The Last of Us Season 2 Pecahkan Rekor Sebelum Tayang, Siap Hadir dengan Kisah yang Lebih Intens

Serial yang sukses menciptakan chemistry luar biasa antara Pedro Pascal dan Bella Ramsey kini kembali hadir! The Last of Us Season 2 yang sangat dinanti berhasil mencetak rekor baru bahkan sebelum perilisannya di Max pada 13 April mendatang. Trailer resmi yang baru saja dirilis menarik perhatian luar biasa dengan total 158 juta penonton global di seluruh platform dalam tiga hari pertama. Angka ini menjadikannya trailer HBO dan Max Original yang paling banyak ditonton dalam periode tersebut, melampaui capaian musim pertama yang hanya meraih 32 juta penonton di AS. Dengan lonjakan lebih dari 160%, antusiasme penggemar terhadap serial ini semakin tinggi.

The Last of Us bukan sekadar kisah perjuangan bertahan hidup di dunia yang penuh ancaman, tetapi juga menyajikan eksplorasi mendalam tentang sisi kemanusiaan. Bahkan Alex Garland, penulis film apocalypse terkenal 28 Days Later, mengakui bahwa cerita serial ini memiliki bobot emosional yang lebih kuat dibandingkan filmnya. Musim kedua mengambil latar waktu lima tahun setelah peristiwa di musim pertama, mengikuti perjalanan Ellie dan Joel dalam dunia yang semakin berbahaya. Keikutsertaan aktris Kaitlyn Dever sebagai Abby, karakter penting dalam gim The Last of Us Part II, semakin menambah daya tarik musim ini. Namun, tidak semua penggemar menyambut baik keputusan casting tersebut meskipun secara keseluruhan antusiasme terhadap serial ini tetap tinggi.

Trailer terbaru yang dirilis pada 8 Maret di SXSW menampilkan momen emosional saat Ellie dengan mata berkaca-kaca mengatakan kepada Joel, “Kau bersumpah,” mengingatkan kembali pada kebohongan besar di akhir musim pertama. Para kreator, Craig Mazin dan Neil Druckmann, telah membuktikan bahwa mereka tidak segan melakukan perubahan dari versi gim, membuat musim kedua ini semakin penuh kejutan. Meskipun belum ada pengumuman resmi terkait musim ketiga, Craig Mazin sebelumnya mengisyaratkan bahwa cerita ini mungkin akan berlangsung lebih dari tiga musim. Mengingat cakupan narasi The Last of Us Part II yang jauh lebih luas, ada kemungkinan gim ini akan diadaptasi menjadi lebih dari satu musim. Serial ini pun berpotensi mengalami perubahan dalam adaptasi televisinya agar tetap memberikan kejutan bagi penggemar lama maupun penonton baru.

The Last of Us Season 2 siap tayang pada 13 April di HBO dan Max, membawa kisah yang lebih emosional dan menegangkan.

The Last Supper: Drama Sejarah Penuh Emosi Tentang Pengkhianatan dan Keimanan

The Last Supper merupakan film drama sejarah yang menggambarkan kisah penuh emosi mengenai peristiwa pengkhianatan yang mengubah arah sejarah. Disutradarai oleh Mauro Borrelli, film ini menyajikan perspektif baru terhadap momen-momen menjelang pengkhianatan Yesus, ditampilkan melalui sudut pandang murid-murid-Nya. Dengan latar religius yang kental, film ini tidak hanya mengangkat kisah yang telah banyak dikenal, tetapi juga menggali sisi humanis serta spiritual dari para tokoh yang terlibat, memberikan pengalaman sinematik yang lebih mendalam.

Mengisahkan sekelompok murid yang berkumpul sebelum sebuah pengkhianatan besar terjadi, film ini memperlihatkan berbagai rahasia yang mulai terungkap dan memicu ketegangan di antara mereka. Melalui narasi yang kuat, The Last Supper membawa penonton menyelami perjalanan emosional serta pergulatan batin para murid dalam menghadapi peristiwa yang akan mengubah hidup mereka. Dengan pendekatan yang lebih personal, film ini menghadirkan dinamika hubungan yang lebih kompleks dan memperlihatkan bagaimana setiap karakter memaknai pengorbanan yang akan terjadi.

Film ini dibintangi oleh Robert Knepper, Jamie Ward, James Faulkner, Henry Garrett, serta sejumlah aktor lainnya. Diproduksi oleh Canyon Productions, Grand Canyon University, dan Pinnacle Peak Pictures, film ini menjalani proses syuting di Maroko untuk menghadirkan suasana autentik dari latar sejarahnya. Mengusung genre drama sejarah dengan elemen religi yang kuat, The Last Supper diklasifikasikan dalam rating PG-13 karena mengandung adegan kekerasan, gambar berdarah, dan unsur bunuh diri, sehingga disarankan untuk penonton berusia 13 tahun ke atas.

Film ini dijadwalkan tayang di Amerika Serikat pada 14 Maret 2025, sementara di Indonesia, akan hadir secara eksklusif mulai 21 Maret 2025 di jaringan bioskop CGV, FLIX, dan CINEPOLIS. Sebagai film yang tidak hanya menyoroti aspek historis, tetapi juga menggali dimensi emosional dan psikologis para tokohnya, The Last Supper diharapkan dapat memberikan sudut pandang baru bagi penonton dalam memahami kisah pengorbanan dan keimanan. Pastikan untuk tidak melewatkan film ini di bioskop pada tanggal yang telah dijadwalkan!

“Anak Kunti”: Teror Mistis dan Kisah Haru di Balik Legenda Urban

Film horor terbaru berjudul Anak Kunti siap menyapa pecinta film di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura mulai 20 Februari 2025. Mengangkat legenda urban tentang kuntilanak, film ini juga dijadwalkan tayang di India, Pakistan, dan Bangladesh pada April 2025. Berlatar era 1990-an, film ini mengikuti perjalanan seorang santriwati yatim piatu yang kembali ke Desa Wonoenggal untuk mencari jejak keluarganya. Namun, kedatangannya justru memicu rentetan kejadian mengerikan yang diyakini berkaitan dengan arwah ibunya, yang meninggal saat melahirkannya di tengah konflik desa.

Selain menghadirkan ketegangan khas film horor, Anak Kunti juga mengusung pesan emosional tentang kasih sayang seorang ibu. Produser eksekutif, Gito Huang, menyatakan bahwa film ini tidak hanya menawarkan pengalaman horor, tetapi juga memberikan refleksi mendalam bagi para penonton. Produksi film ini mendapat dukungan dari Nuon Digital Indonesia, anak usaha Telkom Group yang bergerak di bidang konten digital dan hiburan. VP Digital Lifestyle Nuon Digital Indonesia, Wahyudi, menyebut bahwa Anak Kunti berpotensi menetapkan standar baru dalam industri film horor Indonesia dan mampu bersaing di kancah internasional.

Film ini digarap oleh Drias Film Production dengan dukungan beberapa pihak, termasuk KipasKipas, Blueray Cargo, dan Bangun Pagi Pictures. Disutradarai oleh Bambang Drias, naskah film ini ditulis oleh Baskoro Adi, sementara jajaran produser mencakup Avesina Soebli, Wendy Christian, dan Jonathan HM. Selain itu, Gito Huang dan Aura Kasih turut berperan sebagai produser eksekutif. Film ini dibintangi oleh Gisellma Firmansyah, Nita Gunawan, Abun Sungkar, Jajang C Noer, Iwa K, Wavi Zihan, dan Ruth Marini.