Pada tanggal 2 Januari 2025, sebuah video yang memperlihatkan anggota DPRD Temanggung, Ahmad Masfudin, dikeroyok oleh warga negara asing (WNA) asal Mesir viral di media sosial. Insiden ini terjadi di Desa Mandisari, Kecamatan Parakan, dan diduga berkaitan dengan sengketa bisnis kopi yang melibatkan sejumlah pihak.
Video yang beredar menunjukkan momen ketika Masfudin dikeroyok oleh beberapa orang di lokasi yang diduga merupakan tempat penyimpanan kopi. Menurut laporan, kejadian ini berlangsung pada 29 Desember 2024, saat Masfudin menghadiri pertemuan terkait pengiriman kopi dari Lampung. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengenakan jaket biru tergeletak di tanah dikelilingi oleh sejumlah orang. Kejadian ini menarik perhatian publik dan memicu berbagai spekulasi mengenai latar belakangnya.
Menurut penjelasan Masfudin, insiden ini berakar dari masalah bisnis kopi senilai Rp 2,8 miliar. Ia menjelaskan bahwa temannya dari Lampung menjadi korban penipuan dalam transaksi kopi dan meminta bantuannya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ketika Masfudin tiba di lokasi, ia mengklaim bahwa ia hanya ingin memastikan kondisi kopi yang disimpan di gudang tersebut, tetapi terlibat dalam keributan dengan sekelompok orang yang menghalanginya.
Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Didik Tri Wibowo, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait penganiayaan ini. Ia menyatakan bahwa penyelidikan sedang berlangsung untuk mengumpulkan bukti dan keterangan lebih lanjut mengenai insiden tersebut. “Kami masih tahap penerimaan pengaduan dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya. Pihak kepolisian juga sedang menyelidiki dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kejadian ini.
Masfudin membantah bahwa ia terlibat dalam penganiayaan terhadap WNA Mesir tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakannya adalah untuk melindungi diri dari serangan kelompok yang mengeroyoknya. Pernyataan ini menimbulkan reaksi beragam dari publik, dengan banyak netizen mengecam tindakan kekerasan yang terjadi dan menyerukan agar kasus ini ditangani secara adil.
Dengan viralnya video pengeroyokan ini, masyarakat kini menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai penyelidikan oleh kepolisian. Tahun 2025 menjadi momen penting untuk memastikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam insiden ini. Kasus ini juga menyoroti tantangan dalam bisnis lokal serta perlunya perlindungan bagi individu yang terlibat dalam transaksi bisnis di Indonesia.