Review: “Devils Stay” – Antara Horor Sederhana dan Karakter yang Tak Menonjol

“Devils Stay” menghadirkan sebuah kisah yang penuh ketegangan dan elemen supranatural. Meskipun karakter yang dimainkan oleh Lee Min-ki memegang peranan penting sebagai seorang pastor, hasil akhirnya justru terasa kurang memuaskan. Jika dibandingkan dengan film-film eksorsisme Hollywood yang sering menampilkan karakter-karakter yang bergulat dengan kekuatan jahat, Lee Min-ki tampak lebih pasif dan tidak memberikan kontribusi yang cukup besar dalam menggerakkan alur cerita.

Karakter Lee Min-ki: Dari Keteguhan yang Hampir Tanpa Perasaan

Karakter yang diperankan Lee Min-ki seharusnya memberi kesan ketenangan, namun yang muncul malah terasa hambar dan tanpa emosi. Bisa jadi ini adalah pilihan sengaja untuk menciptakan karakter yang lebih tenang, atau mungkin hasil dari upaya Lee Min-ki untuk memerankan sosok yang lebih pendiam. Namun, ketenangan yang ingin ditampilkan justru membuat karakter ini terkesan monoton dan tidak memberi dampak emosional yang mendalam pada penonton. Tidak ada rasa ketegangan atau perlawanan yang dapat membuat karakter ini terasa lebih hidup, meskipun konflik dalam film cukup intens.

Impresi Setelah Menonton “Devils Stay”

Ketika film ini berakhir dan kredit muncul di layar, saya hanya bisa menyimpulkan bahwa meskipun film ini mengadopsi pendekatan yang cukup lazim dalam mengisahkan tentang kesurupan, hasilnya tidak sepenuhnya mengecewakan. Film ini tetap dapat dinikmati berkat cara penyajian horor yang lebih sederhana, meskipun tidak mampu menghadirkan ketegangan yang menggugah seperti yang diharapkan banyak orang.

Film dengan Pendekatan Klasik: Tetap Memiliki Nilai Tertentu

Walau tidak bisa dianggap sebagai film eksorsisme yang menciptakan ketegangan luar biasa atau menawarkan hal baru yang revolusioner, “Devils Stay” tetap memiliki daya tarik bagi penggemar genre horor yang lebih suka cerita dengan pendekatan tradisional tentang kesurupan. Meskipun penggunaan elemen-elemen horor yang sederhana tidak terlalu inovatif, film ini tetap mampu menciptakan suasana yang cukup menarik, meski tidak cukup kuat untuk menonjolkan karakter utama yang terasa kurang berkesan.