Pada 22 Desember 2024, pemain Timnas Indonesia, Ferrari dan Arkhan Fikri, mendadak menjadi trending topik di media sosial setelah kekalahan mengejutkan Indonesia dari Filipina 1-0 di ASEAN Cup 2024. Kekalahan tersebut mengundang banyak reaksi negatif dari publik, dan kedua pemain ini menjadi sasaran hujatan dari warganet. Ferrari, yang bermain di lini depan, dan Arkhan Fikri, yang bertugas di lini tengah, merasakan tekanan besar setelah hasil buruk ini. Untuk menghindari lebih banyak komentar negatif, keduanya akhirnya memutuskan untuk mematikan fitur komentar di akun Instagram mereka, sebuah langkah yang mencuri perhatian netizen.
Kekalahan dari Filipina menjadi sangat mengecewakan bagi fans Timnas Indonesia yang telah menaruh harapan tinggi di ajang tersebut. Banyak yang menyalahkan performa individu pemain, termasuk Ferrari dan Arkhan, yang dinilai kurang maksimal dalam pertandingan tersebut. Pada laga yang berlangsung sengit itu, meskipun Indonesia menguasai jalannya pertandingan, mereka gagal mencetak gol dan justru kebobolan lewat satu serangan balik Filipina. Setelah pertandingan, Ferrari dan Arkhan menjadi target kritik yang tajam dari penggemar yang kecewa. Serangan verbal dan hujatan melalui media sosial semakin deras, mendorong keduanya untuk mengambil langkah defensif dengan menonaktifkan kolom komentar di akun mereka.
Langkah Ferrari dan Arkhan untuk menonaktifkan kolom komentar di Instagram mereka menunjukkan bagaimana tekanan media sosial semakin mempengaruhi kehidupan pribadi para atlet. Keduanya memilih untuk tidak merespons hujatan dan lebih fokus pada persiapan pertandingan selanjutnya. Keputusan ini juga mencerminkan semakin banyaknya atlet yang menghindari interaksi langsung dengan pengikut yang sering kali memberikan komentar bernada negatif. Dalam dunia yang semakin terhubung melalui sosial media, para atlet kini menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental mereka dengan melindungi diri dari komentar yang tidak membangun.
Meskipun Ferrari dan Arkhan memilih untuk menutup komentar mereka, respons dari publik sangat beragam. Sebagian besar penggemar mendukung keputusan ini, dengan banyak yang menyatakan bahwa para pemain berhak untuk menjaga kesejahteraan mental mereka setelah kekalahan yang pahit. Namun, ada juga sebagian pengikut yang mengkritik langkah tersebut, dengan alasan bahwa sebagai figur publik, mereka seharusnya menerima semua bentuk kritik dan berani menghadapi tekanan. Terlepas dari kritik tersebut, langkah ini menunjukkan betapa pentingnya bagi para pemain untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan ekspektasi tinggi yang datang dari dunia maya.
Bagi Ferrari dan Arkhan, keputusan untuk menonaktifkan komentar di Instagram bukanlah langkah mundur, melainkan strategi untuk tetap fokus menghadapi tantangan yang lebih besar di ASEAN Cup 2024. Keduanya dan seluruh tim diharapkan dapat bangkit setelah kekalahan ini, dengan harapan untuk memberikan penampilan yang lebih baik di pertandingan berikutnya. Meskipun berada di bawah tekanan besar, Timnas Indonesia tetap memiliki potensi untuk lolos ke babak selanjutnya, dan para pemain diharapkan dapat lebih siap menghadapi ekspektasi tinggi dari penggemar mereka.