6 Drama dan Film Taiwan yang Di-Remake Versi Korea, Mana yang Jadi Favoritmu?

Drama dan film Taiwan telah lama dikenal dengan cerita yang penuh emosi, mengangkat tema-tema seperti cinta, kehilangan, dan perjalanan waktu yang banyak disukai penonton. Tidak mengherankan jika beberapa karya Taiwan diadaptasi menjadi drama dan film Korea yang populer. Berikut enam drama dan film Taiwan yang di-remake versi Korea, yang berhasil mencuri perhatian penonton.

Salah satu drama yang di-remake adalah A Time Called You, yang diadaptasi dari drama Taiwan legendaris Someday or One Day. Drama ini mengisahkan Jun-hee yang terbangun di tahun 1998 dalam tubuh seorang remaja dan bertemu dengan pria yang wajahnya mirip dengan cinta lamanya. Lalu, ada Fated to Love You, yang merupakan remake dari drama Taiwan berjudul sama, mengisahkan Mi-yeon, seorang pegawai yang terlibat one-night stand yang mengubah hidupnya.

Selanjutnya, The Time We Were Not in Love adalah adaptasi dari In Time With You, yang mengangkat kisah dua sahabat yang saling mencari pasangan hidup. Kemudian, A Witch’s Love mengadaptasi drama Taiwan My Queen, bercerita tentang hubungan antara seorang wanita karier dan pria muda. Tak ketinggalan, film Secret: Untold Melody yang diadaptasi dari film Taiwan Secret, mengisahkan tentang dua orang yang bertemu melalui musik misterius. Terakhir, Hear Me: Our Summer yang merupakan remake dari film Taiwan Hear Me, mengisahkan kisah cinta yang penuh pengertian antara dua orang dengan latar belakang berbeda.

Setiap versi membawa sentuhan budaya dan nuansa baru, namun tetap mempertahankan keunikan dan emosi dari cerita aslinya. Mana yang menjadi favoritmu?

Viral! Hampir 100 Orang Lebih Mengaku Kehilangan HP Di Festival Musik Rock Aroma Gambir Kemayoran

Festival Musik Rock Aroma Gambir yang berlangsung di Kemayoran pada akhir pekan kemarin tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah hampir 100 orang melaporkan kehilangan handphone mereka. Kejadian ini viral di media sosial setelah banyak penonton yang mengaku kehilangan barang berharga mereka selama acara berlangsung. Kejadian ini menarik perhatian, mengingat jumlah pelaporan yang cukup banyak dalam waktu yang bersamaan.

Situasi semakin mencengangkan ketika beberapa penonton festival menemukan casing handphone yang berserakan di sekitar area taman, tidak jauh dari lokasi acara. Temuan tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa pencurian atau peristiwa lain yang tidak diinginkan mungkin terjadi di tengah keramaian festival. Penemuan casing tersebut langsung dibagikan di berbagai platform media sosial, menyebabkan kecemasan di kalangan pengunjung yang hadir pada hari itu.

Mendengar laporan mengenai kehilangan handphone yang masif, pihak kepolisian setempat segera turun tangan untuk menyelidiki kejadian tersebut. Polisi mengimbau para korban kehilangan untuk melaporkan kejadian ini secara resmi dan melakukan identifikasi terhadap barang bukti yang ditemukan. Selain itu, mereka juga berusaha mengumpulkan rekaman CCTV di sekitar lokasi festival untuk mencari petunjuk lebih lanjut mengenai pelaku atau kejadian yang menyebabkan hilangnya barang-barang pribadi pengunjung.

Pihak penyelenggara festival, yang sebelumnya dikenal dengan acara musiknya yang meriah dan aman, juga merilis pernyataan resmi terkait insiden ini. Mereka mengungkapkan penyesalan atas kejadian tersebut dan menegaskan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak berwajib untuk menyelesaikan masalah ini. Panitia juga mengingatkan pengunjung agar tetap waspada terhadap barang-barang pribadi mereka selama acara berlangsung.

Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran mengenai keamanan dalam penyelenggaraan festival musik di masa depan, terutama terkait dengan perlindungan terhadap barang berharga pengunjung. Banyak yang berharap agar pihak penyelenggara dan pihak keamanan meningkatkan pengawasan untuk menghindari kejadian serupa di acara-acara mendatang. Kejadian ini pun menjadi bahan perbincangan hangat di media sosial, dengan banyak yang menuntut agar penyelenggara lebih berhati-hati dalam mengelola acara besar semacam ini.