5 Momen Kematian Paling Mengharukan di Demon Slayer

Dunia Demon Slayer dipenuhi tragedi, di mana nyawa para pembasmi iblis selalu berada di ujung tanduk. Mereka bertarung melawan iblis-iblis mengerikan menggunakan pedang Nichirin, menyadari bahwa setiap pertarungan bisa jadi adalah yang terakhir dalam hidup mereka.

Karya Koyoharu Gotouge ini dikenal tidak segan menggambarkan kehilangan dan pengorbanan. Emosi yang kuat menjadi kekuatan utama serial ini, terbukti dari kesuksesan film Demon Slayer: Mugen Train, yang menyentuh hati penonton di seluruh dunia lewat kisah dan karakter-karakternya.

Baik itu para Hashira yang gagah berani maupun iblis yang menyimpan sisi manusiawi, kematian mereka selalu menyisakan luka mendalam. Berikut adalah lima momen perpisahan paling mengharukan di Demon Slayer yang dijamin akan membuat hatimu tersentuh.

1. Kyojuro Rengoku – Api yang Menyala Sebentar, Namun Terang

Sebagai Hashira Api, Kyojuro adalah lambang semangat, kehormatan, dan tekad. Karakternya yang penuh semangat dan hati yang bersih membuatnya dicintai oleh rekan-rekan serta penonton.

Dalam Arc Mugen Train, ia menghadapi Akaza, salah satu iblis terkuat, setelah mengalahkan Enmu. Meski menunjukkan keberanian luar biasa, Kyojuro gugur di medan laga. Di saat-saat terakhirnya, ia tetap tersenyum dan memberikan dorongan semangat kepada Tanjiro, menjadikan kepergiannya sebagai salah satu momen paling emosional dalam serial ini.

2. Muichiro Tokito – Cahaya yang Padam Terlalu Cepat

Muichiro, Hashira Kabut, adalah sosok jenius yang menjadi pilar di usia sangat muda. Meskipun terlihat dingin, ia menyimpan kenangan mendalam akan saudara kembarnya, Yuichiro, yang menjadi sumber kekuatan batinnya.

Dalam pertarungan di Arc Infinity Castle, ia melawan Kokushibo bersama Sanemi dan Genya. Walau menderita luka serius, Muichiro berhasil memberikan serangan penting yang menjadi kunci kemenangan mereka. Tragisnya, ia kehilangan nyawa tepat saat mulai memahami tujuan dan jati dirinya.

3. Shinobu Kocho – Pengorbanan Demi Keadilan

Shinobu, Hashira Serangga, memiliki cara bertarung yang berbeda karena fisiknya tak sekuat Hashira lain. Ia menggunakan racun wisteria untuk melawan iblis, dan menyimpan dendam mendalam terhadap Doma, pembunuh kakaknya.

Mengetahui dirinya tak mampu menang secara fisik, Shinobu menyusun rencana berani: meracuni tubuhnya sendiri agar bisa melemahkan Doma saat ia diserap. Meski nyawanya melayang, pengorbanannya membuka jalan bagi Kanao dan Inosuke untuk mengalahkan Doma, menjadikannya pahlawan yang gugur dengan kehormatan.

4. Obanai & Mitsuri – Cinta yang Terlambat Terungkap

Obanai Iguro dan Mitsuri Kanroji, masing-masing Hashira Ular dan Hashira Cinta, memiliki ikatan perasaan yang mendalam namun tak sempat mereka wujudkan di dunia ini.

Dalam pertarungan hidup dan mati melawan Muzan, keduanya terluka parah dan menyadari bahwa akhir sudah dekat. Dalam momen terakhir mereka, Mitsuri menangis karena tak bisa menikmati waktu bersama Obanai, namun ia diyakinkan bahwa di kehidupan berikutnya, mereka akan bersama tanpa pertempuran dan penderitaan.

5. Akaza – Penyesalan Seorang Iblis

Akaza mungkin dikenal karena membunuh Rengoku, tetapi kisah masa lalunya sebagai manusia bernama Hakuji menghadirkan sudut pandang yang menyentuh. Sebelum menjadi iblis, ia hanya ingin melindungi orang-orang yang ia sayangi.

Dalam pertarungan terakhir, ketika ia melawan Tanjiro dan Giyu, ingatannya kembali dan ia sadar akan segala dosa yang telah ia lakukan. Akaza akhirnya memilih untuk menghancurkan dirinya sendiri, sebuah tindakan langka di antara para iblis, yang membuat kematiannya terasa penuh makna dan penebusan.

Demon Slayer bukan sekadar kisah tentang membasmi iblis. Ia juga bercerita tentang harapan, pengorbanan, dan kemanusiaan di tengah kegelapan. Kematian dalam serial ini bukan hanya kehilangan, tetapi juga pelajaran dan sumber kekuatan bagi mereka yang masih hidup.

Perdebatan Solo Leveling: Apakah Sung Jinwoo Seorang Necromancer atau Assassin?

Sung Jinwoo, tokoh utama dalam serial populer Solo Leveling, telah berhasil menarik perhatian banyak penggemar berkat perkembangan karakternya yang luar biasa.

Mulanya seorang hunter dengan peringkat E yang lemah, ia kemudian berkembang menjadi salah satu karakter terkuat di dunia hunter.

Namun, ada perdebatan yang kerap muncul mengenai identitas sejatinya: apakah Jinwoo lebih cocok disebut Necromancer atau Assassin? Mari kita kaji argumen dari kedua sisi tersebut.

Fakta-Fakta Solo Leveling yang Hanya Diketahui oleh Pembaca Manhwa

Perdebatan Solo Leveling: Argumen untuk Necromancer

Kemampuan Utama: Shadow Extraction dan Shadow Army

Salah satu kemampuan paling terkenal milik Jinwoo adalah kemampuannya untuk mengekstrak bayangan dari musuh yang telah dikalahkan dan mengubahnya menjadi prajurit yang setia. Ini adalah ciri khas dari kelas Necromancer, yang dikenal sebagai pengendali makhluk mati. Tentara bayangannya tidak hanya memberikan tambahan kekuatan, tetapi juga memungkinkan Jinwoo untuk bertarung dengan strategi, mengandalkan jumlah.

Kontrol atas Kehidupan dan Kematian

Sebagai seorang Necromancer, Jinwoo memiliki kontrol yang luar biasa atas kehidupan dan kematian. Ia dapat menghidupkan kembali musuh yang sudah mati dan mengubahnya menjadi sekutu yang kuat. Kemampuan ini sangat efektif dalam menghadapi musuh-musuh yang lebih kuat, karena ia dapat memanfaatkan kekuatan mereka untuk melawan lawan.

Evolusi dan Peningkatan Kekuatan

Seiring berjalannya cerita, kemampuan necromancy Jinwoo semakin berkembang. Dari hanya bisa mengendalikan beberapa bayangan, ia akhirnya dapat memimpin pasukan besar yang cukup kuat untuk bersaing dengan negara. Ini membuktikan bahwa inti dari kekuatannya berasal dari necromancy.

Perdebatan Solo Leveling: Argumen untuk Assassin

Kecepatan dan Ketangkasan

Sejak awal, Jinwoo menunjukkan keahlian dalam kecepatan dan ketangkasan, yang merupakan karakteristik khas seorang Assassin. Ia mampu bergerak cepat, menghindari serangan, dan memberikan serangan presisi yang mematikan. Kemampuan ini sering menjadi kunci untuk meraih kemenangan dalam pertarungan satu lawan satu.

Serangan Mendadak dan Taktik Siluman

Jinwoo sering menggunakan taktik serangan mendadak dan stealth dalam pertempuran. Sebagai seorang Assassin, ia memanfaatkan elemen kejutan dan kelemahan musuh untuk mendapatkan kemenangan. Ini sangat terlihat dalam pertempurannya melawan musuh yang lebih kuat, di mana ia lebih mengandalkan strategi cerdas daripada kekuatan fisik semata.

Senjata dan Gaya Bertarung

Jinwoo sering menggunakan senjata seperti belati dan pedang pendek, yang merupakan senjata khas para Assassin. Gaya bertarungnya yang cepat dan mematikan lebih menggambarkan seorang Assassin daripada Necromancer, yang lebih banyak mengandalkan pasukan dan sihir.

Kesimpulan

Meskipun Jinwoo memiliki unsur kekuatan dari kedua kelas, perdebatan ini sesungguhnya mencerminkan dualitas dalam karakternya. Di satu sisi, kemampuan necromancy memberinya kekuatan yang besar dan fleksibilitas dalam pertempuran dalam skala besar. Namun di sisi lain, keterampilan sebagai Assassin membuatnya menjadi petarung yang sangat mematikan dalam pertarungan satu lawan satu.

Namun, jika kita melihat perjalanan karakter Jinwoo secara keseluruhan, kemampuan necromancy-nya tampak lebih dominan. Tentara bayangannya dan penguasaan atas kematian menjadi faktor utama yang menentukan banyak kemenangan dalam pertempuran besar. Meskipun gaya bertarungnya lebih mirip dengan seorang Assassin, kekuatan utamanya tetap berasal dari necromancy.

Apa pendapat kalian? Apakah kalian setuju bahwa Jinwoo lebih cenderung menjadi Necromancer, ataukah kalian lebih melihatnya sebagai Assassin? Perdebatan ini kemungkinan akan terus berlanjut di kalangan penggemar Solo Leveling!

Ke Mana Langkah Eiichiro Oda Setelah One Piece Selesai?

Berada di arc Egghead, cerita One Piece saat ini tengah menuju ke fase akhir. Kita semua menyadari bahwa seri ini tidak akan bertahan lebih dari beberapa tahun ke depan, mengingat banyaknya petunjuk yang menunjukkan bahwa misteri-misteri dalam One Piece mulai terungkap, dan Luffy telah mencapai puncak kekuatannya, semakin dekat dengan gelar Raja Bajak Laut.

Namun, di tengah perjalanan ini, pernahkah kita bertanya-tanya tentang apa yang akan dilakukan Eiichiro Oda setelah One Piece berakhir? Akankah dia melanjutkan dengan karya baru atau justru memilih untuk mundur dari dunia manga?

Rencana Eiichiro Oda Setelah One Piece Selesai

Setelah One Piece berakhir, Oda diperkirakan akan ingin beristirahat. Selama ini, Oda hampir tidak pernah memiliki waktu cukup untuk tidur dan jarang meluangkan waktu untuk keluarga. Sebagian besar hidupnya telah dipenuhi dengan kerja keras tanpa banyak momen untuk dirinya sendiri, semua demi menciptakan karya monumental ini. Sebelum memikirkan hal lainnya, prioritas utamanya kemungkinan besar adalah untuk dirinya dan keluarganya. Hal yang serupa juga diungkapkan oleh Masashi Kishimoto, pencipta Naruto, yang setelah selesai dengan Naruto, menghabiskan banyak waktu untuk keluarga dan beristirahat. Oda pun pernah menyatakan rasa iri terhadap Kishimoto dan tentunya ingin melakukan hal yang sama untuk istri dan kedua putrinya.

Namun, hal ini tidak berarti bahwa One Piece akan berakhir tanpa kelanjutan dalam bentuk apapun. Oda pernah mengungkapkan keinginannya untuk membuat beberapa cerita sampingan atau spin-off terkait dengan dunia One Piece.

Apakah One Piece Akan Lanjut Setelah Cerita Utama Selesai?

Dalam beberapa kasus, meski sebuah manga memiliki akhir yang memuaskan, cerita tersebut masih dilanjutkan dengan seri baru. Sebagai contoh, Dragon Ball yang dilanjutkan dengan Dragon Ball Super dan Naruto yang berlanjut dengan Boruto: Naruto Next Generations.

Nyatanya, editor Shueisha tidak dapat menyembunyikan keinginan agar One Piece terus berlanjut, meski mereka memahami bahwa keputusan akhir ada di tangan Oda. Oda, yang telah merencanakan jalannya cerita selama lebih dari dua dekade, ingin tetap menjaga integritas cerita utama dan memastikan One Piece berakhir dengan cara yang istimewa. Dia telah menyiapkan akhir cerita ini sejak lama, dan potongan-potongan akhir tersebut semakin jelas.

Spin-off Garp

Walaupun Oda tidak menyebutkan secara spesifik bahwa dia akan membuat spin-off panjang setelah One Piece selesai, ia beberapa kali menyebutkan keinginan untuk menulis cerita pendek. Dunia One Piece sangat luas dan masih menyimpan banyak misteri yang belum terungkap, jadi tidak menutup kemungkinan Oda akan membuat beberapa cerita sampingan jika ia ingin melakukannya.

Pada tahun 2018, Oda menyatakan bahwa karakter yang paling ingin ia ceritakan lebih lanjut adalah Garp. Karakter Marine yang dihormati ini sangat berarti bagi Oda dan para penggemarnya. Meskipun arc Egghead memberikan sedikit lebih banyak informasi tentang Garp, banyak bagian dari masa lalunya, termasuk hubungannya dengan karakter seperti Akainu, Aokiji, Smoker, Koby, Hina, Cipher Pol, dan bahkan Roger, masih menjadi misteri yang menarik untuk digali lebih dalam.

Selain itu, Oda juga mengungkapkan minatnya untuk mengembangkan cerita tentang Pasukan Revolusioner, dengan fokus pada Monkey D. Dragon, yang menurutnya akan sangat penuh ketegangan dan penuh potensi cerita yang menarik.

Trilogi Demon Slayer: Pertarungan Puncak yang Akan Menghiasi Setiap Film

Secara mengejutkan, Trilogi Demon Slayer dipastikan akan menjadi penutup dari seri anime populer karya studio ufotable.

Setelah pengumuman ini, banyak pertanyaan muncul di kalangan penggemar, seperti “Apakah keputusan ufotable ini sudah tepat?”, “Kapan film ini akan dirilis?”, dan “Pertarungan apa saja yang akan terjadi?”.

“Pada artikel kali ini, kami akan membahas sejumlah pertarungan epik yang akan hadir dalam Trilogi Demon Slayer.”

Menanti Demon Slayer Season 5: Kenapa Harus Menunggu?

Pertarungan di Trilogi Demon Slayer Movie 1

Di akhir Season 4, seluruh anggota Korps Pembasmi Iblis dibawa ke Infinity Castle oleh Nakime, iblis Upper Moon peringkat empat yang memiliki kontrol penuh atas kastil tersebut.

Setelah terpisah secara acak, beberapa anggota berhasil berkumpul dan bertarung melawan iblis-iblis kuat yang ada di sana.

Pertama, Shinobu, Inosuke, dan Aanao akan berhadapan dengan iblis Upper Moon peringkat dua, Doma. Sementara itu, Tanjiro dan Gyu akan bekerja sama untuk membalas kematian Rengoku melawan Akaza.

Di sisi lain, ada pertarungan emosional antara Zenitsu dan Kaigaku, yang dulunya belajar di perguruan yang sama dan kini saling terlibat dalam duel karena dendam terkait kematian guru mereka.

Pertarungan di Trilogi Demon Slayer Movie 2

Pada film kedua, kita akan menyaksikan Mitsuri dan Obanai, dua karakter yang sering kali menunjukkan sisi lucu mereka, menghadapi pertarungan hidup dan mati melawan Nakime, pengendali Infinity Castle.

Kemudian, para penggemar akan disuguhkan dengan aksi dari iblis Upper Moon peringkat pertama, Kokushibo, yang akan bertarung melawan tiga Hashira: Muichiro, Sanemi, dan Gyomei. Mereka akan dibantu oleh Genya, adik Sanemi.

Pertarungan di Trilogi Demon Slayer Movie 3

“Di film penutup, seperti yang sudah diprediksi, kita akan disuguhkan dengan pertarungan klimaks antara seluruh Korps Pembasmi Iblis melawan Muzan Kibutsuji.”Ini akan menjadi titik puncak perjuangan panjang yang telah dilalui oleh Tanjiro dan teman-temannya.

Selain pertempuran yang menentukan nasib umat manusia, penonton juga akan diperlihatkan bagaimana kondisi Jepang setelah berakhirnya ancaman iblis.

Trilogi Demon Slayer dipastikan akan menghadirkan pertarungan epik yang tak terlupakan. Jadi, mari kita tunggu dengan antusias penutupan dari ufotable untuk serial Demon Slayer ini!

Setelah 8 Tahun, CLAMP Resmi Kembali dengan Chapter Terbaru

Setelah absen selama delapan tahun, CLAMP, grup komikus yang terdiri dari perempuan, akhirnya akan kembali! Karya-karya mereka yang telah dikenal sejak dekade 1990-an, seperti serial xxxHOLIC, kembali mengundang perhatian. Pada edisi Weekly Young Magazine yang terbit pada 21 April, mereka akan merilis 10 halaman dari chapter terbaru secara daring, menandai kembalinya seri ini ke format cetak.

“CLAMP siap kembali dengan chapter terbaru mereka,” tulis grup ini melalui keterangan yang ada di majalah tersebut.

xxxHOLIC pertama kali diterbitkan pada tahun 2003 dalam Weekly Young Magazine. Serial ini berakhir pada 2011, namun sekuelnya, xxxHOLIC Rei, sempat terhenti sebelum akhirnya dilanjutkan lagi hingga 2017. CLAMP dikabarkan akan merilis chapter baru seri ini secara berkelanjutan tahun ini.

Selama hiatus xxxHOLIC Rei, mereka mengerjakan berbagai proyek lainnya, termasuk manga Cardcaptor Sakura yang mendulang kesuksesan besar, serta sekuelnya Clear Card yang berlangsung dari 2016 hingga 2024.

Cardcaptor Sakura menjadi salah satu karya terbesar mereka yang mendapat pengakuan internasional. Manga ini terbit sebanyak 50 chapter antara 1996 hingga 2000, sementara Clear Card terdiri dari 80 chapter. Kedua seri tersebut juga sukses diadaptasi menjadi anime oleh Madhouse, studio yang juga menggarap Death Note, One Punch Man, Hunter x Hunter, dan Frieren: Beyond Journey’s End.

Update Terbaru Mengenai Serial Black Clover

Serial Black Clover kembali memberikan kabar terbaru, detikers! Black Clover semakin mendekati kembalinya yang sangat dinantikan pada akhir tahun ini. Saat ini, manga Black Clover sedang berada di tengah-tengah arc terakhirnya, dan sang pencipta, Yuki Tabata, telah merilis beberapa chapter terbaru sebagai bagian dari jadwal rilis triwulanan.

Ini berarti para penggemar hanya bisa menikmati satu atau dua chapter baru setiap tiga bulan sekali. Asta dan seluruh anggota Kerajaan Clover kini tengah bertempur dalam pertempuran terakhir yang penuh tantangan.

Penerbit Shueisha baru saja memberikan pembaruan menarik, dengan mengungkapkan bahwa dua chapter baru akan dirilis pada 2 Mei mendatang melalui Majalah JUMP Giga oleh Shueisha. Pembaruan ini juga menginformasikan bahwa akan ada halaman berwarna khusus sebagai bagian dari kembalinya manga ini.

Chapter 379 dan 380 akan melanjutkan kisah Asta dan Yuno yang kini kembali bersatu untuk menghadapi Lucius Zogratis secara langsung. Sementara itu, anggota Black Bull lainnya terus berusaha mengalahkan berbagai klon Lucius.

Kerja sama antara Asta dan Yuno terbukti jauh lebih kuat dari yang dibayangkan Lucius, dan di akhir chapter terbaru, mereka tampaknya sudah siap untuk mengalahkannya.

Sementara itu, dalam versi animenya, cerita berakhir dengan sebuah cliffhanger yang sangat mengejutkan. Asta dan Black Bull bersiap untuk menghadapi fase pertarungan berikutnya melawan Dark Triad. Ada kemungkinan besar anime ini akan kembali dengan episode-episode baru, karena masih banyak materi yang belum diadaptasi.

Solo Leveling Belum Tamat, Sekuel Lanjutan Tentang Anak Sung Jinwoo Telah Tersedia

Serial Solo Leveling telah mencapai akhir, baik untuk versi anime maupun manhwa utamanya. Namun, bagi penggemar setia, tidak perlu khawatir! Masih ada sekuel yang bisa dinikmati, terutama bagi mereka yang sangat menyukai karya Chugong ini. Kisah perjalanan seorang Hunter dari level rendah hingga menjadi yang terkuat memang telah memikat banyak penggemar.

Sekuel resmi yang berjudul Solo Leveling: Ragnarok membuka babak baru dalam dunia Sung Jinwoo. Cerita ini memperkenalkan karakter-karakter yang lebih kuat, aksi yang lebih intens, dan alur yang lebih kompleks.

Solo Leveling: Ragnarok menceritakan tentang Sung Suho, putra dari Sung Jinwoo dan Cha Hae-In. Sejak ayahnya menerima kekuatan dari The System, banyak hal tak terduga yang bisa terjadi. Jinwoo dikenal sebagai Hunter paling kuat sepanjang sejarah, sebuah entitas Mahakuasa dengan kekuatan dan pengendalian yang luar biasa. Kehadiran Shadow Monarch juga membawa dampak besar, mengubah arah dunia serta pertempuran panjang antara Rulers dan Monarchs.

Walaupun manhwa utama Solo Leveling berakhir dengan cukup kontroversial, Jinwoo mendapatkan akhir yang bahagia. Dia berhasil menyelamatkan dunia dan membangun keluarga kecil yang harmonis bersama Cha Hae-In. Sekuel ini melanjutkan cerita dengan menyoroti anak mereka, Sung Suho, yang menjadi pusat dari berbagai konflik dan kekuatan yang belum dimiliki Jinwoo.

Di usia yang masih sangat muda, Sung Suho sudah menunjukkan potensi kekuatan luar biasa, meskipun ayahnya memutuskan untuk menyegel kemampuan tersebut demi melindunginya. Dalam Solo Leveling: Ragnarok, Suho tak lagi harus menjadi Hunter terlemah atau menghadapi ancaman kematian dalam setiap Raid. Sebaliknya, ia harus belajar mengasah dan memahami kekuatan sejatinya serta menghadapi tantangan besar dalam hidupnya.

Rebel Moon: Nemesis – Komik Prekuel yang Mengungkap Masa Lalu Sang Pembunuh Cyborg

Waralaba Rebel Moon yang diciptakan oleh Zack Snyder telah menarik perhatian banyak penggemar dengan dunia luas dan cerita epiknya. Meskipun masa depan film-film lanjutannya masih belum jelas, kabar baik bagi para penggemar adalah bahwa cerita tambahan akan segera hadir dalam bentuk buku komik. Serial komik prekuel yang berjudul Rebel Moon: Nemesis ini diproduksi oleh Titan Comics dan akan menggali lebih dalam kisah karakter Nemesis, yang dalam film diperankan oleh Doona Bae. Dalam film, Nemesis dikenal sebagai pembunuh yang tangguh dengan pedang cyborg yang besar dan mencolok.

Komik ini akan membawa kita kembali ke masa sebelum Nemesis menjadi pembunuh mekanis legendaris yang kita kenal. Ceritanya akan mengungkapkan kisah seorang wanita tak bersalah yang harus menghadapi tentara Imperium yang menghancurkan keluarganya. Dengan gaya balas dendam ala film barat, Rebel Moon: Nemesis menjanjikan aksi yang intens dan penuh ketegangan. Diciptakan oleh penulis Gail Simone dan ilustrator Federico Bertoni, komik ini dipastikan akan menggali karakter Nemesis secara lebih dalam.

Komik Rebel Moon: Nemesis dijadwalkan rilis pada 16 Juli, dan ini akan menjadi komik kedua dalam waralaba Rebel Moon, setelah House of the Bloodaxe yang ditulis oleh Zack Snyder. Bagi penggemar yang telah jatuh cinta dengan film Rebel Moon, komik ini menjadi kesempatan untuk mengetahui lebih banyak tentang dunia yang diciptakan oleh Snyder.

Tenkaichi Hadir Sebagai Anime: Pertarungan Sengit di Dunia Jepang yang Berbeda

Kabar baik datang dari dunia anime: manga Tenkaichi: The Greatest Warrior Under the Rising Sun (judul Jepang: Tenkaichi: Nihon Saikyou Bugeisha Ketteisen) telah resmi diumumkan akan diubah menjadi serial anime.

Meski rincian seperti studio yang menangani produksi, tanggal tayang, dan daftar pengisi suara belum diumumkan, antusiasme penggemar sudah mulai memuncak.

Adaptasi ini diperkirakan akan menyajikan aksi brutal dan pertarungan bela diri yang intens, ciri khas dari genre seinen.

Plot Alternatif Jepang: Duel Para Samurai Terkuat
Berlatar di Jepang pada abad ke-17 dalam dunia alternatif, Tenkaichi menyajikan cerita yang menyimpang jauh dari sejarah Jepang yang kita ketahui.

Sepuluh tahun setelah Oda Nobunaga menyatukan Jepang, sang tokoh legendaris mulai merasakan tanda-tanda usia tua.

Alih-alih menunjuk penerus dari keluarganya, Nobunaga mengadakan sayembara: siapa pun yang bisa mengirimkan prajurit terkuat akan mewarisi kekuasaan tertinggi.

Para jenderal yang pernah bermimpi untuk menguasai Jepang pun mengirimkan pendekar-pendekar terbaik mereka.

Pertarungan besar antar pejuang pun dimulai, semuanya berjuang untuk meraih tahta tertinggi di negeri sakura!

Genre dan Harapan
Dengan genre aksi, seni bela diri, samurai, dan seinen, adaptasi anime Tenkaichi menjanjikan visual yang memukau, pertarungan penuh strategi, dan kekuatan yang luar biasa.

“Bagi para penggemar anime seperti Baki atau Record of Ragnarok, serial ini kemungkinan akan menghadirkan pengalaman serupa yang penuh dengan aksi brutal dan pertarungan sengit.”

Dandadan Musim Kedua Hadir Musim Panas 2025, Simak Detail Serunya!

Berita baik datang untuk para penggemar anime Dandadan, karena musim kedua dari serial ini resmi diumumkan dan akan tayang pada 3 Juli 2025. Pengumuman ini disampaikan langsung melalui situs resmi anime yang diadaptasi dari manga karya Yukinobu Tatsu, yang dikenal dengan alur cerita unik yang menggabungkan unsur paranormal, misteri, serta romansa komedi. Pengumuman tersebut langsung disambut dengan antusiasme tinggi dari para penggemar.

Di balik layar, sejumlah nama besar kembali bergabung dalam produksi musim kedua ini. Fūga Yamashiro dan Abel Góngora tetap mengisi posisi sebagai sutradara dan penulis naskah, seperti pada musim pertama. Tak hanya itu, Hiroshi Seko, yang sebelumnya sukses menulis untuk Attack on Titan: The Final Season, juga turut berperan sebagai pengawas sekaligus penulis skenario. Untuk urusan musik, Kensuke Ushio, yang dikenal lewat karyanya di Chainsaw Man dan DEVILMAN Crybaby, dipercaya untuk menciptakan soundtrack anime ini.

Naoyuki Onda kembali bertanggung jawab sebagai desainer karakter, sementara desain untuk alien dan makhluk supranatural akan digarap oleh Yoshimichi Kameda, yang terkenal lewat Mob Psycho 100. Di sisi pengisi suara, Mutsumi Tamura akan bergabung sebagai pengisi suara untuk karakter Evil Eye (Jashi). Lagu pembuka musim kedua ini akan dibawakan oleh duo hip-hop Creepy Nuts dengan judul “Otokone”, sementara lagu penutupnya akan dinyanyikan oleh grup ZUTOMAYO dengan nama grup TAIDADA. Semua elemen ini menjanjikan musim kedua yang lebih seru dan penuh kejutan.