Kisah Mendalam dalam ‘SAMAWA’: Keluarga dan Realita KDRT yang Memukul Hati

https://hqclix.net

Travel Stories Pictures (TSF) kembali menghadirkan sebuah karya film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan mendalam tentang isu sosial yang kerap terabaikan. ‘SAMAWA’ adalah sebuah film yang mengangkat tema Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), sebuah topik yang sangat relevan dan sensitif. Dengan keberanian untuk membuka diskusi tentang isu tabu ini, film SAMAWA menawarkan sebuah ruang untuk merefleksikan fenomena yang jarang dibicarakan, namun memengaruhi banyak kehidupan rumah tangga di masyarakat.

Ganank Dera, penulis dan sutradara SAMAWA, mengungkapkan, “Banyak isu sosial yang nyata terjadi di sekitar kita, tetapi seringkali kita enggan membicarakannya karena dianggap tabu atau kontroversial. Melalui film ini, kami ingin memberikan ruang untuk melihat KDRT dari berbagai sudut pandang tanpa membuat penilaian terburu-buru.” Pernyataan ini ia sampaikan saat ditemui di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, pada Jumat (21/2/2025).

1. Kompleksitas Relasi Pelaku dan Korban dalam KDRT

Film ini lebih dari sekadar menampilkan kekerasan dalam rumah tangga. SAMAWA menggali lebih dalam tentang hubungan antara pelaku dan korban, serta dinamika psikologis yang memengaruhi keduanya. “Kami tidak bermaksud membenarkan tindakan kekerasan, tetapi film ini menunjukkan bahwa KDRT adalah masalah yang sangat kompleks, lebih rumit dari yang terlihat di permukaan,” jelas Ganank.

Cerita film ini berpusat pada karakter Yura (diperankan oleh Badriyah Afiff), seorang wanita asal Jawa yang menikah dengan Andi (diperankan oleh Alexzander Wlan). Pernikahan yang semula penuh kebahagiaan itu mulai retak akibat rahasia-rahasia kelam yang disembunyikan oleh Andi. Dengan nuansa drama religi, film ini menyentuh pergulatan batin Yura dalam mencari arti Sakinah, Mawaddah, Warahmah (SaMaWa) dalam keluarga mereka yang goyah.

2. Berakar dari Realitas Kehidupan Pernikahan

Ganank mengungkapkan bahwa cerita ini terinspirasi dari kenyataan yang sering terjadi dalam kehidupan rumah tangga. “Dalam banyak pernikahan, kita sering mendengar doa SaMaWa, namun menjaga keharmonisan rumah tangga itu sangatlah sulit. KDRT, perselingkuhan, dan perceraian menjadi tantangan yang tak bisa dihindari oleh banyak pasangan muda,” ujarnya. SAMAWA menjadi cermin dari perjuangan pasangan-pasangan yang berjuang untuk tetap menjaga keluarga mereka meskipun dihadapkan pada berbagai masalah besar.

Alexzander Wlan, yang berperan sebagai Andi, mengungkapkan proses mendalam yang dilaluinya dalam memerankan karakter pelaku KDRT. “Saya melakukan riset yang sangat mendalam untuk memahami sisi psikologis seorang pelaku KDRT. Ternyata, banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa bertindak demikian,” kata Alexzander. Proses syuting pun cukup emosional, apalagi ketika mereka harus menjalani adegan-adegan penuh ketegangan.

3. Tantangan Berat dalam Proses Syuting

Film ini bukan hanya berfokus pada cerita, tetapi juga pada cara para aktor menghidupkan karakter mereka dengan penuh penghayatan. Badriyah Afiff, yang memerankan Yura, menceritakan tantangan yang ia hadapi saat syuting adegan kekerasan. “Adegan kekerasan itu cukup emosional. Saya sempat terkena benturan, meskipun itu bukan karena disengaja. Semua sudah diatur dengan sangat hati-hati untuk menghindari cedera,” ujarnya.

Sutradara Ganank memberikan kebebasan kepada para aktor untuk mengeksplorasi emosi mereka, yang menurutnya sangat penting untuk menciptakan akting yang natural dan meyakinkan. “Kami tetap mengikuti skrip, tetapi saya memberi ruang bagi aktor untuk improvisasi. Hasilnya sangat luar biasa dan melebihi ekspektasi saya,” kata Ganank.

4. Hiburan yang Berpadu dengan Pesan Sosial

Lebih dari sekadar hiburan, SAMAWA juga membawa pesan yang sangat penting tentang perjuangan mempertahankan keharmonisan dalam rumah tangga. Ganank menambahkan, “Banyak orang yang merasa takut menikah karena pengalaman buruk atau trauma masa lalu. Lewat film ini, kami ingin menunjukkan bahwa menjaga hubungan itu memang berat, tetapi sangat bernilai.”

Dengan tagline yang menyentuh hati, “Dosamu, Cintaku, Selamanya”, SAMAWA siap untuk membawa penonton pada perjalanan emosional yang tidak hanya menggugah, tetapi juga memberi pelajaran berharga. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan film ini di bioskop mulai 27 Februari 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *