Oasis Kembali! Film Dokumenter dan Tur Reuni yang Dinanti-nantikan

Band legendaris asal Inggris, Oasis, secara resmi mengumumkan perilisan film dokumenter yang akan mengabadikan perjalanan tur reuni mereka, Oasis Live ’25 Tour. Film ini diproduksi oleh Steven Knight, kreator di balik serial Peaky Blinders, sementara Dylan Southern dan Will Lovelace dipercaya sebagai sutradara. Keduanya sebelumnya sukses menggarap film konser LCD Soundsystem: Shut Up And Play The Hits. Produksi ini akan dipimpin oleh Magna Studios, yang sebelumnya terlibat dalam proyek seperti Beastie Boys Story, Gangs Of London, 20000 Days On Earth, dan Lewis Capaldi: How I’m Feeling Now. Hak distribusi film ini telah diamankan oleh Sony Music Vision.

Tur Oasis Live ’25 dijadwalkan dimulai pada 4 Juli 2025 di Cardiff, Inggris, dan akan menjadi satu-satunya tur mereka di Eropa tahun ini. Selain Inggris dan Irlandia, Oasis juga akan menyambangi Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Korea Selatan, Jepang, Australia, Argentina, Chili, dan Brasil. Sejumlah musisi spesial seperti Richard Ashcroft dan Cast akan turut memeriahkan panggung. Meski demikian, Liam Gallagher masih enggan mengungkap susunan pasti personel band yang akan tampil dalam tur ini.

Liam bahkan membantah laporan NME yang menyebutkan bahwa Andy Bell akan kembali sebagai bassist, dengan Gem Archer dan Paul ‘Bonehead’ Arthurs di gitar, serta Joey Waronker sebagai drummer. Ia menantang media tersebut untuk mengungkap sumber informasi mereka dan menjanjikan wawancara eksklusif jika mereka melakukannya. Liam juga sempat bercanda bahwa mantan drummer Oasis seperti Alan White, Zak Starkey, dan Chris Sharrock akan memainkan instrumen yang tidak biasa, bahkan menyebut karakter fiksi seperti Peppa Pig sebagai bagian dari formasi band. Setelah 16 tahun, kembalinya Oasis ke panggung tentu menjadi momen bersejarah yang dinantikan oleh para penggemar, sementara film dokumenter ini diharapkan dapat menangkap energi dan emosi dari tur reuni yang ikonik ini.

Viral! Hampir 100 Orang Lebih Mengaku Kehilangan HP Di Festival Musik Rock Aroma Gambir Kemayoran

Festival Musik Rock Aroma Gambir yang berlangsung di Kemayoran pada akhir pekan kemarin tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah hampir 100 orang melaporkan kehilangan handphone mereka. Kejadian ini viral di media sosial setelah banyak penonton yang mengaku kehilangan barang berharga mereka selama acara berlangsung. Kejadian ini menarik perhatian, mengingat jumlah pelaporan yang cukup banyak dalam waktu yang bersamaan.

Situasi semakin mencengangkan ketika beberapa penonton festival menemukan casing handphone yang berserakan di sekitar area taman, tidak jauh dari lokasi acara. Temuan tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa pencurian atau peristiwa lain yang tidak diinginkan mungkin terjadi di tengah keramaian festival. Penemuan casing tersebut langsung dibagikan di berbagai platform media sosial, menyebabkan kecemasan di kalangan pengunjung yang hadir pada hari itu.

Mendengar laporan mengenai kehilangan handphone yang masif, pihak kepolisian setempat segera turun tangan untuk menyelidiki kejadian tersebut. Polisi mengimbau para korban kehilangan untuk melaporkan kejadian ini secara resmi dan melakukan identifikasi terhadap barang bukti yang ditemukan. Selain itu, mereka juga berusaha mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi festival untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai pelaku atau kejadian yang menyebabkan hilangnya barang-barang pribadi pengunjung.

Pihak penyelenggara festival, yang sebelumnya dikenal dengan acara musiknya yang meriah dan aman, juga merilis pernyataan resmi terkait insiden ini. Mereka mengungkapkan penyesalan atas kejadian tersebut dan menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menyelesaikan masalah ini. Panitia juga mengingatkan pengunjung agar tetap waspada terhadap barang-barang pribadi mereka selama acara berlangsung.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan dalam penyelenggaraan festival musik di masa depan, terutama terkait dengan perlindungan terhadap barang berharga pengunjung. Banyak yang berharap agar pihak penyelenggara dan pihak keamanan meningkatkan pengawasan untuk menghindari kejadian serupa di acara-acara mendatang. Kejadian ini pun menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial, dengan banyak yang menuntut agar penyelenggara lebih berhati-hati dalam mengelola acara besar semacam ini.