Musim Semi Perfilman: Dua Permata Sinematik yang Menggetarkan Jiwa

Musim semi selalu menjadi waktu yang menarik bagi perfilman: saat gemerlap Oscar telah usai dan deretan blockbuster musim panas belum sepenuhnya hadir, film-film dengan kualitas tinggi mulai bermunculan. Tahun ini, periode ini memberikan lebih dari sekadar hiburan ringan—ada setidaknya dua film yang diprediksi akan terus dibicarakan hingga akhir tahun. Salah satunya adalah The Shrouds karya David Cronenberg. Meski sebagai thriller ia terasa kurang solid secara plot, film ini menyimpan kedalaman emosional yang kuat. Vincent Cassel memerankan Karsh, seorang pria yang masih larut dalam duka atas kematian istrinya, diperankan Diane Kruger dalam berbagai mimpi. Karsh menciptakan kain kafan istimewa yang memungkinkan orang hidup menyaksikan pembusukan jenazah secara langsung, menciptakan kedekatan fisik yang aneh namun mengharukan. Ia bahkan membuka kompleks pemakaman lengkap dengan restoran mewah, menambah lapisan ironi khas Cronenberg. Ketika kompleks itu dirusak, Karsh dan keluarganya berusaha mengungkap dalangnya, sembari ia sendiri perlahan mencoba kembali ke kehidupan.

Film kedua yang mencuri perhatian adalah Warfare, hasil kolaborasi antara sutradara Ex Machina, Alex Garland, dan veteran Perang Irak, Ray Mendoza. Film ini merekonstruksi kejadian nyata di Ramadi pada 2006, ketika sekelompok Navy SEAL menghadapi serangan mendadak dari al-Qaeda. Cosmo Jarvis memerankan Elliott Miller, salah satu prajurit yang mengalami luka berat. Cerita dituturkan dalam waktu nyata, menawarkan pengalaman mendebarkan dan emosional. Mendoza menciptakan film ini sebagai “potret hidup” bagi Miller, yang tak bisa mengingat kejadian tersebut. Warfare berhasil menjadi karya yang brutal namun indah secara visual, mempersembahkan penghormatan yang kuat bagi mereka yang pernah berperang.

Malam Film Seru di Bulan Mei: 7 Film Terbaik yang Hadir di Max

Jika Anda sedang mencari tontonan seru untuk malam film di bulan Mei, Max punya banyak pilihan menarik untuk Anda. Salah satu yang wajib ditonton kembali adalah The Goonies, karya legendaris dari Steven Spielberg, Chris Columbus, dan Richard Donner. Film petualangan ini mengisahkan sekelompok sahabat di Astoria, Oregon, yang berusaha menyelamatkan rumah mereka dengan mencari harta karun bajak laut One-Eyed Willy. Diperankan oleh Sean Astin, Josh Brolin, Ke Huy Quan, dan lainnya, The Goonies kini makin populer setelah kabar tentang sekuelnya dikonfirmasi.

Bagi pencinta horor, The Shining karya Stanley Kubrick siap memberikan pengalaman menegangkan. Film ini mengikuti Jack Torrance, seorang penulis yang menjadi penjaga hotel terpencil di musim dingin, di mana perlahan-lahan ia kehilangan akal sehat. Diperankan oleh Jack Nicholson dan Shelley Duvall, The Shining kini dikenal sebagai salah satu film horor terbaik sepanjang masa.

Pilihan lain adalah Adult Best Friends, sebuah komedi hangat tentang persahabatan masa dewasa, dan The Whale, film mengharukan tentang seorang profesor yang berusaha memperbaiki hubungannya dengan putrinya. Anda juga bisa menikmati Where the Crawdads Sing, drama penuh misteri tentang seorang gadis yang tumbuh sendirian di rawa. Untuk drama mendalam, The Brutalist mengangkat kisah seorang arsitek penyintas Holocaust yang berjuang membangun kembali hidupnya di Amerika. Terakhir, Mountainhead, komedi satir dari kreator Succession, membawa kisah para miliarder di tengah krisis ekonomi yang mendalam.

Finn Wolfhard Refleksikan Pengalaman Bekerja dengan Willem Dafoe di The Legend of Ochi

Finn Wolfhard selalu mengagumi bakat luar biasa Willem Dafoe, namun saat mereka pertama kali bekerja bersama dalam The Legend of Ochi, ia tidak bisa menghindari untuk melihat Dafoe melalui peran ikoniknya — Norman Osborn dari Spider-Man. Wolfhard, yang berusia 22 tahun, mengingat bagaimana awalnya ia kesulitan untuk tidak membayangkan Dafoe sebagai Green Goblin yang terkenal, karakter yang diperankannya dalam film Spider-Man 2002, dan sekali lagi dalam Spider-Man: No Way Home di 2021, bersama aktor Spider-Man lainnya seperti Tobey Maguire dan Tom Holland.

Dalam The Legend of Ochi, sebuah film A24, Wolfhard dan Dafoe berbagi layar dalam sebuah petualangan yang mengikuti seorang gadis muda (yang diperankan oleh Helena Zengel) yang harus mengembalikan makhluk hutan yang ditakuti ke keluarganya. Mengenang waktunya bersama Dafoe, Wolfhard mengungkapkan bagaimana ia terus terkesan dengan suara khas aktor tersebut. “Setiap kali saya mendengar suaranya, saya akan berpikir, ‘Ya Tuhan! Dia nyata,’” kata Wolfhard, mencatat dampak bertahan dari nada vokal Dafoe yang ikonik dan kemampuan aktingnya yang legendaris.

Wolfhard juga memiliki kesempatan untuk menggali pengalaman Dafoe di dunia teater pada tahun 70-an dan 80-an di New York. Percakapan-percakapan ini membantu Wolfhard mendapatkan wawasan yang sangat berharga tentang seni akting. “Saya benar-benar bisa menonton dia, dan melalui menontonnya, saya merasa seperti belajar banyak tentang akting dan seni itu,” kenangnya Wolfhard, menambahkan bahwa hasrat Dafoe terhadap seni akting sangat terlihat di setiap momennya.

The Legend of Ochi kini sudah tayang di bioskop, menampilkan dinamika kuat antara kedua aktor tersebut.

Warner Bros Menang Gugatan Hak Cipta Superman, Film Superman (2025) Segera Rilis

Warner Bros Discovery baru saja memenangkan gugatan terkait hak cipta Superman, membuka jalan untuk perilisan film Superman (2025) yang disutradarai oleh James Gunn. Sengketa ini dimulai pada Februari 2025, ketika ahli waris Joe Shuster—salah satu pencipta Superman bersama Jerry Siegel—mengklaim bahwa hak cipta karakter Superman telah berakhir sesuai dengan hukum pengalihan hak yang berlaku setelah 25 hingga 30 tahun kematian penciptanya. Namun, Hakim Jesse Furman dari Distrik Selatan New York menolak gugatan tersebut, menyatakan bahwa pengadilan tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini, terutama yang melibatkan hak di luar hukum Amerika Serikat.

Perselisihan terkait hak cipta Superman bermula sejak 1938, ketika Siegel dan Shuster menjual hak cipta karakter tersebut kepada DC Comics seharga hanya 130 dolar AS. Pada tahun 1947 dan 1973, mereka berusaha merebut kembali hak tersebut, namun selalu gagal, meski akhirnya menerima pensiun seumur hidup dan asuransi kesehatan.

Dengan keputusan ini, Warner Bros siap meluncurkan Superman (2025) pada 9 Juli 2025. Film ini akan memperkenalkan David Corenswet sebagai Clark Kent/Superman, dengan pemeran lain seperti Rachel Brosnahan sebagai Lois Lane, Nicholas Hoult sebagai Lex Luthor, dan Edi Gathegi sebagai Michael Holt/Mister Terrific.

Dalam cerita film tersebut, Superman berjuang untuk menggabungkan warisan Kryptonian-nya dengan nilai-nilai kemanusiaan, menghadapi dunia yang semakin sinis. Ia digambarkan sebagai “mercusuar harapan,” yang terus menginspirasi umat manusia untuk melihat kebaikan di dunia dan mempercayai masa depan yang lebih baik.

Penjagal Iblis: Dosa Turunan, Aksi Horor dengan Dunia Supranatural yang Mencekam

Film horor berbalut aksi, Penjagal Iblis: Dosa Turunan, karya Sutradara Tommy Dewo, siap tayang di bioskop Indonesia mulai 30 April 2025. Disutradarai oleh Tommy Dewo, film ini hadir sebagai penjelajahan baru dalam genre horor Indonesia yang menggabungkan aksi intens dan dunia supranatural yang penuh misteri. Ceritanya berfokus pada pertarungan antara dua keturunan iblis, Satine Zaneta sebagai Ningrum dan Niken Anjani sebagai Pakunjara, yang memiliki misi berbeda dalam dunia yang penuh ancaman. Mereka saling berhadapan dengan tujuan masing-masing yang melibatkan kehidupan umat manusia.

Selain kedua aktris utama, film ini juga menghadirkan aktor-aktris berbakat seperti Marthino Lio, Naomi Christy, Kiki Narendra, Gusty Pratama, Eduwart Manalu, dan aktor senior Budi Ros. Tommy Dewo mengungkapkan bahwa dalam pembuatan film ini, ia banyak terinspirasi oleh dunia anime yang menggambarkan pertarungan antara kekuatan supranatural dan dampaknya terhadap manusia. Dalam kisah ini, Ningrum berperan sebagai Penjagal Iblis yang berusaha mencegah Pakunjara, seorang Pemuja Iblis, yang berencana membangkitkan Eyang Guru dengan cara mengorbankan pemuka agama.

Selain menampilkan duel yang penuh ketegangan, film ini juga memperkenalkan konsep baru dalam horor Indonesia dengan menggabungkan elemen mistis dan pertarungan fisik yang brutal. Setiap kematian dalam film ini memiliki pola, dan setiap ritual dilakukan dengan tujuan yang tersembunyi. Produser Wicky V. Olindo mengungkapkan bahwa Penjagal Iblis: Dosa Turunan akan memberikan pengalaman menonton yang segar dengan pendekatan supranatural yang mengancam kehidupan manusia, sambil menyuguhkan adrenalin dari pertarungan yang intens.

Until Dawn, Teror Tanpa Akhir dari Kabin Terpencil Kini Hidup di Layar Lebar

Film horor Until Dawn yang telah lama dinantikan akhirnya resmi menghantui layar lebar tanah air. Disutradarai oleh David F. Sandberg, film ini tayang perdana di bioskop pada Rabu, 23 April 2025. Diadaptasi dari game survival horor dengan judul yang sama, Until Dawn mengisahkan perjuangan Melanie dan Clover yang terjebak di sebuah kabin misterius di tengah hutan, dihantui oleh teror yang terus berulang setiap malam. David F. Sandberg, yang sebelumnya menggarap Lights Out (2016) dan Annabelle: Creation (2017), kembali menunjukkan kepiawaiannya membangun ketegangan. Hingga Jumat, 25 April 2025, film ini meraih rating 6.1 berdasarkan penilaian lebih dari 700 pengguna di IMDb.

Kisah dimulai ketika Melanie Paul, diperankan Maia Mitchell, menghilang secara misterius di sebuah lembah terpencil. Sang adik, Clover Paul yang diperankan Ella Rubin, menolak menyerah dan mengajak teman-temannya, Max (Michael Cimino), Megan (Ji-young Yoo), Nina (Odessa A’zion), dan Abel (Belmont Cameli), untuk mencari kebenaran. Mereka menemukan kabin tua yang sepi tak berpenghuni, namun malam tiba membawa keanehan yang mengerikan. Sosok bertopeng mulai memburu mereka dengan cara-cara brutal, dan setiap kematian diikuti kebangkitan kembali di tempat dan waktu yang sama, menciptakan siklus horor yang tak berujung.

Adaptasi ini mengambil esensi dari game, namun dengan pendekatan sinematik yang lebih padat. Sandberg mengubah latar dari pegunungan bersalju menjadi hutan lebat, memberikan nuansa baru tanpa kehilangan rasa ngeri khas Until Dawn. Selain Maia Mitchell dan Ella Rubin, film ini juga dibintangi Peter Stormare dan Willem van der Vegt yang memperkuat suasana mencekam yang ditawarkan sepanjang film.

Thunderbolts: Film Penutup Phase 5 Marvel Siap Tayang pada 2025

Marvel Studios telah mengumumkan secara resmi bahwa Thunderbolts akan dirilis di bioskop pada 2 Mei 2025. Film ini menjadi penutup bagi Phase 5 Marvel, sebelum The Fantastic Four memulai Phase 6. Awalnya dijadwalkan rilis pada Juli 2024, film ini mengalami penundaan, namun kini tanggal rilisnya telah dipastikan hampir setahun kemudian. Meskipun alasan penundaan belum diungkapkan, Thunderbolts kini dijadwalkan untuk tayang di bioskop.

Film ini akan menjadi installment terakhir dari Phase 5, yang mempersiapkan jalan bagi fase berikutnya dalam Marvel Cinematic Universe (MCU). Film ini menghadirkan beragam karakter, termasuk Florence Pugh sebagai Yelena Belova, Sebastian Stan sebagai Bucky Barnes/The Winter Soldier, dan David Harbour sebagai Alexei Shostakov/Red Guardian. Selain itu, kita juga akan melihat kembalinya Wyatt Russell sebagai John Walker/US Agent dan sejumlah wajah familiar lainnya, seperti Julia Louis-Dreyfus sebagai Valentina Allegra de Fontaine. Karakter-karakter ini, dengan motif dan peran yang belum jelas, diperkirakan akan membentuk sebuah tim dengan misi yang masih diselimuti misteri.

Salah satu detail penting yang muncul adalah kehadiran Bob, yang diperankan oleh Lewis Pullman. Karakternya tampaknya menjadi pusat plot, meskipun banyak hal tentangnya yang masih belum terungkap. Pengembangan menarik lainnya adalah akuisisi Valentina Allegra de Fontaine atas Avengers Tower, yang kini dinamai Watchtower. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang pengaruhnya yang semakin besar dan arah masa depan tim ini, karena tindakan masa lalunya sering melibatkan pemberian misi berbahaya kepada para operatifnya. Dengan film ini yang membangun menuju fase berikutnya dalam MCU, Thunderbolts menjanjikan momen penting bagi alam semesta ini.

Film Star Wars Baru yang Menjanjikan: Apa yang Bisa Diharapkan Penggemar

Sudah hampir enam tahun sejak film Star Wars terakhir tayang di bioskop, dan penggemar semakin tak sabar menantikan petualangan berikutnya di layar lebar. Meskipun ada sejumlah penundaan dan pembatalan, Disney akhirnya mengumumkan jajaran film Star Wars baru, memberikan harapan baru bagi masa depan waralaba yang tercinta ini.

Di antara rilis yang sudah dikonfirmasi, yang paling dinantikan adalah The Mandalorian and Grogu, yang dijadwalkan pada 22 Mei 2026. Disutradarai oleh Dave Filoni, film ini diperkirakan akan melanjutkan, dan mungkin mengakhiri, perjalanan epik Din Djarin dan temannya Grogu. Setelah itu, Star Wars: Starfighter, yang disutradarai oleh Shawn Levy, dijadwalkan pada 28 Mei 2027. Berlatar beberapa tahun setelah The Rise of Skywalker, film ini dibintangi oleh Ryan Gosling dan menjanjikan aksi pertempuran pesawat luar angkasa yang mendebarkan.

Namun, tidak semua proyek berjalan mulus. Rogue Squadron, yang menghadapi sejumlah penundaan dan masalah produksi, masih menggantung, tanpa tanggal rilis pasti. Begitu juga dengan film Lando, yang dibintangi oleh Donald Glover, yang awalnya direncanakan sebagai seri Disney+, namun kini beralih menjadi film tanpa pembaruan yang jelas. Selain itu, A Droid Story, yang diumumkan pada 2020, belum menunjukkan perkembangan dan tampaknya sulit untuk diwujudkan dalam waktu dekat.

Film lainnya yang sedang dalam pengembangan termasuk beberapa proyek tanpa judul yang berlatar di berbagai era alam semesta Star Wars, seperti era New Jedi Order, Dawn of the Jedi, dan New Republic. Meskipun masih dalam tahap pra-produksi, film-film ini menawarkan potensi menarik bagi penggemar cerita lebih luas tentang Star Wars. Film Star Wars tanpa judul dari Taika Waititi dan trilogi Simon Kinberg, yang diperkirakan akan memulai saga baru, masih diselimuti misteri.

Meskipun beberapa proyek mungkin tidak akan terwujud, masa depan Star Wars di layar lebar jauh dari selesai, dengan beberapa judul menarik yang sudah menanti di horizon.

“I The Executioner”: Sekuel Kriminal Penuh Ketegangan yang Layak Ditunggu

“I The Executioner” adalah sekuel dari film Veteran (2015) yang sudah lama dinantikan, dan akan segera hadir pada 27 April 2025 di platform streaming Vidio. Disutradarai kembali oleh Ryoo Seung Wan, film ini menampilkan Hwang Jung Min sebagai detektif Seo Do Cheol, yang kini berduet dengan Jung Hae In yang berperan sebagai detektif muda Park Sun Woo. Cerita kali ini mengusung kisah kriminal dengan ketegangan tinggi yang menyentuh isu keadilan dan moralitas.

Film ini berfokus pada Seo Do Cheol, seorang detektif berpengalaman yang memimpin Divisi Investigasi Kejahatan Besar. Bersama timnya, ia ditugaskan untuk mengungkap kasus pembunuhan seorang profesor, yang ternyata berkaitan dengan rangkaian kasus lama. Situasi semakin mencekam ketika terungkap adanya pembunuh berantai yang menyebarkan teror dengan membunuh para kriminal yang ia anggap pantas mati.

Untuk menghadapi ancaman ini, Do Cheol merekrut Park Sun Woo, seorang polisi muda dengan kemampuan bela diri yang luar biasa. Namun, seiring berjalannya penyelidikan, Do Cheol mulai meragukan motif dan tindakan ekstrem Sun Woo. Berbeda dengan film pertamanya yang lebih ringan dan penuh humor, I The Executioner mengusung nuansa yang lebih gelap dan serius. Akankah Do Cheol berhasil mengungkap kasus misterius ini? Saksikan jawabannya hanya di Vidio.

Menikmati hiburan lengkap dalam satu aplikasi, mulai dari film online, drama serial, Vidio Original Series, hingga pertandingan olahraga kelas dunia.

Godaan Setan yang Terkutuk: Horor Spiritual yang Menguji Keharmonisan Keluarga

Film Godaan Setan yang Terkutuk, sebuah karya horor dari sutradara Fahmy J. Saad, siap menyapa penonton di seluruh bioskop Indonesia mulai 15 Mei 2025. Para pemain utama film ini antara lain Donny Alamsyah, Poppy Sovia, Azela Putri, Aline Fauziah, Claresta Taufan, Jefan Nathanio, dan Aden Bajaj. Dengan genre horor yang mendalam, film ini mengangkat kisah tentang godaan iblis yang menguji iman dan keharmonisan dalam keluarga.

Menurut Phillip Lesmana, produser film ini, Godaan Setan yang Terkutuk tidak hanya berfokus pada teror dan jumpscare semata, melainkan juga menghadirkan horor psikologis yang mengguncang pikiran dan perasaan penonton. “Cerita ini berkisar pada ujian spiritual dan perjuangan mempertahankan keharmonisan keluarga yang terganggu oleh godaan yang nyata,” ujarnya.

Donny Alamsyah, yang berperan sebagai Ustadz Ahmad, mengungkapkan bahwa film ini memberikan tantangan menarik dalam memerankan seorang kepala keluarga yang berjuang melindungi keluarganya dari ancaman spiritual. Poppy Sovia, yang memerankan istri Ustadz Ahmad, juga merasa sangat terhubung dengan karakternya. Ia menilai film ini tidak hanya sekadar horor, tetapi juga sarat dengan pesan moral yang dalam.

Godaan Setan yang Terkutuk menyuguhkan lebih dari sekadar teror, tetapi juga refleksi tentang pentingnya iman dan keharmonisan dalam keluarga. Diproduksi oleh Maxima Pictures dan Sinergi Pictures, film ini bekerja sama dengan VLP Indonesia dan Ben Film.