang tak kalah menarik adalah The Walk-In, yang membahas infiltrasi ke dalam kelompok neo-Nazi, serta A Thousand Blows, drama berlatar era Victoria yang menampilkan Graham sebagai petarung jalanan.

Tak ketinggalan, ada Time, drama penjara yang menampilkan interaksi emosionalnya dengan Sean Bean, dan Snatch, film kriminal klasik karya Guy Ritchie. Graham juga tampil dalam film terbaru Blitz, yang menggambarkan London saat Perang Dunia II, serta Gangs of New York, di mana ia beradu akting dengan Leonardo DiCaprio dalam garapan Martin Scorsese. Dengan berbagai pilihan tontonan ini, penggemar Adolescence dapat terus menikmati akting memukau dari Stephen Graham dalam berbagai genre.

Adolescence: Drama Kelam yang Mengguncang Publik dan Deretan Tayangan Sejenis

Miniseri Inggris Adolescence menjadi perbincangan hangat karena menggali pengaruh budaya incel terhadap remaja laki-laki, dengan satu kasus tragis sebagai gambaran dari permasalahan sosial yang lebih luas. Serial empat episode ini mengikuti kisah Jamie, seorang bocah 13 tahun yang didakwa menikam teman perempuannya hingga tewas. Dengan gaya penceritaan unik yang menampilkan setiap episode dalam satu pengambilan gambar tanpa potongan, Adolescence mengupas isu kekerasan laki-laki, pengaruh media sosial, dan bahaya ideologi misoginis.

Ditulis oleh Jack Thorne bersama aktor Stephen Graham—yang juga berperan sebagai ayah Jamie—serial ini mendapat sambutan luar biasa dari kritikus dan penonton. Popularitasnya bahkan membuat pemerintah Inggris mempertimbangkan untuk menayangkannya di sekolah sebagai bagian dari edukasi tentang ekstremisme gender.

Bagi yang terkesan dengan Adolescence dan ingin menonton tayangan dengan tema serupa, ada beberapa pilihan menarik. Dokumenter The Secret World of Incels menyoroti komunitas incel di Inggris, memperlihatkan bagaimana ideologi ini berkembang dan memengaruhi pengikutnya. Serial National Treasure mengeksplorasi skandal pelecehan seksual oleh seorang komedian ternama, menawarkan drama psikologis yang menggugah. Sementara itu, Defending Jacob menyajikan kisah serupa dengan Adolescence, di mana seorang remaja dituduh melakukan pembunuhan, membuat orang tuanya mempertanyakan seberapa baik mereka mengenal anaknya.

Film Boiling Point, yang juga melibatkan Stephen Graham, menawarkan ketegangan melalui narasi satu pengambilan gambar, menggambarkan tekanan di balik dapur restoran elit. Bagi yang menyukai dinamika interogasi mendalam, Criminal: United Kingdom menyajikan drama penuh ketegangan dengan latar utama ruang interogasi, menghadirkan akting memukau dari beberapa aktor ternama Inggris.

Adolescence: Drama Netflix yang Mengguncang dengan Kisah Tragis dan Teknik Sinematografi Unik

Serial terbaru Netflix, Adolescence, mendapat perhatian besar dari kritikus dan penonton berkat alur cerita yang kuat dan pendekatan sinematografi yang unik. Drama Inggris empat episode ini berhasil menjadi salah satu tontonan paling populer di dunia sejak dirilis pekan lalu. Setiap episodenya direkam dalam satu pengambilan gambar tanpa putus, memberikan pengalaman yang intens dan imersif bagi penonton.

Kisahnya berpusat pada pembunuhan seorang gadis remaja dan penangkapan seorang bocah 13 tahun bernama Jamie yang diperankan oleh Owen Cooper. Stephen Graham berperan sebagai ayah Jamie, sementara drama ini menyoroti dampak negatif media sosial serta pengaruh figur misoginis terhadap remaja laki-laki. Serial ini lahir dari keprihatinan Graham setelah membaca berita tentang anak-anak yang melakukan tindakan kekerasan serupa, mendorongnya untuk mengangkat isu ini ke dalam sebuah cerita yang menyentuh dan menggugah.

Kritikus memberikan pujian tinggi terhadap Adolescence. Tom Peck dari The Times menyebutnya “sangat sempurna”, sementara Lucy Mangan dari The Guardian menilainya sebagai pencapaian luar biasa dalam dunia televisi. Sutradara Paul Feig bahkan menyebut episode pertamanya sebagai “salah satu tontonan terbaik dalam sejarah televisi”. Kritik sosial yang tajam dan akting luar biasa dari para pemain, terutama Cooper yang tampil mengesankan di usia 15 tahun, semakin memperkuat kesan mendalam yang ditinggalkan oleh drama ini.

Drama ini tidak menawarkan solusi terhadap masalah yang diangkatnya, tetapi lebih kepada refleksi tentang meningkatnya misogini di kalangan anak muda. Beberapa kritikus menilai bahwa Adolescence menjadi karya yang relevan dan penting untuk membangkitkan diskusi mengenai pengaruh media sosial dalam kehidupan remaja. Dengan alur cerita yang menyentuh, teknik pengambilan gambar unik, serta penampilan para aktor yang luar biasa, serial ini disebut sebagai salah satu drama televisi terbaik tahun ini.